Kisah yang jarang (moment) ini terjadi empat tahun yang lalu, tepatnya tahun 2011. Cerita ini mengisahkan pasangan kekasih yang menjalin asmara, cinta mereka bersemi sejak Ida dari bangku kuliah. Sang cowok adalah seorang exsekutif muda yang sangat suka berhubungan sex bebas, juga seorang gitaris di salah satu band lokal, sedangkan si wanita walaupun anak kuliah, orangnya yang rada kuper dan awam dgn hal-hal yang berbau sex. Hal ini bisa di pahami sebab dia masih perawan ting-ting. Pada hari yang tlh ditentukan, mereka melangsungkan akad nikah. Alung (nama samaran sang lelaki) sdh merencanakan bahwa resepsi pernikahan ini hanya berlangsung satu hari dan hanya beberapa jam saja di gedung sewaan. Setlh itu keduanya langsung pergi ke hotel yang tlh dipesan.
Malam itu, Alung dan Ida (nama samaran sang perempuan) sangat lelah setlh ngobrol dgn orang tua dan sanak famili mereka. Mereka bersyukur para "tamu tak diundang" sdh pada pulang. Akhirnya tinggallah mereka berdua di hotel bintang lima itu. Terlebih dahulu Ida membersihkan make up yang menempel. "Papa mandi duluan gih. Ntar Mama nyusul" kata Ida dgn lembut sambil mengelus kepala suaminya. "Nggh, Papa duluan ya Ma, "
Alung menggeliat bangun sambil mencium bibir istrinya dgn mesra. "Hmm" Ida membalas ciuman itu dgn hangat.
Kemudian terdengar desir shower yang membasahi tubuh Alung. Sementara Ida menunggu sambil membaca majalah wanita (padahal Alung sengaja membeli majalah-majalah erotis supaya Ida terangsang). Ida adalah tipe wanita yang tidak ingin tahu soal hubungan sex, bahkan sejak di bangku kuliah. Paling-paling hal yang dilakukan sama Alung dulu hanya sebatas ciuman saja. Lima belas menit kemudian Alung memanggil dari kamar mandi. "Ma, mandi bareng yuk!" Ida kaget dan langsung menolak ajakan itu. Tapi Alung nekat, dgn tubuh yang telanjang bulat dan penis yang menegang, dia berjalan menyusuri kamar dan menggendong istrinya. "Papa apa-apaan? Baju Mama jadi basah ni!" Ida meronta, tapi percuma. Alung begitu kuat mencengkeram. "Nggak apa-apa Ma!"Alung membanting pintu kamar mandi. Dgn masih berpakaian lengkap Alung menggiring tubuh istrinya hingga kebasahan kena air shower. Ida teriak-teriak seperti orang yang akan diperkosa. Alung mendempet tubuh istrinya sehingga Ida tidak dapat bergerak lagi. "Papa jangan Pa! Jangan di sini!" tangisnya meledak.
Alung hanya tersenyum saja. Dia dgn cepat melepas kaos istrinya hingga mencuatlah BH yang membungkus payudara berwarna coklat mulus. Ida tambah histeris. "Aahh!! Paa jangan!" jeritnya mengiba ketika Alung melepaskan kaitan BH Ida. Sekarang ia sdh telanjang dari pinggang ke atas. Ida mencoba menahan kepala Alung yang memainkan lidahnya di kedua buah dadanya sambil manahan juga rangsangan yang hebat dari Alung yang kini menghisap kedua puting susunya kanan-kiri. Kedua puting/pentil payudara itu mengeras dan membesar. "Aauuhh! Paa udah dong jangan di sini!"Tangan Alung lebih kasar lagi, sekarang dia menyusup ke balik celana panjang Ida dan berusaha melepaskan celana itu. Tangan Ida mencegah tangan suaminya melepaskan celana panjangnya. Percuma, celana panjang terlepas sdh . Sekarang yang tersisa hanyalah celana dalam. Ida mati-matian mempertahankan "benteng terakhirnya" itu.
Suara Ida yang menangis itu ternyata membangkitkan rangsangan Alung. Dia langsung menyusup ke balik CD istrinya dan kemudian mengelus vagina yang ternyata udah basah dari tadi. Entah apakah basah karena air shower atau emang udah basah karena cairan vagina itu sendiri. Jari telunjuk Alung mengelus-elus permukaan vagina yang licin itu sampai Ida mendesah-desah, " Aahh, aahh. . uddah Paah!"Muka Ida memerah seperti udang rebus. Tanpa sadar Ida merenggangkan kakinya sehingga Alung dgn mudah melepaskan CD. Sekarang mereka berdua tlh tenajang bulat. Alung menggencet tubuh istrinya di tembok dan kemudian penis yang sdh menempel di perut Ida dia goyang-goyang seperti gerakan bersetubuh. Ida berteriak mengelinjang sementara bibir dan lidah Alung sibuk mengecup dan menjilat leher dan tengkuk istrinya. Tak lupa pula bibir Ida ia kulum seperti permen. payudaranya juga tidak luput dari remasan tangan yang sdh terbakar nafsu birahi.
Pantat Alung terus menggenjot penis yang menekan perut Ida. "Aaahh, Papa janggan Paahh berentii doonng" Ida sdh kepayahan digencet terus di tembok. Sebenarnya Ida merasakan rangsangan yang hebat, tetapi dia tidak mau mengakui kalau dia terangsang hebat. Seandainya saja dia mau mengakui tentu dia akan menikmati permainan ini. Alung semakin keras menggoyangkan pantatnya dan akhirnya terjadilah semburan yang dahsyat yang membanjiri perut Ida!"Aahhkk!" Alung Vaginaik tertahan. "Uuuhh!!" Ida ternyata mengalami orgasme juga. Vaginanya basah sekali oleh lendir dari liang kewanitaannya. Ida yang kelelahan terduduk di lantai kamar mandi. Penis Alung yang masih setengah bangun dituntun masuk ke mulut Ida. Ida yang merasa jijik kontan saja melepehkan penis itu. Melihat reaksi seperti itu langsung saja Alung mencengkeram kepala Ida. Penis itu lalu dihisap sampai menegang lagi dan Alung mengoral Ida. Goyangan semakin liar dan Ida pun tampaknya menikmati oral sex ini, walau masih malu-malu.
Alung yang semakin terangsang menjambak rambut Ida dan menggerakkan kepala istrinya maju-mundur sambil menggoyangkan pantatnya. Sepuluh menit kemudian Alung merasa akan mencapai klimaks lagi. Dia tahan kepala istrinya supaya nggak memuntahkan spermanya. Croot! Croot! Sperma tertumpah di dalam mulut Ida. "Hhhkk!" Ida mau muntah tapi ditahan suaminya. "Tahan sayang! Telan! Ini obat awet muda!" seru Alung sambil keenakan. Akhirnya dgn susah payah Ida menelan semua sperma suaminya. Sambil menyeka sisa sperma yang menetes, Ida bangkit dan berkata, "Pa, permainanmu dahsyat banget. Sebenarnya Mama pengen dari dulu begini sama Papa"Alung tersenyum mendengar penuturan istrinya. Mereka mandi bersama sambil berpelukan selama hampir dua jam. Setlh puas bermandi-mandi, mereka nonton DVD berdua. Alung menyuruh Ida mengenakan tank top untuk olahraga yang memperlihatkan bagian perut yang masih rata dipadu dgn celana dalam yang serasi warnanya, sementara Alung sendiri mengenakan celana dalam saja.
Alung sengaja mengajak istrinya nonton film biru agar Ida makin terangsang. Mereka duduk di lantai yang berkarpet mewah, bukan di tempat tidur. Ida nampak kedinginan karena AC-nya menyala terus. Alung memeluk tubuh istrinya dari belakang sambil menempelkan kemaluannya di punggung istrinya. Tangannya iseng meremas payudaranya. "Mama kedinginan ya?" tanya Alung sambil terus meremas. Mata Ida tak lepas dari film jorok itu. "Pa, ""Hmm?""Mama mau deh sekarang kita melakukan kayak gitu" kata Ida sambil menunjuk pria bule yang sedang menyetubuhi perempuan Asia. Setlh berkata begitu, Ida memandang lekat-lekat suaminya dgn penuh cinta. Mereka bangkit lalu berbaring di kasur. Sementara DVD terus menyala.
Mereka berbaring sambil bercengkrama. Ternyata Ida hanya berpura-pura menolak waktu di kamar mandi. Sebenarnya dia hanya nggak mau keperawanannya hilang di kamar mandi. Mendengar hal itu Alung mencium bibir istrinya dgn penuh kasih sayang. Ida membalas ciuman itu dgn birahi membara. Ditindihnya Alung hingga kehabisan nafas. Alung nggak tinggal diam. Dicopotnya tank top Ida dan kembali mencumbui daerah dada wanita itu. Tak lama kemudian keduanya tlh telanjang bulat. Penis Alung memanjang kembali. Ida memeluk suaminya dgn erat. Alung berguling sehingga badannya kini berada di atas Ida. "Setubuhi Mama, Pa! Renggutlah keperawanan Mama sekarang!"
Alung sdh tidak bisa menahan nafsunya. Kini mereka berdua sdh benar-benar dalam posisi siap untuk melakukan. Ida di bawah, dan Alung di atas. Hanya saja Alung masih memainkan ujung penisnya di klitoris istrinya yang vaginanya sdh banjir memerah mekar menunggu dijebol!"Papa masukin ya Ma. " Alung memasukkan penisnya perlahan. "Aaaoouuhh. . " desah Ida keenakan. Matanya terpejam. Dadanya menempel pada dada Alung. Sampai suatu saat Alung merasakan ada yang menghalangi jalan masuk penisnya. Batang penis yang mempunyai panjang 13 cm itu sulit untuk masuk. Dgn sedikit iseng Alung menyodok-nyodokkan pelan ke selaput dara istrinya.
Ida langsung merintih. "Uuuhhkk. . enak Pa. "Alung dgn sedikit tenaga menghujamkan penisnya melewati selaput itu. Selaput dara istrinya langsung robek. "Aduuhh sakit Paa. . !" Ida tiba-tiba menjerit kesakitan. Alung langsung mencium istrinya. Penisnya tidak digerakkan dulu menunggu sampai vagina istrinya terbiasa dgn penis yang masuk.
Ida terisak-isak, tidak menyangka akan segini sakit padahal vaginanya sdh banjir dari tadi. Dgn cueknya Alung menggenjot penisnya. Darah menetes dari vagina Ida yang masih kesakitan. Terdengar nafas Alung yang memburu seperti sedang maraton. Setlh semakin lancar maju-mundur, terlihat di wajah Ida mulai menunjukkan tanda-tanda kenikmatan. Peluh mulai membasahi keduanya. "Gimana sayang, masih sakit?" tanya Ida yang terlihat keenakan. "Ngga lagi Pa, ayo terus Pa! Enak, tusuk terus Pa!" Ida menjawab sambil komat-kamit nggak jelas. Alung makin mempercepat goyangannya. Lima menit kemudian terasa tubuh Ida bergetar dan dia melenguh panjang. "Uuuhh!!"
Merasa istrinya sdh orgasme, Alung mempercepat tusukannya, semakin cepat dan, "Oookkhh!"Cairan mani menyembur hangat di dalam liang vagina Ida. Cairan itu menetes keluar vagina saking banyaknya. Ida tertelentang pasrah sambil menarik napas terengah-engah, sedangkan Alung tertelungkup tak berdaya di atas tubuh istrinya. Penisnya masih tertancap, walaupun sdh lemas. Alung lalu berguling ke samping dan bertanya, "Gimana Ma? Enak ngga?"Ida nggak bisa berkata apa-apa lagi. Raut wajahnya kelihatan puas. Dia hanya mengangguk lemas. Tapi tak lama kemudian Ida berhasil membangkitkan kembali birahi suaminya dan membuat mereka melakukan kembali. Kali ini Alung terlentang di bawah sedangkan Ida duduk di atas penis suaminya sambil memunggungi Alung. Ida ternyata wanita yang sangat tangguh. Sepuluh menit tidak ada tanda-tanda ingin orgasme.
Tak berapa lama Alung merasakan genjotan istrinya semakin cepat dan penisnya serasa dijepit oleh jepitan yang sangat kuat. Ida orgasme lagi. Alung belum mau keluar. Dia suruh Ida nungging di atas tempat tidur. Dari belakang kemudian dia menusukkan penisnya seperti anjing yang sedang kawin. Alung lalu menempelkan dadanya ke punggung Ida. Tak lupa tangannya menggerayangi payudara yang seperti bola itu. Ida merasa cengkeraman tangan Alung di payudaranya makin mengencang dan goyangan suaminya semakin cepet. "Uuukhh, croot croot"Cairan mani yang hangat kembali membasahi vagina Ida. Mungkin karena pengaruh mani suaminya Ida mengalami orgasme lagi. Dia sdh tidak memperdulikan rasa sakit akibat kehilangan keperawanan.
Ketika suaminya mencabut penisnya dan berbaring kembali, Ida berbisik, "Vaginaku robek besar. Kau renggut keperawananku. Tapi aku sadar, semua bagian tubuhku adalah milikmu. Aku cinta kamu, Pa"
Ida lalu mencium kening suaminya yang tertidur. Sejak saat itu Ida selalu meminta hubungan sex di manapun dan kapanpun ada kesempatan. Dia jadi lebih maniak sex dibanding Alung.
E N D
Sent from my BlackBerry® via Smartfren EVDO Network
Tidak ada komentar:
Posting Komentar