menemani tamu tersebut selama di Jakarta. Terus terang hatiku agak bergetar ketika pertama kali bertemu dgn Steve. Terus terang dia mempunyai sex appeal yang luar biasa, matanya tajam, mukanya bersih dan bicaranya jernih ditambah pakaiannya yang selalu rapih dan bermerk, termsk wewangian yang digunakn. Mula-mula aku nervous juga di buatnya, tetapi setelah lama-lama hubungan kami makin relaks. Aku berusaha untuk menyembunyikann ketertarikanku padanya, tetapi dia nampak malah sengaja menggodaku. Mula-mula dia ajak aku makn beberpa kali sampai aku rileks.
Terus
satu hari dia ajakain aku ke cafe, nemenin dia minum, aku habis
dua gelas wine kali padahal aku nggak pernah minum. Aku rasanya
nggak mabuk tapi badan aku rada hangat dan rileks. trs dia
ngajakin nonton, aku mau aja krn nggak terlalu malam. Krn yang
nonton sepi, dia bebas rangkul-rangkul aku. Anehnya aku diem aja,
rasanya nyaman dipelukin dia. Ngeliat aku diem aja dia makin
berani, mukanya mulai di deketin ke aku tapi aku nolak kalo dia
mau cium bibir aku. Tapi tambah parah krn yang dia cium kuping
dan leher aku lama-lama lg. Padahal itu termsk daerah sensitif.
Kelihatannya dia tau aku mulai ser, seran, tangannya mulai turun
ke dada aku dari bahu. Tangannya lihai banget meskipun dari luar
putaran-putaran jarinya mampu membuat aku sesak krn buah dadaku
mengeras. Tangannya terus aku pegang, tapi yang satu ketahan yang
lain aktif, dia berhasil buka kancing-kancing bajuku bagian atas,
tangannya muter-muter diatas BHku yang tipis, malu juga rasanya
kalau dia th pentilku keras banget. Bibirnya yang bermain
dileherku, mulai turun ke bahu, dan, . wah gawat ternyata dia
sudah menurunkan tAnton beha dan bajuku sampai ke pinggang,
bibirnya bermain dia atas behaku, dan sekali rengut buah dada
kiriku terekspos pada bibirnya, , . Begitu buah dada aku
terekspos dia nggak langsung caplok tapi pentil aku yang keras
disengol-sengol dulu sama hidungnya.
Napasnya
yang hangat aja sudah berhasil membuat putingku makin keras. Terus
dia ciumin pelan pelan buah dadaku yang 34 Citu mula-mula
bagian bawah terus melingkar sesampai hampir semua bagian buah
dadaku dicium lembut olehnya. Belum puas menggoda aku lidahnya
kemudian mulai menari-nari di atas buah dadaku. Aku tak tertahan
mulai mendesah. Akhirnya apa yang akau khawatirkan terjadi lidahnya
mulai menyapu sekitar puting dan akhirnya, .. akh, , . putingku
tersapu lidahnya, perlahan mula mula, makin lama makin sering dan
akhirnya putingku dikulumnya. Ketika akau merasa nikmat dia
melepaskannya, .. dan kemudian mulai mengecup dari bagian tepi
lg, perlahan mendaki ke atas dan kembali ditangkapnya putingku.
Kali ini putingku digigit perlahan sementara lidahnya berputar
putar menyapu puting itu. Sensasi yang ditimbulkan luar biasa,
semua keinginanku yang kupendam selama ini serasa terpancing keluar
dan berontak untuk segera dipuasi. Melihat aku mendesah di
tambah berani. Selain menggigit-gigit ecil putingku sembari lidahnya
menyapu-nyapu, tangannya mulai bermain di lututku. Terus terang aja
selama menjanda aku belum pernah ML lg. Perasaan yang kupendam
selama ini kelihatannya mulai bergolak. itu membuatku membiarkan
tangannya menggerayangi lutut dan pahaku. Dia th tubuhku merinding
menahan nikmat, krn kulitku mulai seperti strawbery titik-titik.
Dgn lihai tangannya mulai mendaki dan kini berada
diselangkanganku. Dgn lembut dia mengusap- usap pangkal pahaku
dipinggiran CDku. Hal ini menimbulkan sensasi dan nikmat yang luar
biasa. Aku tak dpt duduk tenang lg, sebentar bentar
menggelinjang.
Aku
sudah tak dpt lg menyembunyikan kenikmatan yang kualami. Hal ini
dia ketahui dgn lembabnya CDku. Jarinya yang besar itu akhirnya
tak mampu kutahan ketika dia memaksa menyelinap dibalik CDku dan
langsung menemukan clitku. dgn gemulai di amemainkan jarinya
sesampai aku terpaksa menutup bibirku agar lenguhan yang keluar
tak terdengar oleh penonton lain. Jarinya lembut menyentuh clitku
dan geraknnya memutar membuat tubuhkupun serasa berputar-putar.
Akhirnya pertahananku jebol, cairan kental mulai mengAntonr
keluar di vaginaku. dan dia th persis sesampai dia mengintensifkan
serangannya. Akhirnya puncak itu datang, kepeluk kepalanya dgn erat
dan kuhujamkan bibirku ke bibirnya dan tubuhku bergetar. Dia dgn
sabar tetap mengelus clitku membuatku bergetar-getar seolah tak
berhenti. Lubang vaginaku yang basah dimanfaatkan denga baik
olehnya. Sementara jari jempolnya tetap memainkan clitku, jari
tengahnya mengorek-ngorek lubangku mensimulasi apa yang dpt
dilakukan pria terhadap wanita. Aku menggap-menggap dibuatnya.
entah berapa lama dia membuatku seperti itu dan sudah beberapa
kali aku mengalami orgasme, tapi tidak ada tanda-tanda
bagaimana dia akn mengakhiri permainan ini.
Akhirnya
aku yang memulai, gila, entah apa yang mendorongku, tanganku tau th
meraba-raba selangkangannya, .. disana jemariku menemukan gundukan
yang mulai mengeras. Begitu tersapu oleh belaianku, gundukan itu
berubah menjadi batang hangat yang mengeras. entah mengapa aku
jadi senang menggodanya, jariku terus membelai turun naik
sepanjang batang tersebut yang menurutku agar luar biasa ukurannya.
Secara perlahan batang tersebut bertambah panjang dan besar
menimbulkan getaran-getaran yang membuatku kembali mencapai orgasme.
Ketika orgasme tanganku secara tak sengaja meremas- remas
bola-bolanya sesampai dia pun terangsang. Sambil mengecup daun
telingaku Steve berbisik, shall we, go, Aku tak tau harus
bagaimana dan menurutinya saja ketika dia menarik tanganku
bangkit dari tempat duduk dan berjalan mengikutinya keluar bioskop
melewati mall dan akirnya sampai di lobi sebuah hotel yang
menyatu dgn bioskop dan mall tersebut. Langkahku agak tersendat
ketika melewati lobi, tetapi jari tanganku tergengam erat padanya
dan dia dgn sgt pasti menggiringku kerah lift yang mengantarkan
kami ke kamar yang ternyata telah dipersiapkan sebelumnya olehnya.
Di dlm lift Steve sempat mencium bibirku dgn lembut seperti
mencium kekasihnya ini membuat tubuhku bertambah lunglai. Aku
tertegun berdiri di depan kamar yang telah dibuka pintunya oleh
Steve, dan dia dgn sopan mempersilahkan aku msk. Beberapa saat
aku berdiam di depan pintu bimbang. Melihat kebimbanganku Steve
tidak memberi kesempatan dianggkatnya tubuhku dgn kedua tangannya
yang kekar dan dibopongnya kau msk.
Dgn
cekatan dia menutup dan mengunci pintu. Aku sempat berontak tetapi
kembali bibirnya melumat bibirku cukup lama dan dlm sesampai
kenikmatan tak tuntas di bioskop tadi kembali muncul. Sambil
membopong aku Steve terus melumat bibirku dan perlahan namun
pasti dia berjalan ke rah tempat tidur ukuran king size yang
ada dlm ruang suite tersebut. Aku agak gelisah melihat situasi
ini. Steve menyadari hal itu dan tanpa melepaskan ciumannya dia
menurunkan tubuhku dgn perlahan tepat dipinggir ranjang. Kami
berhadapan berpandangan sejenak, dia tersenyum dan kembali bibirnya
mengecup ngecup bibir bawah dan atasku bergantian dan berusaha
membangkitkan gairahku kembali. Aku berdesah kecil ketika
tangannya memeluk pinggangku dan menarik tubuhku merapat ketubuhnya.
Bibirnya perlahan mengecup bibirku, lidahnya merambat diantara dua
bibirku yang tanpa sadar merekah menyambutnya. Lidah itu begitu
lihai ermain diantara kedua bibirku mengorek-ngorek lidahku untuk
keluar. Sapuan lidahnya menimbulkan sensasi-sensasi nikmat yang
belum pernah kurasakn, sesampai perlahan lidahku dgn malu- malu
mengikuti gerakn lidahnya mencari dan mengikuti kemana lidahnya
pergi. Dan ketika lidahku menjulur memski mulutnya dgn sigap dia
mengulumnya dgn lembut, dan menjepit lidahku diantara lidah dan
langit-langit. Tubuhku menggeliat menahan nikmat yang timbul. Aku
merasa melayang tak berpijak, pengaruh minuman juga menambah
aku kehilangan kontrol. Pada saat itulah aku merasa Steve membuka
kancing-kancing gaun malamku yang terletak dipunggung. Tubuhku
sedikit menggigil ketika, angin dingin dari mesin AC menerpa
tubuhku yang perlahan-lahan terbuka ketika Steve berhasil
melorotkan gaun malamku kelantai.
Aku
membuka mataku perlahan-lahan dan kulihat Steve sedang menatap
tubuhku dgn tajam. Dianampak tertegun melihat tubuh mulusku yang
hanya terbungkus pakaian dlm yang ketat. Sorotoan matanya yang
tajam menyapu bagian-bagian tubuhku secara perlahan. Pandangannya
agak lama berhenti pada bagian dadaku yang membusung. BH ku yang
berukuran 34 D memang hampir tak sanggup menampung bongkahan
dadaku, sesampai menampilkan pemandangan yang mengundang syahwat
lelaki. Tatapan matanya cukup membuat tubuhku hangat, dan dlm
hati kecilku ada perasaan senang dan bangga dipandangi lelaki dgn
tatapan penuh ekaguman. Aku terseret maju ketika lengan Steve
kembali merangkul pinggangku yang ramping dan menariknya merapat
ketubuhnya. Tanganku terkulai lemas ketika sambil memelukku Steve
mengecup bagian-bagian leherku sambil tak henti- hentinya
membisikan pujian- pujian akn kecantikan bagian-bagian tubuhku.
Akhirnya kecupannya sampai di daerah telingaku dan lidahnya
secara lembut menyapu bagian belakng telingaku. Aku menggelinjang,
tubuhku bergetar sedikit dan rintihan kecil lepas dari kedua
bibirku. Steve telah menyerang salah satu daerah sensitifku, dan
dia tau itu sesampai hal itu dilakukannya berkali-kali. Dgn sgt
mempesona Steve berbisik bahwa dia ingin menghabiskan malam ini
dgn bercinta dgnku, dan di amemohon agar aku tak menolaknya,
kemudia bibirnya kembali menyapu bagian belakng telingaku sampai
pangkal leherku. Aku tak sanggup menjawab, tubuhku terasa ringan,
tanpa sadar tanganku kulingkarkan di lehernya. Rupanya bahasa
tubuhku telah cukup dimengerti oleh Steve sesampai dia menjadi
lebih berani. Tangannya kini telah membuka kaitan BHku, dan dlm
sekejap BH itu sudah tergeletak di lantai.
Tubuhku
terasa melayang, ternyata Steve telah mengangkat tubuhku,
dibopongnya ke tempat tidur dan dibaringkan secara perlahan.
Kemudian Steve menjauhi ku dan dgn perlahan mulai melepaskan
pakaiannya secara perlahan. Anehnya aku menikmati pemandangan buka
pakaian ini. Tubuh Steve yang kekar dan sedikit berotot tanpa
lemak ini menimbulkan gairah tersendiri. Dgn hanya mengenakn
celana dlm kemudian Steve duduk di ujung ranjang. Aku berusaha
menduga-duga apa yang akn dilakukannya. Kemudian dia membungkuk
dan mulai menciumi ujunung-ujung jari kakiku. Aku menjerit
kegelian dan berusaha mencegah, namun Steve emohon agar dia dpt
melakukannya dgn bebas. Krn penasaran dgn sensasi yang ditimbulkan.
akhirnya aku biarkan dia menciumi, menjilat dan mengulum jari-jari
kakiku. Aku merasa, geli, tersanjung dan sekaligus terpancing untuk
terus melanjutkan kenikmatan ini. Bibirnya kini tengah sibuk di
betisku yang menurutnya sgt indah itu. Mataku terbelalak ketika
kurasakn perlahan tapi pastibibirnya makin bergerak keatas
menyusuri paha bagian dlm ku. Rasa geli dannikmat yang
ditimbulkan membuat aku lupa diri dan tanpa sadar secara
perlahan pahaku terbuka. Steve dgn mudah memposisikan tubuhnya
diantara kedua pahaku. Pertahananku benar- benar runtuh ketika
Steve menyapu-nyapukan lidahnya dipangkal-pangkal pahaku. Aku
berteriak tertahan ketika Steve endaratkan bibirnya diatas
gundukan vaginaku yang masih terbungkus celana dlm. Tanpa
memperdulikan adanya celana dlm Steve terus melumat gundungkan
tersebut dgn bibirnya seperti dia sedang menciumkum.
Aku
berkali-kali menjerit nikmat, dan persaan yang telah lama hilang
kini muncul kembali getaran-getaran orgasme mulai bergulung-gulung,
tanganku meremas-remas apa saja yang ditemuinya, sprei, bantal dan
bahkan rambut Steve, tubuhku tak bisa diam bergetar, menggeliat,
dan gelisah, mulutku mendesis tak sengaja, pinggulku meliuk- liuk
erotis secara reflek dan beberapa kali terangkat mengikuti gerakn
kepala Steve. Untuk kesekian kalinya pinggulku terangkat cukup
tinggi dan pada saat itu Steve tidak menyianyiakn kesempatan untuk
menarik celana dlmku lepas. Aku agak tersentak, tetapi puncak
orgasme yang semakin dekat membuat aku tak sempat berpikir atau
bertindak apapun. Bukit vaginaku yang sudah lama tak tersentuh
lelaki terpampang di depan mata Steve. Dgn perlahan lidah Steve
menyentuh belahannya, aku menjerit tak tertahan dan ketika lidah
itu bergerak turun naik di belahan vaginaku, puncak orgasme tak
tertahankan. Tanganku memegang dan meremas ramput Steve, tubuhku
bergerta-getar dan melonjak-lonjak. Steve tetap bertahan pada
posisinya, sesampai lidahnya tetap bisa menggelitik klitorisku,
ketika puncak itu datang. Aku merasa-dinding- dinding vaginaku
mulai lembab, dan kontraksi-kontraksi khas pada lorong mulai
terasa. Itulah salah satu kelebihanku lorong vaginaku secara
refleks akn membuat gerakn-gerakn kontraksi, yang bisa membuat
lelaki tak bisa bertahan lama. Steve nampaknya dpt melihat
kontraksi-kontraksi itu, sesampai membuat bertambah nafsu. Kini
lidah nya semakin ganas dan liar menyapu habis daerah
selangkanganku, bibirnya ikut mengecup dan bahkan bagian cairanku
yang mulai mengAntonr disedot habis olehnya. Nafasnya mulai
memburu. Aku tak lg bisa menghitung berapa kali aku mencapai
puncak orgasme. Steve kemudian bangkit, dgn posisi setengah
duduk dia melepaskan celana dlmnya, beberapa saat kemudian aku
merasa batang hangat yang sgt besar mulai menyentuh, nyentuh
selangkanganku yang basah. Steve membuka kakiku lebih lebar, dan
mengarahkan kepala kemaluannya ke bibir vaginaku. Meskipun tidak
terlihat olehku, aku bisa merasakn betapa keras dan besarnya
milik Steve itu. Dia mempermainkan kepala penisnya di bibir
kemaluanku di gerakn keatas ke bawah dgn lembut, untuk
membasahinya. Tubuhku seperti tak sabar menanti tindakn yang
selanjutnya.
Kemudian
gerakn itu berhenti. Dan akau merasa sesuatu yang hangat mulai
mencoba menerobos lubang kemaluanku yang sempit. Tetapi krn liang
itu sudah cukup basah, kepala penis itu perlahan tapi pasti
terbenam, makin lama-makin dlm. Aku merintih panjang ketika Steve
membenamkan seluruh batang kemaluannya. Aku merasa sesak, tetapi
sekaligus nikmat luar biasa, seakn seluruh daerah sensistif dlm
liang itu tersentuh. Batang kemaluan yang keras dan padat itu
disambut oleh kehangatan dinding vaginaku yang telah lama tidak
tersentuh. Cairan-cairan pelumas mengAntonr dari dinding-dindingnya
dan gerakn kontraksi mulai berdenyut, membuat Steve membiarkan
kemaluannya terbenam agak lama merasakn kenikmatan denyutan
vaginaku. Kemudian Steve mulai menariknya keluar perlahan-lahan dan
mendorongnya lg, makin lama makin cepat. Sodokan-sodokan yang
demikian kuat dan buas membuat gelombang orgasme kembali
membumbung, dinding vaginaku kembali berdenyut, kombinasi gerakn
ini dgn gerakn maju mundur membuat batang kemaluan Steve seolah-
olah diurut, kenikmatan tak bisa disembunyikan oleh Steve,
geraknnya semakin liar, mukanya menegang, dan keringat menetes
dari dahinya. Melihat hal ini, timbul keinginanku untuk membuatnya
mencapai nikmat. Pinggulku kuangkat sedikit dan kemudian membuat
gerakn memutar manakala Steve melakukan gerak menusuk. Steve
nampaknya belum terbiasa dgn gerakn dangdut ini, mimik mukanya
bertambah lucu menahan nikmat, batang kemaluannya bertambah besar
dan keras, ayunan pinggulnya bertambah cepat tetapi tetap lembut.
Akhirnya pertahanannya bobol, kemaluannya menghujam keras dlm
vaginaku, tubuhnya ambruk menindihku, tubuhnya bergetar dan mengejang
ketika spermanya mencemprot keluar dlm vaginaku berkali-kali. Akupun
melenguh panjang ketika untuk kesekian kalinya puncak orgasmeku
tercapai. Sesaat dia membiarkan batangnya di dlmku sampai nafasnya
kembali teratur. Tubuhku sendiri lemas luar biasa, namun harus
kuakui kenikmatan yang kuperoleh sgt luar biasa dan belum pernah
kurasakn sebelumnya. Kami kemudian terlelap kecapean setelah
mereguk nikmat.
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar