Beni, 32 tahun. Dia kelihatan keren dan cool cenderung pendiam serta misterius di mataku. Justru karena itualah aku penasaran, seperti apa laki-laki ini jika di ranjang. Kebetulan saat itu dia ada di kamarnya rupanya tdk masuk kerja.
Ketika kubuka pintu kamarnya ia kaget terpana melihat liku liku tubuhku yg sexy tercetak jelas di kaos dan celana pendekku yg serba ketat itu.
Darahku berdesir merasakan tatapannya yg tajam itu. Memang benar-benar cool. Tampak sekali ia menahan diri dan mengalihkan pandangan saat memberikan minuman kepadaku. cerita sex terbaru – Memang gentleman pria ini. penampilannya agak kaku tetapi disertai sikap yg lembut.
Cerita dewasa terbaru, Dia mempersilahkan masuk dan aku duduk di bibir
tempat tidurnya yg rapi dan wangi. Sudah tdk tahan aku menahan gejolak nafsuku. Sebagai wanita yg haus sentuhan tentu belaian pria sangat aku butuhkan. Aku duduk di bednya. Sejurus kami terdiam dan menjaga jarak. Lantas aku menggeser posisiku mendekatinya, tanpa basa-basi lalu kucium pipinya. Beni terkejut, namun tak berusaha menghindar bahkan ia menggerakan wajahnya sehingga bibirku beradu dgn bibirnya.
Kewanitaanku bangkit walaupun aku tau ini adalah seperti aku yg memulai, tapi tak ada salahnya wanita yg memulai, karena ada pria yg tdk berani pada wanita. Aku tak peduli siapa yg memulai. Toh aku sangat menginginkannya. Apa salahnya aku yg mendahului.
Tanpa kusadari ia aku mencium bibirnya beberapa saat sebelum akhirnya dia merespon dgn hisapan lembut pada bibir bawah yg basah. nahhh khan …. akhirnya kudorong ke bednya dan aku sekarang mengangkang di atasnya. Saatnya aku mengerjain dia.
Selanjutnya Kami saling menghisap bibir beberapa saat sampai akhirnya aku yg lebih dulu melepas ciuman hangat kami.
“Ben..” kataku.
Kami saling menatap beberapa saat. Komunikasi tanpa kata-kata akhirnya memberi jawaban dan keputusan yg sama dalam hati kami, lalu hampir berbarengan, wajah kami sama-sama maju dan kembali saling berciuman dgn mesra dan hangat, saling menghisap bibir, lalu lama kelamaan, entah siapa yg memulai, aku dan Beni saling menghisap lidah dan ciuman pun semakin bertambah panas dan bergairah.
Ciuman dan hisapan berlanjut terus, sementara tangan Beni mulai beralih dari betisku, merayap ke pahaku dan membelainya dgn lembut. Darahku semakin berdesir. Mataku terpejam. Entah bagaimana pria ini bisa menyentuh ragaku selembut ini, semakin kupejamkan mataku semakin melayg perasaanku, dan menikmati kelembutan yg memancing gairah ini.
Kembali Beni yg melepas bibirnya dari bibirku. Dgn lembut namun tegas, ia mendorong tubuhku sambil satu tangannya masih terus membelai pahaku, membuat kedua tanganku yg menahanku pada posisi duduk tak kuasa melawan dan akupun terbaring pasrah menikmati belaiannya, sementara ia sendiri membaringkan tubuhnya miring di sisiku.
Beni mengambil inisiatif mencium bibirku kembali, yg serta merta kubalas dgn hisapan pada lidahnya. Mungkin saat itu gairahku semakin menggelegak akibat tangannya yg mulai beralih dari pahaku ke selangkanganku, membelai barang milikku yg paling sensitif yg masih terbalut celana dalam itu dgn lembut namun pasti.
“Mmhh.. Beniu.. Ben..” desahku di sela-sela ciuman panas kami.
Aku agak lega saat tangan kekarnya meninggalkan selangkanganku, namun ia mulai menarik kaosku hingga terlepas, lalu ia loloskan dari kepalaku. Buah dadaku yg montok dan puting susuku membayang menggoda dari BH-ku yg tipis dan seksi, membuatnya semakin penasaran. Ia kembali mencium bibirku, namun kali ini lidahnya mulai berpindah-pindah ke telinga dan leherku, untuk kembali lagi ke bibir dan lidahku.
Permainannya yg lembut dan tak tergesa-gesa ini membuatku terpancing menjadi semakin bergairah, sampai akhirnya ia mulai memainkan tangannya meraba-raba dadaku dan sesekali menyelipkan jarinya ke balik BH menggesek-gesek putingku yg saat itu sudah tegak mengacung.
Kali ini pria aku menghadapi pria yg lebih pengalaman, jadi aku jg tak mau mengalah begitu saja. Tanpa kusadari aku mulai memainkan kaos bajunya, dan setelah bajunya kusingkap terlihat tampilan otot di tubuhnya. Aku melihat dada bidang dan kekar, serta perut sixpacknya di depan mataku. Tak lama ia pun memutuskan untuk mengalihkan godaan bibirnya ke buah dadaku yg masih terbalut BHku.
Diciumi buah dadaku sementara tangannya merogoh ke balik punggungku untuk melepas kait BH-ku. Sama sekali tdk ada protes dariku iapun melempar BH-ku ke lantai sambil tdk buang waktu lagi mulai menjilati putingku yg memang sudah menginginkan ini dari tadi.
“Ooohh.. sshh.. aachh.. Beniu..” desahku langsung terlontar tak tertahankan begitu lidahnya yg basah dan kasar menggesek putingku yg terasa sangat peka.
Beni menjilati dan menghisap dada dan putingku di sela-sela desah dan rintihku yg sangat menikmati gelombang rangsangan demi rangsangan yg semakin lama semakin menggelora ini,
“..Oooh Beni suuddhaah.. Bennn.. .!!” tetapi Beni terus saja merangsangku bahkan tangannya mulai melepas celananya, sehingga kini ia benar-benar telanjang bulat.
Penisnya yg besar dan berotot mengacung tegang, karuan aku terbelalak melihatnya, besar dan perkasa lebih perkasa dari penis suamiku,
vaginaku tiba tiba berdenyut tak karuan. Oh..tak kupikirkan akibat dari keisenganku tadi yg hanya ingin mencium pipinya saja sekarang sudah berlanjut sedemikian jauh.
Beni melepas putingku lalu bangkit berlutut mengangkangi betisku. Ia menarik celanaku dan membungkukkan badannya menciumi pahaku. Kembali bibirnya yg basah dan lidahnya yg kasar menghantarkan rangsangan hebat yg merebak ke seluruh tubuhku pada setiap sentuhannya di pahaku. Apalagi ketika lidahnya menggoda selangkanganku dgn jilatannya yg sesekali melibas pinggiran CD ku, semili lagi menyentuh bibir vaginaku. Yg bisa kulakukan hanya mendesah dan merintih pasrah melawan gejolak birahi.
Akhirnya, dgn menyibakkan celana dalamku, Beni mengalihkan jilatannya kerambut kemaluanku yg telah begitu basah penuh birahi.
“ggaahh.. Beeeniiiii….ohh..” bagaikan terkena setrum rintihanku langsung menyertai ledakan kenikmatan yg kurasakan saat lidah Beni melalap vaginaku dari bawah sampai ke atas, menyentuh klitorisku.
Kini kami sama-sama telanjang bulat. Tubuh kekar berotot Beni berlutut di depanku. Lobang vaginaku terasa panas, basah dan berdenyut-denyut melihat batang penisnya yg tegang besar kekar berotot berbeda dgn punya suamiku yg lebih kecil. Oohh..betul betul luar biasa napsu birahiku makin mengebu gebu. Entah mengapa aku begitu terangsang melihat batang penisnya yg menggoda. Oooh begitu besar dan perkasa, pikiranku aku tahu sebentar lagi aku akan disetubuhi olehnya, anehnya gelora napsu birahiku terus mengelegak.
Kupasrahkan diriku ketika Beni membuka kakiku hingga mengangkang lebar lebar, lalu Beni menurunkan pantatnya dan menuntun penisnya ke bibir vaginaku. Kerongkonganku tercekat saat kepala penis Beni menembus vaginaku.
”Hngk! Besaar..sekalii..Been..” Walau telah basah berlendir, tak urung penisnya yg demikian besar kekar berotot begitu seret memasuki liang vaginaku yg belum pernah merasakan sebesar ini, membuatku menggigit bibir menahan kenikmatan hebat bercampur sedikit rasa sakit.
Tanpa terburu-buru, Beni kembali menjilati dan menghisap putingku yg masih mengacung dgn lembut, kadang menggodaku dgn menggesekkan giginya pada putingku, tak sampai menggigitnya, lalu kembali menjilati dan menghisap putingku, membuatku tersihir oleh kenikmatan tiada tara, sementara setengah penisnya bergerak perlahan dan lembut menembus vaginaku. Ia menggerak-gerakkan pantatnya maju mundur dgn perlahan, memancing gairahku semakin bergelora dan lendir birahi semakin banyak meleleh di vaginaku, melicinkan jalan masuk penis berotot ini ke dalam liang kenikmatanku tahap demi tahap.
Lidahnya yg kasar dan basah berpindah-pindah dari satu puting ke puting yg lain, membuat kepalaku terasa semakin melayg didera kenikmatan yg semakin bergairah. Akhirnya napsu birahikulah yg menang laki laki perkasa ini benar benar telah menyeretku kepusaran kenikmatan menghisap seluruh pikiran jernihku dan yg timbul adalah rangsangan dahsyat yg membuatku ingin mengarungi permainan seks lebih dalam.
“Ouuch.. sshh.. aachh.. teruuss.. Beniiii.. masukin penismu yg dalaam..!! oouch.. niikmaat.. Beeenn..!! Baru kali ini lobang vaginaku merasakan ukuran dan bentuk penis yg bukan milik suamiku, yg sama sekali baru ..besaar dan perkasaa.., aku merasakan suatu rangsangan yg hebat didalam diriku. Seluruh rongga vaginaku terasa penuuh, kurasakan begitu nikmatnya dinding vaginaku digesek batang penisnya yg keras dan besaar..!
Akhirnya seluruh batang kemaluannya yg kekar besar itu tertelan kedalam lorong kenikmatanku, memberiku kenikmatan hebat, seakan bibir vaginaku dipaksa meregang, mencengkeram otot besar dan keras ini. Melepas putingku, Beni mulai memaju-mundurkan pantatnya perlahan,
“..oouch.. niikmaat.. Beniiii..!!” aku pun tak kuasa lagi untuk tdk merespon kenikmatan ini dgn membalas menggerakan pantatku maju-mundur dan kadang berputar menyelaraskan gerakan pantatnya, dan akhirnya napasku semakin tersengal-sengal diselingi desah desah penuh kenikmatan.
Beda dgn perjaka bercinta dgn pria matang aku cenderung kewalahan karena sama berpangalaman. Tapi aku nggak mau mengalah begitu saja. Jadilah pertarungan yg seru di ranjang membuat kamu makin beringas.
“hh.. sshh.. hh.. Beeniiii.. oohh ..suungguuhh.. niikmmaat sahygghh..” Beni membalas dgn pertanyaan
“Ohh.. nikmatan mana dgn penis suamimu..?” otakku benar benar terhipnotis oleh kenikmatan yg luar biasa..! jawabanku benar benar diluar kesadaranku
“Ohh ssh Beniu. penismu besaar sekalii..! jauh lebih nikmaat ..!! Beni makin gencar melontarkan pertanyaan aneh aneh,
“..hh..lagi diapain vaginamu sama penisnya Beni..?” aku bingung menjawabnya,
“Bilang lagi dientot..!” Beni memaksaku untuk mengulangnya, tapi dasar aku lagi terombang ambing oleh buaian birahi akupun tdk malu malu lagi mengulangnya
“hh.. hh.. sshh.. mmhh..lagi dientot sayaang..”
Terus menerus kami saling memberi kenikmatan, sementara lidah Beni kembali menari di putingku yg memang gatal memohonkamasutra – woman on topjilatan lidah kasarnya. Aku benar benar menikmati permainannya sambil meremas-remas rambutnya. Rasa kesemutan berdesir dan setruman nikmat makin menjadi jadi merebak berpusat dari vagina dan putingku, keseluruh tubuhku hingga ujung jariku. Kenikmatan menggelegak ini merayap begitu dahsyat sehingga terasa seakan tubuhku melayg. Penisnya yg dahsyat semakin cepat dan kasar menggenjot vaginaku dan menggesek-gesek dinding vaginaku yg mencengkeram erat.
Hisapan dan jilatannya pada putingku pun semakin cepat dan bernapsu. Aku begitu menikmatinya sampai akhirnya seluruh tubuhku terasa penuh setruman birahi yg intensitasnya terus bertambah seakan tanpa henti hingga akhirnya seluruh tubuhku bergelinjang liar tanpa bisa kukendalikan saat kenikmatan gairah ini meledak dalam seluruh tubuhku. Desahanku sudah berganti dgn erangan erangan liar kata kataku semakin vulgar.
“Ahh.. Ouchh.. entootin terus sayaang.. genjoott.. habis vaginaku..!! genjoott.. penismu sampe mentok..!!” Ooohh.. Beniiiii.. bukan maiin.. eennaaknyaa.. ngeentoot dgnmu..!!” mendengar celotehanku, Beni yg kalem berubah menjadi semakin beringas seperti banteng ketaton dan yg membuat aku benar benar takluk adalah staminanya yg bukan maiin perkasaa.., tdk pernah kudapatkan seperti ini dari suamiku.
Aku benar benar sudah lupa siapa diriku, yg aku rasakan sekarang adalah perasaan yg melambung tinggi sekali yg ingin kunikmati sepuas puasnya yg belum pernah kurasakan dgn suamiku. Beni mengombang ambingkan diriku di lautan kenikmatan yg maha luas, seakan akan tiada tepinya.
Akhirnya aku tdk bisa lagi menahan gelombang kenikmatan melanda seluruh tubuhku yg begitu dahsyatnya menggulung diriku
“Ngghh.. nghh .. nghh.. Beniu.. Akku mau keluaar..!!” pekikanku meledak menyertai gelinjang liar tubuhku sambil memeluk erat tubuhnya mencoba menahan kenikmatan dalam tubuhku, Beni mengendalikan gerakannya yg tadinya cepat dan kasar itu menjadi perlahan sambil menekan batang kemaluannya dalam dalam dgn memutar mutar keras sekalii.. Clitorisku yg sudah begitu mengeras habis digencetnya.
“..aacchh.. Beniu.. niikmaat.. tekeen.. teruuss.. itilkuu..!!”
Ledakan kenikmatan orgasmeku terasa seperti ‘forever’ menyemburkan lendir orgasme dalam vaginaku, kupeluk tubuh Beni erat sekali wajahnya kuciumi sambil mengerang mengerang dikupingnya sementara Beni terus menggerakkan sambil menekan penisnya secara sangat perlahan, di mana setiap mili penisnya menggesek dinding vaginaku menghasilkan suatu kenikmatan yg luar biasa yg kurasakan dalam tubuhku yg tdk bisa kulontarkan dgn kata kata.
Beberapa detik kenikmatan yg terasa seperti ‘forever’ itu akhirnya berakhir dgn tubuhku yg terkulai lemas dgn penis Beni masih di dalam vaginaku yg masih berdenyut-denyut di luar kendaliku. Tanpa tergesa-gesa, Beni mengecup bibir, pipi dan leherku dgn lembut dan mesra, sementara kedua lengan kekarnya memeluk tubuh lemasku dgn erat, membuatku benar-benar merasa aman, terlindung dan merasa sangat disayangi. Ia sama sekali tdk menggerakkan penisnya yg masih besar dan keras di dalam vaginaku. Ia memberiku kesempatan untuk mengatur napasku yg terengah-engah.
Setelah aku kembali “sadar” dari ledakan kenikmatan klimaks yg memabukkan tadi, aku pun mulai membalas ciumannya, memancing Beni untuk kembali memainkan lidahnya pada lidahku dan menghisap bibir dan lidahku semakin liar. Gairahku yg sempat menurun tampak semakin terpancing dan aku mulai kembali menggerak-gerakkan pantatku perlahan-lahan, menggesekkan penisnya pada dinding vaginaku. Respon gerakan pantatku membuatnya semakin liar dan aku semakin berani melayani gairahnya yg memang tampaknya makin liar saja.
Genjotan penisnya pada vaginaku mulai cepat, kasar dan liar. Aku benar-benar tdk menygka bisa terangsang lagi, biasanya setelah bersetubuh dgn suamiku setelah klimax rasanya malas sekali untuk bercumbu lagi tapi kali ini Beni memberiku pengalaman baru walau sudah mengalami klimax yg maha dahsyat tadi tapi aku bisa menikmati rangsangannya lagi oleh genjotan penisnya yg semakin bernapsu, semakin cepat, semakin kasar, hingga akhirnya ledakan birahiku menetes lagi bertubi-tubi dari dalam vaginaku.
Lalu aku memintanya untuk berbalik, ooh ini gaya yg paling kusenangi “doggy style” dgn gaya nungging aku bisa merasakan seluruh alur alur batang kemaluan suamiku dan sekarang aku akan merasakan batang yg lebih besar lebih perkasa oohh..! dgn cepat aku berbalik sambil merangkak dan menungging kubuka kakiku lebar, kutatap mukanya sayu sambil memelas
“..Yeess..Bennn..masukin penis gedemu dari belakang kelobang vaginaku..” Beni pun menatap liar dan yg ditatap adalah bokongku yg sungguh seksi dimatanya, bongkahan pantatku yg bulat keras membelah ditengah dimana bibir vaginaku sudah begitu merekah basah dibagian labia dalamku memerah mengkilat berlumuran lendir birahiku mengintip liang kenikmatanku yg sudah tdk sabar ingin melahap batang kemaluannya yg sungguh luar biasa itu.
Sambil memegang batang penisnya disodokannya ketempat yg dituju
”Bleess..” ..Ooohh.. Beniu.. teruss.. Benn.. yg.. dalaam..!! mataku mendelik merasakan betapa besaar dan panjaang batang penisnya menyodok liang kenikmatanku, urat urat kemaluannya terasa sekali menggesek rongga vaginaku yg menyempit karena tertekuk tubuhku yg sedang menungging ini. Hambatan yg selalu kuhadapi dgn suamikudidalam gaya ‘doggy style’ ini adalah pada waktu aku masih dalam tahap ‘menanjak’ suamiku sudah terlalu cepat keluar, suamiku hanya bisa bertahan kurang dari dua menit.
Tetapi Beni sudah lebih dari 15 menit menggarapku dgn gaya ‘doggy style’ ini tanpa ada tanda tanda mengendur. Oh bukan maiin..! bagai kesurupan aku menggeleng gelengkan kepalaku, aku benar benar dalam keadaan ekstasi, eranganku sudah berubah menjadi pekikan pekikan kenikmatan, tubuhku kuayun ayunkan maju mundur, ketika kebelakang kusentakan keras sekali menyambut sodokannya sehingga batang penis yg besaar dan panjaang itu lenyap tertelan oleh kerakusan lobang vaginaku. kenikmatanku bukan lagi pada tahap “menanjak” tapi sudah berada di awang-awang di puncak gunung kenikmatan yg tertinggi.
“Hngk.. ngghh..Beniu..akuu mau keluaar lagii.. aargghh..!!” aku melenguh panjang menyertai klimaksku yg kedua yg kubuat semakin nikmat dgn mendorong pantatku ke belakang keras sekali menancapkan penisnya yg besar sedalam-dalamnya di dalam vaginaku, sambil kukempot kempotkan vaginaku serasa ingin memeras batang kemaluannya untuk mendapatkan seluruh kenikmatan semaksimum mungkin.
Setelah mengejang beberapa detik diterjang gelombang kenikmatan, tubuhku melemas dipelukan Beni yg menindih tubuhku dari belakang. Berat memang tubuhnya, namun Beni menyadari itu dan segera menggulingkan dirinya, rebah di sisiku. Tubuhku yg telanjang bulat bermandikan keringat terbaring pasrah di ranjang, penuh dgn rasa kepuasan yg maha nikmat yg belum pernah aku rasakan sebelumnya dgn suamiku.
Beni memeluk tubuhku dan mengecup pipiku, membuatku merasa semakin nyaman dan puas. “aku belum keluar sayang..! okeee aku isepin penismu sayaang..!” Aku benar benar terkejut aku sudah dua kali klimaks tapi Beni belum jg keluar, bukan main perkasanya. biasanya malah suamiku lebih dulu dari aku klimaksnya kadang kadang aku malah tdk bisa klimaks dgn suamiku karena suamiku suka terburu buru.
Merasa aku telah diberi kepuasan yg luar biasa darinya maka kuselomot batang kemaluannya kujilat jilat buah zakarnya bahkan selangkangannya ketika kulihat Beni menggeliat geliat kenikmatan,
“..Ohh yess Hes.. nikmat sekalii.. teruss hes.. lumat penisku iseep yg daleemm.. ohh…. saayaangg..!!” Beni mengerang penuh semangat membuatku semakin gairah saja menyelomot batang kemaluannya yg besar, untuk makin merangsang dirinya aku merangkak dihadapannya tanpa melepaskan batang kemaluannya dari mulutku, kutunggingkan pantatku kuputar putar sambil kuhentak hentakan kebelakang, benar saja melihat gerakan erotisku Beni makin mendengus dengus bagai kuda jantan liar, dan tdk kuperkirakan yg tadinya aku hanya ingin merangsang Beni untuk bisa cepat ejakulasinya malah aku merasakan birahiku bangkit lagi vaginaku terasa berdenyut denyut clitorisku mengeras lagi.
Ohh.. beginikah multiple orgasme yg banyak dibicarakan teman temanku? Selomotanku makin beringas, batang yg besar itu yg menyumpal mulutku tak kupedulikan lagi kepalaku naik turun cepat sekali, Beni menggelinjang hebat, akhirnya kurasakan vaginaku ingin melahap kembali batang kemaluannya yg masih perkasa ini, dgn cepat aku lepas penisnya dari mulutku langsung aku merangkak ke atas tubuhnya kuraih batang kemaluannya lalu kududuki sembari ku tuju ke vaginaku yg masih lapar itu. Bleess.. aachh..aku merasakan bintang bintang di langit kembali bermunculan.
“..Ooohh….kau sungguuh seksxyy.. masuukin penisku..!!”
Beni memujiku setinggi langit melihat begitu antutiasnya aku meladeninya bahkan bisa kukatakan baru pertama kali inilah aku begitu antusias, begitu beringas bagai kuda betina liar melayani kuda jantan yg sangat perkasa ini.
“..Yess.. Beniu.. yeess.. kumasukkan penismu yg perkasa ini..!”
kuputar-putar pinggulku dgn cepatnya sekali kali kuangkat pantatku lalu kujatuhkan dgn derass sehingga batang penis yg besar itu melesak dalaam sekali..
“.. Aaachh … yeestyy … putaar… habiisiin kontoolku … eennakk.. sekaallii..!!”
giliran Beni merintih mengerang bahkan mengejang-ngejangkan tubuhnya, tdk bisa kulukiskan betapa nikmatnya perasaanku, tubuhku terasa seringan kapas jiwaku serasa diombang ambing di dalam lautan kenikmatan yg maha luas kucurahkan seluruh tenagaku dgn memutar menggenjot bahkan menekan keras sekali pantatku, kali ini aku yg berubah menjadi ganas dan jalang, bagaikan kuda betina liar aku putar pinggulku dan bagai penari perut meliuk meliuk begitu cepat.
Batang kemaluannya kugenjot dan kupelintir habiss … bahkan kukontraksikan otot-otot vaginaku sehingga penis yg besar itu terasa bagai dalam vacum cleaner terhisap dan terkenyot didalam liang vaginaku. Dan yg terjadi adalah benar benar membuatku bangga sekali, Beni bagai Layg-layg putus menggelinjang habis kadang mengejangkan tubuhnya sambil meremas pantatku keras sekali, sekali-kali ingin melepaskan tubuhku darinya tapi tdk kuberikan kesempatan itu bahkan kutekan lagi pantatku lebih keras, batang penisnya melesak seluruhnya bahkan rambut kemaluannya sudah menyatu dgn rambut kemaluanku, clitorisku yg lapar akan birahi sudah mengacung keras makin merah membara tergencet batang kemaluannya. Badanku sedikit kumiringkan ke belakang, buah zakarnya kuraih dan kuremas-remas,
“..Ooohh.. aachh.. yeess.. yeess.. yeess..!!”
Beni membelalakan matanya sama sekali tdk menygka aku menjadi begitu beringass..begitu liaar.. menunggangi tubuhnya, lalu Beni bangkit, dgn posisi duduk ia menylomot buah dadaku… aachh tubuhku semakin panaas.. kubusungkan kedua buah dadaku.
“..selomot.. pentilku.. dua. duanya.. Benn..yeess..!! …sshh.. …oohh..!! mataku menjadi berkunang kunang,
“..Ooohh.. Hestyy.. nikmatnya bukan main posisi ini..! batang penisku melesak dalam sekali menembus vaginamu..!”
Beni mendengus-dengus kurasakan batang penisnya mengembung pertanda spermanya setiap saat akan meletup,
“..Ohh.. sshh..aahh.. Beniu ..keluaar.. bareeng..sayaannghh..!! jiwaku terasa berputar putar..!
“..yess..Hess..aku… keluarkan diluar apa didalam..?”.
“..Ohh.. Beni kontoolmu … jaangaahhn … dicabuut .. keluarin.. di dalaam..!!
Tiba tiba bagaikan disetrum jutaan volt kenikmatan tubuhku bergetar hebat sekalii..! dan tubuhku mengejang ketika kurasakan semburan dahsyat di dalam rahimku,
“..aachh. jepiit kontoolku.. yeess.. sshh.. oohh.. nikmaatnya.. vaginamu.!!” Beni memuncratkan air maninya di dalam rongga vaginaku, terasa kental dan banyak sekali.
Akupun mengelinjang hebat sampai lupa daratan
“..Nggkkh.. sshh.. uugghh.. Beenniii.. teekeen kontoolmu.. sampe mentookk akkkkhh.. sayaahng.. aarrgghh..!! gelombang demi gelombang kenikmatan menggulung jiwaku, ooh benar benar tak kusangka makin sering klimaks makin luar biaasaa rasa nikmatnya jiwaku serasa terbetot keluar terombang ambing dalam lautan kenikmatan yg maha luas.
Kutekan kujepit kekepit seluruh tubuhnya mulai batang penisnya pantatnya pinggangnya bahkan dadanya yg kekar kupeluk erat sekali.
Seluruh tetes air maninya kuperas dari batang kemaluannya yg sedang terjepit menyatu di dalam liang vaginaku. aarrgghh.. Nikmatnya sungguh luar biaasaa!! Oohh Beni aku kuatir akan ketagihan dgn konttolmu yg maha dahsyat ini!!
Akhirnya perlahan lahan kesadaranku pulih kembali, klimaks yg ketiga ini membuat tubuhku terasa lemas sekali, Beni sadar akan keterbatasan tenagaku, akhirnya ia membaringkan tubuhku di dadanya yg kekar, aku merasakan kenyamanan yg luar biasa, kepuasanku terasa sangat dihargainya. Tiga kali klimaks bukanlah hal yg mudah bagiku untuk mendapatkannya didalam satu kali permainan seks.
Beni telah menaklukan diriku luaar.. dalaam..!! akan kukenang kejadian ini selama hidupku. Dia memang lebih berpengalaman dibanding fariz. Tapi bagiku keduanya tetap akan pelampiasan hasratku tergantung siapa yg kuinginkan dan siap di melayaniku. Orisex web dewasa yangg berisikan cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa Cerita Dewasa Penis Perkasa Anak Kost
Tidak ada komentar:
Posting Komentar