src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.8.3/jquery.min.js" type="text/javascript">

Jumat, 16 Oktober 2015

Tahu Rasanya Ngent0t dari Tante Ida

Cerita Dewasa | Tahu Rasanya Ngentot dari Tante IdaAku sedang berlibur di kota Bandung, nginap dirumah Om ku adik mama yang paling kecil. Mereka memang 7 bersaudara dan mamaku yang paling tua, aku saat itu berumur 20 tahun dan omku berumur 35 tahun. Istri om ku, tante Ida berumur 27 tahun, orangnya sgt cantik dan mempunyai tubuh yang mungil tapi padat. Pantatnya bebar-benar montok dgn pinggang yang ramping dan perut yang datar, maklum mereka blm mempunyai anak, biarpun sdh kawin hampir 3 tahun. Akan tetapi tante Ida yang cantik itu, orangnya sgt judes, dia tidak memandang mata keluargaku, maklum kami hanya biasa-biasa saja, sedangkan tante Ida datang dari keluarga yang sgt kaya di kota Surabaya, dia hanya 2 bersaudara dan Ida adik perempuannya yang berumur 22 tahun, masih kuliah di ITB dan tinggal dirumah om dan tante Ida di Bandung.
Selama aku berada dirumah om ku ini, hampir setiap hari tante
Ida mengomel saja, krn dia memang sgt benci kalau aku menginap dirumah mereka. Disamping aku memang termasuk anak yang bandel, biarpun secara postur tubuh, aku sdh kelihatan sgt dewasa, krn tinggi badanku 175 cm dgn tubuh yang berotot, tante Ida curiga saja dan menganggap aku sering menerima duit dari om ku, pada hal sgt jarang om ku memberi aku duit. Saat ini aku nginap di rumah mereka, sebenarnya hanya terpaksa saja, krn aku sedang berlibur di Bandung dan ibuku memberitahukan kepada om ku yang memaksa aku tinggal dirumahnya. Hari ini entah mengapa aku merasa suntuk banget sendirian, kemarin sore seblm om ku pulang dari kantor, tante Ida marah-marah dan menunjukan muka cemberut terhadap aku. Saat itu rumah berada dlm keadaan sepi, om sdh pergi kekantor, Mbak Ani adik tante Ida sedang pergi kuliah, Bik Suti lagi pergi ke pasar, dan tante Ida katanya mau pergi ke arisan. Tadi seblm pergi dgn nada yang setengah membentak, tante Ida menyuruh aku menjaga rumah. Dari pada BT sendiri, mending nonton BF aja di kamar, pikirku.
TV mulai kunyalakan, kuambil CD porno yang kemarin kupinjam ditempat persewahan dekat rumah, adegan-adegan panas nampak di layar. Mendengar desahan-desahan artis BF yang cantik dan bahenol tersebut membuat aku terangsang. Dgn lincahnya tanganku melucuti celana beserta CD-ku sendiri. Burungku yang sedari tadi tegak mengacung kukocok perlahan. Film yang kutonton itu cukup panas, sehingga aku menjadi semakin bergairah. Kutanggalkan pakaian yang masih melekat, akhirnya tubuhku tanpa ada penutup sekalipun. Kocokan tanganku semakin cepat seiring dgn makin panasnya adegan yang kutonton. Kurasakan ada getaran dlm penisku yang ingin meyeruak keluar. Aku mau orgasme, tiba-tiba Anton.. apa yang kamu lakukan!! teriak sebuah suara yang aku kenal. Ooooohh Tante ! aku kaget setengah mati dan sgt bingung sekali saat itu. Tak kusangka tante Ida yang katanya mau pergi arisan bisa kembali secepat itu. Tanpa sadar aku bangkit berdiri dan kudekati tante Ida yang cantik tapi judes itu, yang masih berdiri dlm keadaan kaget dgn mata membelalak melihat keadaanku yang telanjang bulat dgn penisku yang panjang dan besar dlm keadaan tegang itu. Tiba-tiba entah setan mana yang mendorongku, secara refleks saja aku menyergap dan mendekap tubuh tante Ida yang mungil padat itu.
Badannya yang mungil dan tingginya yang hanya sampai sebahu dari ku, ku bekap dgn kuat dan kutarik agak keatas, sehingga tante Ida hanya berdiri dgn ujung jari kakinya saja dgn kepala agak tertengadah keatas, krn kaget. Dgn cepat kucium dan kulumat bibir tipisnya yang seksi. Eeeehhhh ppppffffff !!! badan tante Ida seketika mengejang dan agak menggeliat menerima perlakuan yang tidak pernah dia sangka akan berani aku lakukan itu dan sesaat kemudian dia mulai memberontak dgn hebat, sehingga ciumanku terlepas. Anton.. jangan kurang ajar.. berani benar kau ini.. ingat, Toonnn.. Aku ini istri om mu !!! Cepat lepas nanti kulaporkan kau ke om mu teriak tante Ida dgn suara garang mencoba mengancamku. Aku tak lagi peduli, salah tante Ida sendiri sih, orang mau orgasme kok diganggu. Dgn buasnya aku jilat belakang telinga dan tengkuknya, kedua payudaranya yang biarpun tidak terlalu besar, tapi padat itu langsung kuramas-ramas dgn buas, sampai tante Ida menjerit-jerit. Disamping nafsuku yang memang sdh menggila itu, ada jg rasa ingin balas dendam dan mau mengajar adat padanya atas perlakuan dan pandangannya yang sgt menghina padaku.
Dia mencoba berteriak, tapi dgn cepat aku segera menciumnya lagi. Ada kali 10 menit aku melakukan hal itu, sementara tante Ida terus meronta-ronta, dan mengancamku serta mencaci maki, entah apa saja yang dikatakannya, aku sdh tidak memperdulikannya lagi. Aku terus menyerangnya dgn buas dan mengelus-elus dan meramas-ramas seluruh tubuhnya sambil terus mencium mulutnya dgn rakus. Dia tidak dapat melepaskan diri dari dekapanku, krn memang tubuhku yang tinggi 175 cm dgn badan yang atletis dan berotot, tidak sebanding dgn tubuh tante Ida yang 155 cm dan mungil itu. Akibat seranganku yang bertubi-tubi itu, lama kelamaan kurasakan tidak ada lagi perlawanan dari tante Ida, entah krn dia sdh lelah atau mungkin dia mulai terangsang jg. Merasa sdh tidak ada perlawanan lagi dari tante Ida, penisku yang panjang dan besar yang sdh sgt tegang itu kugosok-gosok pada perutnya dan kemudian kuraih tangannya yang mungil dan kuelus-elus ke penisku, tangan mungilnya kugosok-gosok, mengocok penisku yang mulai mengeras. Tubuhnya terasa mengejang, akan tetapi kedua matanya masih terpejam, dan tidak ada perlawanan darinya. Kemudian ketika dgn perlahan kubuka baju tante Ida, dia dgn lemah masih mencoba menahan tanganku, akan tetapi tanganku yang satu mengunci kedua tangannya dan tanganku yang lain membuka satu demi satu kancing-kancing blusnya, dan perlahan-lahan mempertontonkan keindahan tubuh di balik kain itu.
Setelah berhasil membuka blus dan BH-nya, kuturunkan ciumanku menuju ke payudara tante Ida yang padat berisi aaammmpuunn Toonnnnn iiii.. iiingaaattttt.. Tooonnn. . !!! Kucium dan kulumat putingnya yang berwarna kecoklatan itu. Terkadang kugigit dan kupuntir putingnya, sementara kusingkap roknya dan jari-jariku mulai mengelus-elus kemaluannya yang masih tertutup CD. iiiiiiiii.. ooohhh.. aaaahhhhh.. sshh..Toooonnnnn ! !!!! akibat perlakuanku itu, kayaknya tante Ida mulai terangsang jg, itu terasa dari tubuhnya yang mengejang kaku dan dengusan nafasnya makin terdengar kuat. Aku makin memperhebat seranganku dan tiba-tiba tubuh tante Ida bergetar dgn kuat dan jaaa. . jaaa angaaannn. Tooonnnn iiii ngaaaatttt. . Tooo nnn oooohhhhhhh aaaaaggggghhh aaaaggghhh. aaaaggggggggghhhhh !!!!! akhirnya, disertai tubuhnya yang mengejang dan menggeliat-geliat kuat, serta kedua tangannya mendekap punggung ku. Seerrr.. cairan kewanitaan tante Ida membasahi CD nya sekalian jemariku.
Setelah masa orgasmenya berlalu, terasa badan tante Ida melemas terkulai dlm dekapanku dan kedua matanya masih terpejam rapat, entah perasaan apa yang sedang bergelora dlm tubuhnya, puas, malu atau putus asa akibat perlakuanku terhadap nya, sehingga dia mencapai orgasme itu. Tarikan nafasnya masih terengah-engah. Kami terdiam sejenak, sementara tubuh tante Ida bersandar lemas dlm dekapanku dgn mata. Jemari lentik tante Ida masih menggenggam penisku yang masih tegak mengacung. Akhirnya secara perlahan-lahan kepala tante Ida menengadah keatas dan terlihat pandangan matanya yang sayu menatapku, sehingga menambah kecantikan wajahnya dan secara lembut terdengar suaranya Oooohhhh. Toonnnn, apa yang kau perbuat pada tantemu ini. Eeeehhmmm maafkan Anton tante. Anton lupa diri. abis tante tadi masuk tiba-tiba selagi Anton akan mencapai klimaks. salah tante sendiri. sihhh . lagi pula tante amat cantik sihhh..!!!!!! sahutku mencari-cari alasan sekenanya. Sekarang kayaknya tante Ida sdh pasrah dan sambil tanganya masih menggenggam penisku katanya lagi.. Tooonnnn..punya kamu gede amat yaaaa . Punya Om mu nggak sampaisegede ini. . !! Aaahhhhh, tante apa betull ! memang penis ku panjangnya 20 cm dan gede jg dgn kepalanya yang bulat besar, apalagi kalau lagi sgt bernafsu begini. Jemari lentik tante Ida yang tadinya hanya menggenggam saja, kini mulai memainkan penisku dgn manja. Seperti mendapat mainan baru, tangan tante Ida tak mau lepas dari situ. Taaannnnn. , kok diiiii..dii diamin aja, dikocok dong, Taannn. biar enaaakkk. !!!! Ton, Ton.. kamu keburu nafsu aja. aaaaggghhh. !!!, perlahan-lahan kedua tanganku menekan bahu tante Ida, sehingga tubuh tante Ida berjongkok dan sesaat kemudian kepalanya telah sejajar dgn selangkanganku. Kedua tangannya segera menggenggam penisku dan kemudian tante Ida mulai menjilati kepala penisku dgn lidahnya. Bergetar seluruh tubuhku menerima rangsang dari mulut tante Ida. Dijilatnya seluruh batang kemaluanku, mulai dari pangkal sampai ujung. Tak ada bagian yang terlewat dari sapuan lidahnya.
Dikocoknya penisku didlm mulutnya, tapi tak semuanya bisa masuk. Mungkin hanya 3/4 nya saja yang dapat masuk ke mulut tante Ida. Kurasakan dinding tenggorokan tante Ida menyentuh kepala penisku. Sungguh sensasi sgt luar biasa menjalar ke seluruh tubuhku. Cukup lama jg tante Ida mengulum penisku. Kurasakan batang penisku mulai membesar dan makin mengeras. Dari dlm kurasakan ada sesuatu yang memaksa untuk keluar. Merasa aku akan keluar, tante Ida semakin cepat mengocok batang kemaluanku. Taaannnnn. . ah. . aohh.. taaannn.. Anton mo keluar, . aaauuugghhhh..taaannnn. . !!!!!!! Akhirnya. . Croott. . croott. . croottt.. Hampir sepuluh kali cairan itu menyembur dari ujung penisku. Diminumnya air maniku dgn, dijilatinya semua, sampai tak ada lagi cairan yang tersisa. Meskipun sdh keluar tetapi penisku tetap saja masih tegar, meski tak seberapa keras lagi. Melihat itu, tante Ida mencium-cium kepala penisku dan menjilat-jilatnya hingga bersih.
Kemudian kutarik berdiri tubuh tante Ida dan kudorong ke tempat tidur, sehingga tante Ida terlentang diatas tempat tidur. Dgn cepat kulucuti rok sekalian CD nya, sehingga sekarang tante Ida terlentang diatas tempat tidur dgn tubuhnya yang mungil tapi padat itu berada dlm keadaan telanjang bulat. Tante Ida hanya menatap ku dgn pandangan yang sayu dan terlihat pasrah. Aku naik keatas tempat tidur dan kedua kakinya kupentang lebar-lebar dan aku berjongkok diantara kedua pahanya yang terpentang membuka lebar kemaluannya yang telah licin, siap untuk diterobos. Kupegang batang penisku dan kugosok-gosok sepanjang bibir kemaluannya, sambil kutekan-tekan pelahan. Merasakan gesekan-gesekan lembut vagina tante Ida, penisku mulai mengeras kembali. Ku ambil tangan tante Ida dan ku tempatkan pada batang penisku, segera digengamnya penisku dan diarahkan ke lubang kemaluannya. Dgn sedikit gerakan menekan, kepala penisku perlahan-lahan mulai masuk setengah ke lobang kemaluan tante Ida.
Terasa lobang kemaluan tante Ida sgt sempit mencengkeram batang kemaluanku. Dinding kemaluan tante membungkus rapat batang kemaluanku, kutekan lagi dan tubuh tante Ida menggeliat Kugerakan perlahan-lahan pinggulku menekan kebawah, sehingga penisku terbenam makin dlm kelobang kemaluannya, dlm. . dlm. . terus terus. . daannnn. . . kemudian ujung kepala penisku terasa mentok, krn beberapa kali tubuh tante Ida mengejang ketika aku mencoba menekan lebih kuat, aku kemudian mulai menarik keluar dan selanjutnya memompa keluar masuk. Dgn bersemangat aku mulai menaik-turunkan tubuhku. Gerakan naik-turun yang terkadang diselingi dgn gerakan memutar, sungguh merupakan sensasi yang sgt luar biasa. Apalagi posisi kedua paha tante Ida terkangkang lebar-lebar, membuat tikaman-tikamanku terasa jauh didlm dasar lobang kemaluannya. Aku dapat melihat payudara tante Ida bergerak-gerak keatas kebawah setiap kali aku menekan masuk penisku dlm-dlm sehingga kedua selangkangan kami berhimpit rapat-rapat.
Kemudian kurasakan otot-otot kemaluan tante Ida dgn kuat menyedot penisku. Semakin lama kurasa semakin kuat saja kemaluan tante Ida menjepit penisku. Kulihat wajah tante Ida nampak makin memerah menahan orgasme keduanya yang akan melandanya sebentar lagi. Maaauuuu keee keeeeluaraarrrr lagi, Toonnnnn !!!!!!!. Dan. . Seeeeerrrr..kurasakan cairan hangat membasahi penisku. Sementara nafsuku sdh sgt memuncak menuntut penyelesaiannya, aku sdh tidak bisa lagi bertindak halus, tanpa banyak bicara, segera saja kupompa pantatku dgn cepat dan gencar, mendapat serangan yang agak kasar dan tiba-tiba itu tante Ida menjerit-jerit kesakitan. Meskipun lobang kemaluan tante Ida telah basah dan licin banget, tapi tetap saja terasa seret untuk ukuran penisku yang besar. Tak kuhiraukan lagi suara tante Ida yang menjerit-jerit kesakitan, yang ada dipikiranku saat itu adalah aku ingin segera mengakhiri permainan ini dan merasakan nikmat yang akan datang padaku.
Kurasakan otot-otot penisku mulai berdenyut-denyut dgn kerasnya, ada sesuatu yang berusaha untuk keluar dari batang penisku. Kucoba untuk menahannya selama mungkin agar tidak segera keluar, tapi jepitan dinding kemaluan tante Ida akhirnya meruntuhkan pertahananku. Aaaaaauuddddduuhhhh taaannnnnn teeeee oooooohhhhh..!!!! keluhan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulut ku disertai dgn croott.. croott. croooootttt. semburan. . maniku menyemprot dgn kuat, mengisi relung-relung terdlm lobang kemaluan tante Ida, kemudian badanku tertelungkup lemas menidih badan mungi tante Ida, sementara kuubiarkan penisku tetap didlm kemaluan tante Ida untuk merasakan sisa-sisa orgasmeku. Kurasakan kemaluan tante Ida tetap saja berdenyur-denyut, meski tak sekuat tadi. Taannnn, terima kasih ya, udah mau temenin Anton main. !!!! kataku dgn manja. Kamu, tuh, Ton, kalau lagi nafsu jangan main maksa dong, masak tantemu sendiri kamu perkosa jg..!!!! Iiihhhhh tante..tapi tante senang jg. kaannnn… Iya.. siiihhh. !!!!! kata tante Ida malu-malu.
Sejak saat itu sikap tante Ida terhadapku berobah seratus persen, biarpun sikap kami ini tetap terjaga dihadapan om dan adik tante Ida. Aku dan tante Ida sering berhubungan sex bersama kalau rumah lagi sepi. Aku makin merasa akung saja terhadap tante Ida, apalagi tante Ida melayani nafsu sex aku dgn rela dan sepenuh hati.
TAMAT

Tidak ada komentar: