Selama aku
berada dirumah om ku ini, hampir setiap hari tante
Ida mengomel saja,
krn dia memang sgt benci kalau aku menginap dirumah mereka. Disamping
aku memang termasuk anak yang bandel, biarpun secara postur tubuh, aku
sdh kelihatan sgt dewasa, krn tinggi badanku 175 cm dgn tubuh yang
berotot, tante Ida curiga saja dan menganggap aku sering menerima duit
dari om ku, pada hal sgt jarang om ku memberi aku duit. Saat ini aku
nginap di rumah mereka, sebenarnya hanya terpaksa saja, krn aku sedang
berlibur di Bandung dan ibuku memberitahukan kepada om ku yang memaksa
aku tinggal dirumahnya. Hari ini entah mengapa aku merasa suntuk banget
sendirian, kemarin sore seblm om ku pulang dari kantor, tante Ida
marah-marah dan menunjukan muka cemberut terhadap aku. Saat itu rumah
berada dlm keadaan sepi, om sdh pergi kekantor, Mbak Ani adik tante Ida
sedang pergi kuliah, Bik Suti lagi pergi ke pasar, dan tante Ida katanya
mau pergi ke arisan. Tadi seblm pergi dgn nada yang setengah membentak,
tante Ida menyuruh aku menjaga rumah. Dari pada BT sendiri, mending
nonton BF aja di kamar, pikirku.
TV mulai
kunyalakan, kuambil CD porno yang kemarin kupinjam ditempat persewahan
dekat rumah, adegan-adegan panas nampak di layar. Mendengar
desahan-desahan artis BF yang cantik dan bahenol tersebut membuat aku
terangsang. Dgn lincahnya tanganku melucuti celana beserta CD-ku
sendiri. Burungku yang sedari tadi tegak mengacung kukocok perlahan.
Film yang kutonton itu cukup panas, sehingga aku menjadi semakin
bergairah. Kutanggalkan pakaian yang masih melekat, akhirnya tubuhku
tanpa ada penutup sekalipun. Kocokan tanganku semakin cepat seiring dgn
makin panasnya adegan yang kutonton. Kurasakan ada getaran dlm penisku
yang ingin meyeruak keluar. Aku mau orgasme, tiba-tiba Anton.. apa yang
kamu lakukan!! teriak sebuah suara yang aku kenal. Ooooohh Tante ! aku
kaget setengah mati dan sgt bingung sekali saat itu. Tak kusangka tante
Ida yang katanya mau pergi arisan bisa kembali secepat itu. Tanpa sadar
aku bangkit berdiri dan kudekati tante Ida yang cantik tapi judes itu,
yang masih berdiri dlm keadaan kaget dgn mata membelalak melihat
keadaanku yang telanjang bulat dgn penisku yang panjang dan besar dlm
keadaan tegang itu. Tiba-tiba entah setan mana yang mendorongku, secara
refleks saja aku menyergap dan mendekap tubuh tante Ida yang mungil
padat itu.
Badannya
yang mungil dan tingginya yang hanya sampai sebahu dari ku, ku bekap dgn
kuat dan kutarik agak keatas, sehingga tante Ida hanya berdiri dgn
ujung jari kakinya saja dgn kepala agak tertengadah keatas, krn kaget.
Dgn cepat kucium dan kulumat bibir tipisnya yang seksi. Eeeehhhh
ppppffffff !!! badan tante Ida seketika mengejang dan agak menggeliat
menerima perlakuan yang tidak pernah dia sangka akan berani aku lakukan
itu dan sesaat kemudian dia mulai memberontak dgn hebat, sehingga
ciumanku terlepas. Anton.. jangan kurang ajar.. berani benar kau ini..
ingat, Toonnn.. Aku ini istri om mu !!! Cepat lepas nanti kulaporkan kau
ke om mu teriak tante Ida dgn suara garang mencoba mengancamku. Aku tak
lagi peduli, salah tante Ida sendiri sih, orang mau orgasme kok
diganggu. Dgn buasnya aku jilat belakang telinga dan tengkuknya, kedua
payudaranya yang biarpun tidak terlalu besar, tapi padat itu langsung
kuramas-ramas dgn buas, sampai tante Ida menjerit-jerit. Disamping
nafsuku yang memang sdh menggila itu, ada jg rasa ingin balas dendam dan
mau mengajar adat padanya atas perlakuan dan pandangannya yang sgt
menghina padaku.
Dia
mencoba berteriak, tapi dgn cepat aku segera menciumnya lagi. Ada kali
10 menit aku melakukan hal itu, sementara tante Ida terus meronta-ronta,
dan mengancamku serta mencaci maki, entah apa saja yang dikatakannya,
aku sdh tidak memperdulikannya lagi. Aku terus menyerangnya dgn buas dan
mengelus-elus dan meramas-ramas seluruh tubuhnya sambil terus mencium
mulutnya dgn rakus. Dia tidak dapat melepaskan diri dari dekapanku, krn
memang tubuhku yang tinggi 175 cm dgn badan yang atletis dan berotot,
tidak sebanding dgn tubuh tante Ida yang 155 cm dan mungil itu. Akibat
seranganku yang bertubi-tubi itu, lama kelamaan kurasakan tidak ada lagi
perlawanan dari tante Ida, entah krn dia sdh lelah atau mungkin dia
mulai terangsang jg. Merasa sdh tidak ada perlawanan lagi dari tante
Ida, penisku yang panjang dan besar yang sdh sgt tegang itu
kugosok-gosok pada perutnya dan kemudian kuraih tangannya yang mungil
dan kuelus-elus ke penisku, tangan mungilnya kugosok-gosok, mengocok
penisku yang mulai mengeras. Tubuhnya terasa mengejang, akan tetapi
kedua matanya masih terpejam, dan tidak ada perlawanan darinya. Kemudian
ketika dgn perlahan kubuka baju tante Ida, dia dgn lemah masih mencoba
menahan tanganku, akan tetapi tanganku yang satu mengunci kedua
tangannya dan tanganku yang lain membuka satu demi satu kancing-kancing
blusnya, dan perlahan-lahan mempertontonkan keindahan tubuh di balik
kain itu.
Setelah
berhasil membuka blus dan BH-nya, kuturunkan ciumanku menuju ke payudara
tante Ida yang padat berisi aaammmpuunn Toonnnnn iiii.. iiingaaattttt..
Tooonnn. . !!! Kucium dan kulumat putingnya yang berwarna kecoklatan
itu. Terkadang kugigit dan kupuntir putingnya, sementara kusingkap
roknya dan jari-jariku mulai mengelus-elus kemaluannya yang masih
tertutup CD. iiiiiiiii.. ooohhh.. aaaahhhhh.. sshh..Toooonnnnn ! !!!!
akibat perlakuanku itu, kayaknya tante Ida mulai terangsang jg, itu
terasa dari tubuhnya yang mengejang kaku dan dengusan nafasnya makin
terdengar kuat. Aku makin memperhebat seranganku dan tiba-tiba tubuh
tante Ida bergetar dgn kuat dan jaaa. . jaaa angaaannn. Tooonnnn iiii
ngaaaatttt. . Tooo nnn oooohhhhhhh aaaaaggggghhh aaaaggghhh.
aaaaggggggggghhhhh !!!!! akhirnya, disertai tubuhnya yang mengejang dan
menggeliat-geliat kuat, serta kedua tangannya mendekap punggung ku.
Seerrr.. cairan kewanitaan tante Ida membasahi CD nya sekalian jemariku.
Setelah
masa orgasmenya berlalu, terasa badan tante Ida melemas terkulai dlm
dekapanku dan kedua matanya masih terpejam rapat, entah perasaan apa
yang sedang bergelora dlm tubuhnya, puas, malu atau putus asa akibat
perlakuanku terhadap nya, sehingga dia mencapai orgasme itu. Tarikan
nafasnya masih terengah-engah. Kami terdiam sejenak, sementara tubuh
tante Ida bersandar lemas dlm dekapanku dgn mata. Jemari lentik tante
Ida masih menggenggam penisku yang masih tegak mengacung. Akhirnya
secara perlahan-lahan kepala tante Ida menengadah keatas dan terlihat
pandangan matanya yang sayu menatapku, sehingga menambah kecantikan
wajahnya dan secara lembut terdengar suaranya Oooohhhh. Toonnnn, apa
yang kau perbuat pada tantemu ini. Eeeehhmmm maafkan Anton tante. Anton
lupa diri. abis tante tadi masuk tiba-tiba selagi Anton akan mencapai
klimaks. salah tante sendiri. sihhh . lagi pula tante amat cantik
sihhh..!!!!!! sahutku mencari-cari alasan sekenanya. Sekarang kayaknya
tante Ida sdh pasrah dan sambil tanganya masih menggenggam penisku
katanya lagi.. Tooonnnn..punya kamu gede amat yaaaa . Punya Om mu nggak
sampaisegede ini. . !! Aaahhhhh, tante apa betull ! memang penis ku
panjangnya 20 cm dan gede jg dgn kepalanya yang bulat besar, apalagi
kalau lagi sgt bernafsu begini. Jemari lentik tante Ida yang tadinya
hanya menggenggam saja, kini mulai memainkan penisku dgn manja. Seperti
mendapat mainan baru, tangan tante Ida tak mau lepas dari situ.
Taaannnnn. , kok diiiii..dii diamin aja, dikocok dong, Taannn.
biar enaaakkk. !!!! Ton, Ton.. kamu keburu nafsu aja. aaaaggghhh. !!!,
perlahan-lahan kedua tanganku menekan bahu tante Ida, sehingga tubuh
tante Ida berjongkok dan sesaat kemudian kepalanya telah sejajar dgn
selangkanganku. Kedua tangannya segera menggenggam penisku dan kemudian
tante Ida mulai menjilati kepala penisku dgn lidahnya. Bergetar seluruh
tubuhku menerima rangsang dari mulut tante Ida. Dijilatnya seluruh
batang kemaluanku, mulai dari pangkal sampai ujung. Tak ada bagian yang
terlewat dari sapuan lidahnya.
Dikocoknya
penisku didlm mulutnya, tapi tak semuanya bisa masuk. Mungkin hanya 3/4
nya saja yang dapat masuk ke mulut tante Ida. Kurasakan dinding
tenggorokan tante Ida menyentuh kepala penisku. Sungguh sensasi sgt luar
biasa menjalar ke seluruh tubuhku. Cukup lama jg tante Ida mengulum
penisku. Kurasakan batang penisku mulai membesar dan makin mengeras.
Dari dlm kurasakan ada sesuatu yang memaksa untuk keluar. Merasa aku
akan keluar, tante Ida semakin cepat mengocok batang kemaluanku.
Taaannnnn. . ah. . aohh.. taaannn.. Anton mo keluar, .
aaauuugghhhh..taaannnn. . !!!!!!! Akhirnya. . Croott. . croott. .
croottt.. Hampir sepuluh kali cairan itu menyembur dari ujung penisku.
Diminumnya air maniku dgn, dijilatinya semua, sampai tak ada lagi cairan
yang tersisa. Meskipun sdh keluar tetapi penisku tetap saja masih
tegar, meski tak seberapa keras lagi. Melihat itu, tante Ida
mencium-cium kepala penisku dan menjilat-jilatnya hingga bersih.
Kemudian
kutarik berdiri tubuh tante Ida dan kudorong ke tempat tidur, sehingga
tante Ida terlentang diatas tempat tidur. Dgn cepat kulucuti rok
sekalian CD nya, sehingga sekarang tante Ida terlentang diatas tempat
tidur dgn tubuhnya yang mungil tapi padat itu berada dlm keadaan
telanjang bulat. Tante Ida hanya menatap ku dgn pandangan yang sayu dan
terlihat pasrah. Aku naik keatas tempat tidur dan kedua kakinya
kupentang lebar-lebar dan aku berjongkok diantara kedua pahanya yang
terpentang membuka lebar kemaluannya yang telah licin, siap untuk
diterobos. Kupegang batang penisku dan kugosok-gosok sepanjang bibir
kemaluannya, sambil kutekan-tekan pelahan. Merasakan gesekan-gesekan
lembut vagina tante Ida, penisku mulai mengeras kembali. Ku ambil tangan
tante Ida dan ku tempatkan pada batang penisku, segera digengamnya
penisku dan diarahkan ke lubang kemaluannya. Dgn sedikit gerakan
menekan, kepala penisku perlahan-lahan mulai masuk setengah ke lobang
kemaluan tante Ida.
Terasa
lobang kemaluan tante Ida sgt sempit mencengkeram batang kemaluanku.
Dinding kemaluan tante membungkus rapat batang kemaluanku, kutekan lagi
dan tubuh tante Ida menggeliat Kugerakan perlahan-lahan pinggulku
menekan kebawah, sehingga penisku terbenam makin dlm kelobang
kemaluannya, dlm. . dlm. . terus terus. . daannnn. . . kemudian ujung
kepala penisku terasa mentok, krn beberapa kali tubuh tante Ida
mengejang ketika aku mencoba menekan lebih kuat, aku kemudian mulai
menarik keluar dan selanjutnya memompa keluar masuk. Dgn bersemangat aku
mulai menaik-turunkan tubuhku. Gerakan naik-turun yang terkadang
diselingi dgn gerakan memutar, sungguh merupakan sensasi yang sgt luar
biasa. Apalagi posisi kedua paha tante Ida terkangkang lebar-lebar,
membuat tikaman-tikamanku terasa jauh didlm dasar lobang kemaluannya.
Aku dapat melihat payudara tante Ida bergerak-gerak keatas kebawah
setiap kali aku menekan masuk penisku dlm-dlm sehingga kedua
selangkangan kami berhimpit rapat-rapat.
Kemudian
kurasakan otot-otot kemaluan tante Ida dgn kuat menyedot penisku.
Semakin lama kurasa semakin kuat saja kemaluan tante Ida menjepit
penisku. Kulihat wajah tante Ida nampak makin memerah menahan orgasme
keduanya yang akan melandanya sebentar lagi. Maaauuuu keee
keeeeluaraarrrr lagi, Toonnnnn !!!!!!!. Dan. . Seeeeerrrr..kurasakan
cairan hangat membasahi penisku. Sementara nafsuku sdh sgt memuncak
menuntut penyelesaiannya, aku sdh tidak bisa lagi bertindak halus, tanpa
banyak bicara, segera saja kupompa pantatku dgn cepat dan gencar,
mendapat serangan yang agak kasar dan tiba-tiba itu tante Ida
menjerit-jerit kesakitan. Meskipun lobang kemaluan tante Ida telah basah
dan licin banget, tapi tetap saja terasa seret untuk ukuran penisku
yang besar. Tak kuhiraukan lagi suara tante Ida yang menjerit-jerit
kesakitan, yang ada dipikiranku saat itu adalah aku ingin segera
mengakhiri permainan ini dan merasakan nikmat yang akan datang padaku.
Kurasakan
otot-otot penisku mulai berdenyut-denyut dgn kerasnya, ada sesuatu yang
berusaha untuk keluar dari batang penisku. Kucoba untuk menahannya
selama mungkin agar tidak segera keluar, tapi jepitan dinding kemaluan
tante Ida akhirnya meruntuhkan pertahananku. Aaaaaauuddddduuhhhh
taaannnnnn teeeee oooooohhhhh..!!!! keluhan panjang penuh kenikmatan
keluar dari mulut ku disertai dgn croott.. croott. croooootttt.
semburan. . maniku menyemprot dgn kuat, mengisi relung-relung terdlm
lobang kemaluan tante Ida, kemudian badanku tertelungkup lemas menidih
badan mungi tante Ida, sementara kuubiarkan penisku tetap didlm kemaluan
tante Ida untuk merasakan sisa-sisa orgasmeku. Kurasakan kemaluan tante
Ida tetap saja berdenyur-denyut, meski tak sekuat tadi. Taannnn, terima
kasih ya, udah mau temenin Anton main. !!!! kataku dgn manja. Kamu,
tuh, Ton, kalau lagi nafsu jangan main maksa dong, masak tantemu sendiri
kamu perkosa jg..!!!! Iiihhhhh tante..tapi tante senang jg. kaannnn…
Iya.. siiihhh. !!!!! kata tante Ida malu-malu.
Sejak saat
itu sikap tante Ida terhadapku berobah seratus persen, biarpun sikap
kami ini tetap terjaga dihadapan om dan adik tante Ida. Aku dan tante
Ida sering berhubungan sex bersama kalau rumah lagi sepi. Aku makin
merasa akung saja terhadap tante Ida, apalagi tante Ida melayani nafsu
sex aku dgn rela dan sepenuh hati.
TAMAT
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar