src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.8.3/jquery.min.js" type="text/javascript">

Jumat, 16 Oktober 2015

Dilema Antara Cinta, Birahi dan Gairah  

Alunan sebuah lagu manca negara yang syahdu terdengar dari sebuah VCD player pada sebuah kamar berukuran 5×5 m. VCD player tersebut terletak pada sebuah meja belajar. Di samping kiri meja belajar tersebut terdapat sebuah lorong selebar 2 meter yang menuju ke kamar mandi. Sedangkan di samping kanan berjarak satu meter adalah pintu keluar dari kamar itu. Disamping kanan pintu keluar terdapat sebuah hiasan dinding yang bertuliskan sebuah nama. Kiky Febrianti. Ya. Memang kamar yang menghadap ke utara tersebut adalah kamar Kiky. Dia masih berusia 14 tahun dan bersekolah di SMP 8 Yogyakarta kelas 2. Dia dikirim orangtuanya dari sebuah kota kecil di Jawa Timur untuk belajar ke Yogya. Dan kamar ini adalah sebuah kamar kost yang ditempatinya di kawasan belakang Pamor Swalayan. Spring bed cewek yang beratnya sekitar 50 kg dan tingginya sekitar 160 cm itu terletak di pojok tenggara kamar tersebut.
Di pojok depannya terdapat sebuah lemari plastik. Diantara spring bed dan lmari terdapat sebuah meja rias kecil dan bangkunya. Mother looking at me Tell me what do you see Yes, i've lost my mind Daddy looking at me Will i ever be free Have i crossed the line Alunan lagu tersebut terhenti. Keluarlah sebuah tubuh telanjang dari dalam kamar mandi. Tubuh berkulit sawo matang tersebut penuh dengan busa sabun. Dialah Kiky. Dia menekan sebuah tombol pada VCD player tersebut. Kembali terdengar alunan lagu All The Things She Said yang dinyanyikan oleh Tatu. Jarum jam dinding di atas meja belajar menunjukkan pukul enam kurang sepuluh menit.
Tiba-tiba. Pintu kamar Kiky terbuka. Muncul seorang cewek berseragam SMU yang badgenya tertulis SMU 6 Yogyakarta. Dia masih kelas 1 SMU dan berusia 16 tahun. Cewek berambut lurus pendek sebahu dan berwarna kemerah-merahan itu hanya tinggal melengkapi dirinya dengan sepatu untuk berangkat ke sekolah. "Eh." cewek itu kaget. Kiky yang lebih kaget lagi. Dia yang masih di depan meja belajarnya hanya bisa menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya sambil setengah marah. Tangan kanan menutupi kedua payudaranya yang berukuran 34 sementara tangan kirinya menutupi bagian bawah pusar. "Enak saja nyelonong masuk kamar. Ketuk pintu dulu dong." kata Kiky. "Maaf Ki." jawab cewek itu lirih. Kemudian lanjutnya. "Aku hanya mau minta arfummu. Punyaku habis." "Ya sudah. Ambil lalu tutup pintu kembali." kata Kiky sambil berlalu menuju ke kamar mandi kembali. Dia lalu membuka kran pancuran dan mengguyur tubuhnya yang penuh busa sabun. Setelah busa sabunnya hilang dia lalu masuk ke dalam bathtub. Sementara cewek yang bernama Winny Jayanti itu mengambil botol Topaze Cologne Spray dari meja rias Kiky. Dia menyemprotkan parfum itu ke pakaian seragamnya yang menutupi tubuh berkulit putih mulus. Setelah itu Winny yang beratnya sekitar 48 kg dan tingginya sekitar 167 cm tidak segera meninggalkan kamar Kiky. Tanpa sadar dia melepas baju dan rok seragam SMU-nya serta kaos dalamnya sambil berjalan ke kamar mandi. Dia berhenti di depan pintu kamar mandi dilihatnya Kiky sedang duduk di dalam bathtub. Kedua kakinya ditekuk dan dikangkangkan kedua tangannya membuka vaginanya. Dia hanya diam saja melihat Winny berdiri di depan pintu kamar mandi. Dia tidak berusaha menutupi bagian tubuhnya yang terbuka seperti ketika Winny masuk tanpa permisi ke dalam kamarnya tadi. "Bolehkah aku ikut mandi?" tanya Winny sambil melepas bra yang menutupi kedua payudara berukuran 34 nya serta celana dalamnya. Tanpa sadar juga Kiky yang rambut lurusnya dipotong cepak la polwan dan berwarna coklat hanya mengangguk. Dia juga menjulurkan lidahnya keluar. Dibimbingnya tangan kiri Winny untuk masuk ke dalam bathtub setelah Winny berada dalam jangkauan tangan kanannya. Tangan kiri Winny lalu memegang bahu kanan Kiky.
Sedangkankedua tangan Kiky memegang sekaligus meremas pantat Winny yang besar itu. Kiky kemudian menempelkan kedua payudaranya ke kedua payudara Winny. Kedua bibir mereka berdua saling bersentuhan dan keduanya juga saling mengeluarkan lidah dan saling menjilat. Kedua tangan Kiky yang basah membelai punggung Winny. Winny juga ikut-ikutan membelai punggung Kiky dengan kedua tangannya yang telah dibasahi. Kiky kemudian membalikkan tubuh Winny. Dari belakang kedua tangannya meremas kedua payudara Winny. Winny sendiri hendak terjatuh yang kemudian ditarik kebelakang oleh Kiky. Keduanya lalu duduk meluruskan kedua kaki dan menyandarkan tubuh pada pinggir bathtub. Kiky di sebelah kiri Winny. Kiky menuangkan sabun cair dari botol Sweet Honesty Body Shower ke kedua payudara Winny yang sudah basah. Tangan kiri Kiky meremas-remas payudara kanan Winny yang telah diberi sabun cair. Kemudian tangan kirinya ganti meremas payudara kiri Winny. Tangan kirinya bergerak ke bawah dan membelai vagina Winny dari bawah air. Tangan kiri Winny lalu memegang bahu kiri Kiky. Tangankanannya membelai vagina Kiky yang membuat tangan kiri Kiky meremas payudara kanan Winny. Sementara tugas membelai vagina Winny diserahkan kepada tangan kanannya. Winny lalu mengambil botol Sweet Honesty Body Shower dan menuangkan isinya ke vagina Kiky yang terbuka. Kemudian diletakkan botol tersebut ke pinggir bathtub dan mengambil sebuah selang pendek. Selang itu dikeluarmasukkan ke vagina Kiky. Kiky hanya bisa meremas-remas kedua payudaranya sendiri bergantian dengan tangan kanannya. Sementara tangan kirinya membantu kedua tangan Winny yang memegang selang. Dia akhirnya mencapai orgasme dengan selang yang dikocok ke vaginanya oleh Winny. Sekarang Winny duduk di pinggir bathtub. Kedua kakinya dikangkangkan. Kedua tangannya meremas-remas sendiri kedua payudaranya. Sedangkan Kiky sedang menghisap vagina Winny dengan lidahnya. Tangan kirinya membelai paha kanan Winny.
Dan tangan kanannya menumpangkan kaki kiri Winny ke bahu kanannya. Giliran Winny yang mengalami orgasme. Tanpa mereka berdua sadari botol Sweet Honesty Body Shower yang belum tertutup itu tumpah ke dalam bathtub yang menghasilkan air didalam bathtub mengandung busa yang cukup banyak. Winny lalu mendorong Kiky ke dalam bathtub. Kiky yang didorong kemudian menarik kedua tangan Winny yang lalu ikut jatuh. Tubuh mereka berdua penuh dengan busa sabun. Keduanya yang duduk lalu berpelukan. Kedua payudara mereka berdua saling menempel. Kedua tangan mereka berdua saling membelai punggung. Kiky lalu menjilati leher Winny. Winny tidak mau kalah dia menangkap lidah Kiky dengan lidahnya. Lidah keduanya saling menjilat di dalam mulut yang berciuman. Kiky dan Winny merenggangkan pelukannya dengan kedua puting masih tetap saling bergesekan. Kiky lalu membersihkan busa sabun di kedua payudara Winny dengan kedua tangannya sambil sesekali meremas-remas. Dia lalu menghisap kedua payudara Winny bergantian. Setelah puas giliran Winny. Winny juga membersihkan busa sabun di kedua payudara Kiky dengan kedua tangannya sambil sesekali meremas-remas. Dia lalu menghisap kedua payudara Kiky bergantian. Kiky lalu membimbing Winny untuk berdiri. Dia membalikkan tubuh Winny. Dari belakang Kiky memeluk Winny. Tangan kanannya membelai paha kanan Winny. Sedangkan tangan kirinya berada di bawah kedua payudara Winny. Winny sendiri sedang meremas kedua payudaranya dengan kedua tangannya sendiri. Lalu kedua tangannya membimbing kedua tangan Kiky untuk meremas kedua payudaranya. Sedangkan kedua tangannya sendiri lalu membelai kedua pahanya sendiri. Winny lalu membalikkan tubuhnya.
Dia jongkok di depan Kiky. Dijilatinya pusar Kiky yang kemudian duduk di pinggir bathtub. Keduanya lalu berciuman dan saling berperang lidah. Kedua tangan Winny membelai kedua lengan Kiky. Sedangkan kedua tangan Kiky meremas pantat Winny. Mulut Winny turun ke bawah dan menghisap vagina Kiky dengan lidahnya. Kedua tangan Kiky meremas sendiri kedua payudaranya. Kemudian Winny duduk di pangkuan Kiky dengan saling berpelukan. Kedua payudara mereka saling bergesekan. Vagina mereka saling bergesekan juga. Entah kenapa. Setelah itu mereka berdua terbangun dari ketidaksarannya. "Eh. Jam berapa ini." kata Winny yang pertama kali sadar. "Iya. Ya. Bisa telat ke sekolah." timpal Kiky. Keduanya lalu beranjak dari bathtub yang penuh dengan busa sabun. Keduanya lalu mandi di bawah kran pancuran. Walaupun saling membersihkan sisa-sisa busa, mereka berdua tidak bergairah untuk saling memuaskan. Mereka berdua sadar bahwa mereka telah terlambat untuk bersekolah. Betul-betul terlambat. Jarum jam menunjukkan pukul tujuh lewat limabelas menit ketika mereka selesai berpakaian dan berdandan ala kadarnya. Mereka erdua sama- sama menunggu bus kota yang akan mengantar mereka ke sekolah. Mereka berdua terdiam. Hanya sesekali saling pandang dan tersenyum. Padahal biasanya mereka berdua saling mengobrol tentang berbagai hal. Di sekolah, Winny telah bisa melupakan kejadian di bathtub kamar mandi Kiky. Tidak begitu dengan Kiky, dia tidak bisa melupakan sensasinya dengan Winny di bathtub kamar mandinya. Di kelasnya dia semeja dengan Asti. Asti Ananta.
Usianya
sama dengan usianya. Cewek yang beratnya sekitar 48 kg dan tingginya sekitar 168 cm itu suka memakai rok seragam 15 cm diatas lutut kebanggaannya. Kebanggannya yang lain adalah baju seragamnya. Baju seragamnya ketat dan tipis sehingga bra atau miniset tanpa memakai memaki kaos dalam yang menutupi payudaranya kelihatan transparan. Payudaranya berukuran 38 diatas ukuran sewajarnya anak sebayanya. Wajar saja kalau cowok-cowok di kelasnya, terutama di sekolahnya berebut untuk menarik simpati cewek. Memang dia yang tercantik di SMP 8 ini. Dan yang paling berani dengan pakaiannya. Biasanya Kiky biasa-biasa saja melihat paha putih mulus Asti yang ditumbuhi bulu-bulu halus. Tapi kali ini lain. Dia begitu terangsang. Konsentrasinya pada pelajaran buyar. Tangan kanannya diberanikan untuk membelai paha kiri Asti dengan lembut. Asti hanya tersenyum dan dibalasnya dengan tersenyum pula. Bersamaan dengan itu. Tet.. Tet.. Tet.. Bunyi bel tanda pergantian jam membuat Kiky mengangkat tangan kanannya dari paha kiri Asti. Jam pelajaran kedua adalah olahraga. Semua teman sekelas Kiky telah berpakaian olahraga. Setelah pemanasan beberapa menit, Bu In selaku guru olahraga mengadakan penilaian tembakan hukuman dalam olahraga bola basket untuk siswa putri. Sementara siswa putra disuruh ke lapangan sepakbola. Kiky terpesona dengan kedua payudara Asti yang bergoyang ketika dia melompat untuk memasukkan bola ke ring basket. Dia lalu mengikuti Asti yang telah selesai penilaian ke toilet. Dia punya rencana terhadap Asti. "Lemparanmu bagus." kata Kiky. "Terimakasih. Kamu juga bagus." jawab Asti sambil tersenyum. Senyum yang menggoda. Asti lalu masuk ke salah satu kamar toilet. Sementara Kiky mengunci pintu masuk ruang toilet dari dalam. Dia lalu berdiri bersandar di tembok. Asti keluar dari kamar toilet dan berkaca di depan wastafel untuk merapikan rambutnya yang hitam panjang dan berombak itu. Ketika itulah Kiky memeluk pelan Asti dari belakang. "Eh." Hanya itu yang bisa keluar dari mulut Asti, lehernya telah dijilati oleh lidah Kiky, kedua tangan Kiky merayap masuk ke dalam kaos olahraga yang dipakai Asti, dibukanya kaitan bra yang dipakainya.
Kedua tangannya masuk ke dalam bra yang sudah longgar itu dan meremas kedua payudara Asti. Asti mencoba menoleh dan bibirnya bersentuhan dengan bibir Kiky. Mereka berdua saling berciuman. Lalu Kiky membalikkan tubuh Asti. Kedua tangannya mencoba melepas kaos olahraga Asti."Jangan." tolak Asti sambil mempertahankan kaosnya agar jangan diangkat ke atas. "Tanggung nich." kata Kiky. "Jangan disini. Kalau ada orang tahu, gimana coba?" Kiky sadar dengan perbuatannya. "Kamu benar." kata Kiky sambilmengusap rambut Asti yang membenahi pakaiannya. "Ayo keluar." Sambungnya kemudian. Mereka berdua keluar dari dalam toilet sambil membicarakan untuk melanjutkan birahi mereka yang tertunda. Kembalinya mereka berdua ke lapangan bola basket menarik perhatian seorang cewek teman sekleas mereka. Dia adalah Dian Fajaria. Ketika istirahat cewek yang beratnya sekitar 45 kg dan tingginya sekitar 156 cm itu menghampiri Kiky dan Asti yang sedang minum es di kantin sekolah. "Hayoo. Apa yang kalian lakukan di dalam toilet tadi?" tanya Dian yang sebagian rambut hitamnya yang lurus dan panjang disemir biru. "Apa sich?" kata Asti kaget. Sedangkan Kiky yang juga agak kaget hanya diam. Kesempatan nich. Pikir Kiky. Aku tahu apa yang kalian lakukan di dalam toilet." "Kok kamu tahu?" tanya Kiky. "Aku juga sering melakukannya waktu di SMPku yang dulu. Pasti kalian adu besar ya?" tanya Dian yang usianya lebih tua satu tahun dari Kiky dan Asti. "Adu besar apa? " Asti yang tidak kaget lagi balik bertanya. "Adu besar payudara. Terus bergesekan kedua payudara. Iya kan?" "Waah. Kita bisa belajar dari Dian, dong As." kata Kiky. "Loh. Kok." Dian bingung dengan jawaban Kiky. "Kita tadi baru pertama kali lakukan itu. Tapi belum puas. Kamu ikut ke rumahku ya? Habis pulang sekolah nanti." kata Asti. Dian diam sejenak untuk kemudian mengangguk sambil tersenyum. Di dalam kelas mereka bertiga tidak konsentrasi dalam pelajaran. Mereka bertiga saling pandang dan tersenyum yang mengundang birahi. Beruntung sekali sekolah mereka bertiga pulang cepat karena para guru akan mengadakan rapat. Mereka bertiga langsung menuju ke rumah Asti yang lokasinya di daerah Terban. Sebelah utara sekolah mereka. Rumah Asti sepi karena kedua orangtuanya bekerja di luar kota. Hanya seminggu sekali rangtuanya pulang. Dia anak sendiri adalah anak tunggal. Begitu masuk ke dalam rumah an Asti mengungi pintu, mereka bertiga saling cepat melepas sepatu.
Mereka bertiga menuju ruang keluarga dan melempar tas ke kursi sofa dan melepas pakaian seragam sekolah. Beberapa menit lagi jarum jam dinidng di ruang tamu rumah Asti akan menunjukkan pukul sepuluh lewat lima belas menit. Kiky dan Dian tinggal memakai miniset dan celana dalam. Sedangkan Asti tinggal memakai bra dan celana dalam. Kiky lalu menghampiri Dian. Mereka berdua lalu saling berciuman dan kedua tangan mereka saling menaikkan ke atas miniset yang mereka pakai. Kiky menaikkan ke atas miniset yang dipakai Dian sehingga kedua payudara Dian yang berukuran 32 terlihat jelas. Sedangkan Dian juga menaikkan ke atas miniset yang dipakai Kiky. Asti yang juga melepas bra yang dipakainya membelai kedua paha Dian yang kulitnya putih mulus. Sementara Kiky dan Dian masih saling berciuman dan berjilatan lidah. Kedua payudara mereka saling menempel dan bergesekan. Gerakan mulut Kiky turun dan menjilati puting payudara kanan Dian sambil tangan kirinya meremas payudara kanan Dian. Sedangkan tangan kanannya meremas payudara kiri Dian. Dian sendiri menjulurkan kepalanya ke belakang dan saling berciuman dengan Asti yang tangan kanannya membelai paha kanan Dian. Sekarang Kiky menjilati puting payudara kiri Dian dari samping kiri Dian sambil duduk di kursi sofa. Sedangkan puting payudara kanannya dijilati oleh Asti dari samping kanan Dian yang juga duduk di kursi sofa.Tangan kiri Kiky membelai paha kiri Dian dan tangan kanan Asti membelai paha kanan Dian. Kiky dan Asti lalu melepas celana dalam yang dipakai Dian. Sementara puting kanannya masih dijilati oleh Asti. Sedangkan Dian meremas payudara kirinya sendiri dan Kiky menjilati pusar Dian. Dian membalikkan tubuhnya. Mereka berdua lalu menjilati pantat Dian. Asti lalu merebahkan tubuhnya ke kursi sofa yang panjang sambil kepalanya bersandar di pinggirannya. Kikymenghampirinya. Diangkatnya kaki kanan Asti. Dijilatinya jari- jari kaki kanan Asti sambil kedua tangannya mencoba melepas celana dalam yang dipakai Asti. Sedangkan Dian dari samping kanan belakang meremas kedua payudara Asti. Asti mengulurkan tangan kanannya ke belakang untuk meremas payudara Dian. Diremasnya payudara kiri Dian dan sekaligus dicobanya untuk menghisap payudara kiri Dian. Berhasil. Kiky juga berhasil melepas celana dalam Asti yang sudah merubah posisinya menjadi duduk. Kiky lalu berjongkok di depan Asti dan menghisap vagina Asti dengan lidahnya. Dian juga pindah ke samping kiri Asti. Dia melepas minisetnya. Disodorkannya payudara kirinya untuk dihisap oleh Asti.
Sedangkan tangan kirinya meremas payudara kiri Asti. Kiky masih menghisap vagina Asti dengan lidahnya.
Sent from my BlackBerry® via Smartfren EVDO Network





Tidak ada komentar: