padat sekali dan aku memanggil mamanya Tante Nita. Tentu saja aku sering melakukan onani dgn mengkhayalkan mama kawanku ini. Suatu hari, kami bersama teman-teman sekolah lainnya akan melaksanakan pesta barbeque dan tempat kami berkumpul merupakan rumah dari kawanku ini. Krn masih menunggu teman kami yang blm hadir, maka aku bermain di rumah kawanku ini dgn permainan dadu dgn yang lainnya. Mungkin krn kebetulan aku melempar dadunya terlalu kuat, maka dadu itu jatuh ke arah kamar mama temanku.
Lalu dgn malas dan ogah-ogahan,
aku bangkit untuk mengambil dadunya. Tetapi saat akan
mengambil dadunya, aku melihat suatu pemandangan yang membuat
aku sgt terangsang. Aku melihat Tante Nita hanya memakai celana
dlmnya saja, langsung saja kemaluan aku terbangun dan aku
segera berjalan keluar sambil berusaha menenangkan diri. Sambil
bermain dadu kembali, aku mengkhayalkan bentuk tubuh Tante
Nita yang membuatku sgt terangsang. Tetapi sesaat kemudian, Tante
Nita keluar dari kamarnya. Dgn serempak, kami memanggilnya dgn
panggilan Tante, tetapi aku tidak berani untuk menatapnya,
yah mungkin krn aku malu dan agak sedikit takut mengingat
kejadian tadi. Krn temanku sdh memanggil, maka kami menyudahi
permainan dadu kami dan kami mulai bergerak ke luar rumah.
Sesaat sampai di luar rumah, aku melihat Tante Nita sedang
berdiri sambil memandang ke arahku, lalu dia menyuruhku untuk
menemaninya ke rumahnya yang lain untuk sekedar mengambil
barang bekas. Dgn gugup aku menjawab dgn jawaban Ya, lalu Tante
Nita mengambil kunci rumahnya dan kami pun berangkat. Sambil
mengikutinya dari belakang, aku memperhatikan goyangan pinggulnya
dan tentu saja saat ini aku sdh sgt ingin melakukan
masturbasi, tetapi krn blm memiliki kesempatan, maka aku diam
saja sambil mengkhayalkan sedang bersetubuh dgn Tante Nita.
Sesampainya di rumah tersebut, aku melihat rumah tersebut sdh
lama tidak dihuni, mungkin saja krn Tante Nita baru saja
pindah ke rumah baru. Kemudian kami pun masuk ke dlm. Dgn
hati-hati aku memperhatikan sekeliling rumah tersebut. Memang
agak berdebu tetapi masih terlihat kalau rumah tersebut rapi.
Sesampainya di ruang tengah rumah tersebut, Tante Nita
bertanya kepadaku, Apa yang kamu lihat waktu kamu mengambil
dadu yang terjatuh itu tadi.. Dgn terkejut aku menjawab, Aku
tidak melihat apa-apa, Tante Lalu Tante Nita berkata, Kamu
jangan bohong, nanti aku laporkan bahwa kamu berbuat yang
tidak senonoh pada Tante.. Dgn terbata-bata, aku menjawab bahwa
aku melihat Tante sedang ganti baju, tetapi aku tidak
melihatnya dgn jelas. Lalu Tante Nita bertanya lagi, Apakah
kamu ingin melihatnya sekali lagi..
Seperti mendapat durian runtuh,
maka aku menjawab, Kalo Tante Nita mengijinkan, aku mau
Tante. Sesaat Tante Nita diam, lalu dia menyuruh aku untuk
mendekat. Dgn hati-hati, maka aku mendekat padanya, lalu Tante
Nita menarik tangan aku dan mencium bibir aku. Tentu saja aku
balas dgn ciuman kembali, sedangkan kedua tangan aku diam
saja krn sesungguhnya aku dlm keadaan yang sgt tegang. Berbeda
dgn tangan Tante Nita, tangannya mulai memegang kejantanan aku
dan satunya lagi mulai meremas pantat aku. Kemudian Tante Nita
mulai membuka resluiting celana aku dan mulai mengocok
kemaluan aku. Aku merasakan kenikmatan krn tangan Tante Nita
sgt lembut dan sgt berpengalaman. Krn terbawa perasaan nikmatnya,
mata aku mulai tertutup dan mulai menikmati permainan Tante
Nita. Blm berlangsung lama permainan kami, Tante Nita
menghentikan permainannya, tentu saja hal ini membuat aku
keheranan. Lalu aku mulai berani menatapnya dan aku bertanya
kepadanya, Tante, bolehkah aku memegang payudara Tante.. Sambil
sedikit tersenyum, Tante Nita berkata, Terserah kamu lalu
tangan aku mulai meraba payudara Tante, tetapi aku merabanya
dari luar saja krn masih tertutup oleh baju dah BH-nya. Krn
merasa kurang puas, maka aku bertanya lagi, Tante, bolekah
aku membuka baju tante.. Dgn sedikit kesal, Tante Nita
menjawab, Kamu boleh melakukan semua yang ingin kamu lakukan,
tubuh aku sekarang ini adalah milikmu sepenuhnya. Dgn
terbata-bata aku menjawab, Terima kasih Tante Lalu Tante
Nita berkata lagi, Panggil aku Nita saja, tidak usah lagi
sebutkan Tantenya. Lalu aku menjawab, Ya, Tante. ., eh,
maksud aku Nita. Permainan terus berlanjut, aku mulai membuka
kancing baju Tante Nita. Terlihatlah dua bukit kembar yang
indah sekali, mungkin ukurannya sekitar 36A. Lalu aku mulai
meremas dan mencium payudara Tante Nita dan Tante Nita mulai
merasakan kenikmatan dan mengeluarkan suara desahan. Uuhhh ahhh.
., Aku mulai membuka ikatan BH-nya dan menyembullah
payudaranya. Dgn liar bibir aku mulai menghisap payudara yang
di sebelah kanan, sedangkan tangan aku meremas dgn keras
payudaranya yang di sebelah kiri. Aku terus menghisap puting
payudara Tante Nita kurang lebih 5 menit lamanya. Kemudian aku
melepaskannya dan aku melihat putingnya sdh berwarna
kemerah-merahan agak hitam.
Kemudian Tante Nita mulai turun
dan berjongkok di hadapan kemaluan aku. Dgn cepat dia
menurunkan celana jeans aku sekaligus dgn celana dlm aku,
lalu dia pun membuka mulutnya dan memasukkan kemaluan aku ke
mulutnya. Hal ini membuat aku terkejut, kemudian Tante Nita
mulai menghisap kemaluan aku dan memainkannya di dlm mulutnya
yang membuat aku lupa diri. Tangan aku mulai menjambak rambut
Tante Nita dan kaki aku mulai menjinjit krn aku merasakan
kenikmatan yang hebat. Kurang lebih 10 menit kemudian, aku
merasakan ada yang mendesak keluar seperti saat aku sedang
melakukan masturbasi dan aku mulai mengerang, Aduh, Nita
aku sampai nih, uh uhhh uuuhhh Dan Tante Nita mulai
mempercepat permainannya dan akhirnya aku mengeluarkan cairan
sperma aku di dlm mulutnya Tante Nita. Aku merasakan Tante
Nita menghisap habis seluruh sperma aku dan menelannya. Dlm
sisa-sisa kenikmatan, aku melihat Tante Nita bangkit dan
mencium bibir aku, yang tentu saja aku balas dgn ciuman yang
hangat dan liar. Hanya dlm hitungan beberapa detik, Tante
Nita menekan kepala aku dan aku pun mengerti apa yang
diinginkan Tante Nita.
Aku mulai berjongkok dan Tante
Nita berganti posisi dgn tubuhnya bersandar pada dinding rumah.
Dgn perlahan aku menurunkan celana Tante, lalu aku melihat CD
warna biru langitnya Tante Nita dgn segunduk daging yang
menonjol di antara kakinya, selain itu aku jg melihat CD-nya
mulai basah oleh cairan kemaluannya. Tante Nita berkata kepada
aku, Endy, cepat dong Tante sdh nggak tahan nih Dgn
tenang aku menjawab, Iya Nita. ., dan aku mulai
memeloroti CD-nya. Aku melihat rambut kemaluan Tante Nita yang
sungguh subur tetapi terawat dgn rapi. Sejujurnya, aku sungguh
tidak menyangka keindahan alat kelamin wanita ini berbeda dgn
yang pernah aku lihat di film-film blue bahkan sgt berbeda.
Dgn perlahan-lahan aku mulai menyapu kemaluan Tante Nita dgn
lidah aku. Sesdh rambut kemaluannya basah oleh air liur aku,
aku mulai memasukkan lidah aku di antara kemaluannya dan aku
menemukan sebuah bijian kecil. Dgn lidah aku, aku mulai
menjilati biji tersebut, hal ini membuat Tante Nita mengerang
keenakan. Endy.. terus.. Tante merasa nikmat sekali.. ah ah
uhhh desahnya. Krn merasakan Tante Nita yang mulai
terangsang, maka aku mempercepat jilatan aku pada bijian
tersebut kurang lebih 6 menit Tante Nita menjerit sambil
memegang dan menjambak rambut aku. Uhhh Tante sampai nihhh
ayo terus Ndyyy ah ehmmm nikmat sekali.
Lalu aku melepaskan permainan lidah
aku dan aku melanjutkan dgn tangan aku yang mulai menggosok
dan mengocok kemaluan Tante Nita krn aku merasa jijik untuk
menghisap air kemaluan wanita tetapi dgn cepat Tante menarik
kepalaku dan mengarahkannya kembali ke kemaluannya. Krn ingin
memuaskan Tante Nita, maka aku mulai memainkan lidah aku di
kemaluan Tante Nita. Akhirnya Tante mengejang dan berteriak,
Ahh ahhh auuu ehmmm aku sampai.. terus Ndyyy uhh
ahhh aahhh Aku merasakan ada cairan yang keluar dari
kemaluan Tante, maka aku menghisap seluruh cairan tersebut
sampai kering dan kemudian aku menelannya. Krn melihat Tante
Nita sedang merasakan sisa-sisa kenikmatannya maka aku bangkit
dan mencium bibirnya, sedangkan tangan aku meremas payudaranya.
Lalu Tante Nita membuka matanya dan tersenyum nakal sambil
berkata, Endy, kamu kurang ajar sekali, bahkan dgn mama
kawan baikmu pun kamu berani berbuat begitu. Dgn terkejut aku
berkata, Tapi Tante, aku tidak bermaksud begitu, kan tante
yang Blm selesai aku berkata Tante Nita memotongnya dan berkata,
Aku tahu kamu tidak bermaksud begitu tapi kamu sdh
melakukannya jadi ya nggak apa-apa deh tante suka dgn
permainan kamu. Lain kali kamu harus melakukannya dgn Tante
lagi. Kalo tidak.. Tante akan laporkan kamu sama yang lainnya!
Lalu aku tersenyum dan berkata, Tante nakal sekali, aku sampai
terkejut, tapi Tante jangan khawatir, lain kali aku akan
melayani Tante lagi, aku janji Nita. Kamu harus ingat janji
kamu yah sekarang kita harus berpakaian kembali, lalu kamu
kembali ke teman kamu kan kamu mau barbeque kan.. kata Tante
Nita kemudian yang sempat membuatku terkejut seperti sadar
kembali kalau kami sdh meninggalkan acara pesta. Dgn cepat aku
mulai membetulkan pakaian aku dan merapikan rambut aku sambil
bertanya kepada Tante Nita, Tante. ., kita sdh pergi berapa
lama sih.. Kalo ketahuan gimana, Tante.. Dgn tenang Tante
menjawab, Kamu jangan khawatir, Tante akan mengaturnya
supaya aman.
Lalu kami pun kembali ke rumah
Tante Nita yang baru meskipun dalan hatiku masih ada sedikit
keraguan. Sesampainya disana, Tante berkata bahwa kami membongkar
seluruh rumah untuk mencari kunci lemarinya sehingga memerlukan
waktu setengah jam. Sambil bernafas lega, aku menoleh ke arah
Tante Nita dan melihatnya tertawa, sungguh menggoda sekali.
Beginilah awal kisahku dgn Tante Nita yang merupakan mama dari
kawan baikku. Di pesta barbeque bersama temanku, aku merasa
sgt tidak tenang bahkan terasa ada yang ingin dikeluarkan.
Akhirnya aku pun melakukan masturbasi di kamar mandi, tentu
saja sambil mengkhayalkan Tante Nita. Dlm hati aku tentu saja
sgt ingin untuk melakukannya dgn Tante Nita, tetapi yah
Hari ini sdh lewat 2 minggu sejak kejadian di malam pesta
barbeque itu. Aku sendiri sdh tidak sabar dan frekuensi onani
aku malah semakin meningkat, bahkan bisa tiga kali dlm satu
hari. Tetapi siang harinya, ketika baru pulang dari sekolah,
sesampai di rumah dan duduk di kursi sambil melepas sepatu,
aku menggerutu, Aduh, hari ini kok panas sekali Tetapi
tiba-tiba aku mendengar pembantu aku berteriak, Mas Endy ada
telpon tuh. . ! Lalu sambil malas-malasan aku bangkit dan
mengambil telepon sambil menjawab, Halo.. Ini Endy yah.. tanya
orang lawan bicara aku. Aku jawab, Iya, disana siapa yah..
Kamu udah lupa yah ama aku.. dgn logat memancing.
Krn
merasa dipermainkan, aku mulai emosi dan menjawab, Disana
siapa sih kalo nggak mo bilang lagi aku tutup teleponnya nih. .
! Kok marah sih.. Nanti tante laporkan kamu lho dan nggak
tante kasih kamu kenikmatan lagi. kata lawan bicara aku lagi.
Mendengar kata-katanya yang terakhir tadi, aku jadi teringat
dgn kejadian beberapa hari yang lalu dan aku langsung menjawab
lagi, Oh, ini Tante Nita yah.. Sori Tante gua lagi nggak
mood nih Tante sih main-main aja Lalu Tante Nita
berkata Nggak mood yah.. Jadi sama Tante jg nggak mood dong..
Tadinya Tante mo ajak kamu ke rumah Tante nih, abisnya lagi
sepi nih tapi nggak jadi deh.. Dgn cepat aku memotong,
Bentar dulu Tante, kalo Tante sih gua jadi mood lagi nih,
emang teman aku (maksudnya anak Tante Nita yang menjadi
teman baik aku) nggak ada di rumah yah.. Kamu tenang aja
deh pokoknya dari sekarang (saat itu jam 12:30) sampe nanti
sore jam 5 kita aman deh jadi datang nggak.. tanya Tante
Nita. Tentu saja aku menjawab, Jadi dong Tante.. bentar lagi
aku kesana Tante, Tante tunggu yah. . ! Setelah itu, aku
segera menutup teleponnya seperti tidak ingin menyia-nyiakan
waktu.
Kemudian aku segera berlari ke
kamar dan ganti baju, terus segera keluar rumah menuju rumah
Tante Nita, krn dari rumahku ke rumah Tante Nita memerlukan
waktu sekitar 15 menit jalan kaki. Krn ingin cepat tiba disana,
maka aku naik angkot (angkutan umum perkotaan) saja.
Sesampainya di rumah Tante Nita, aku segera memutar ke
belakang krn lewat pintu samping rumah Tante Nita lebih aman
dan sepi. Kemudian dgn perlahan aku mengetuk pintu dan
terdengar Tante Nita menjawab, Iya, bentar lalu Tante
Nita membuka pintu dan mempersilakan aku masuk. Di depan aku,
Tante Nita berpakaian kaos oblong dan celana pendek putih.
Berpenampilan seperti itu tentu saja sama dgn menampakkan BH
dan CD-nya yang berwarna hitam secara sengaja kepada aku. Dlm
pikiran aku mungkin Tante Nita sengaja membuat aku terangsang,
tetapi aku berusaha tetap tenang, yah.. stay cool deh
pokoknya. Setelah itu, Tante Nita menyuruh aku mengikutinya dan
aku pun berjalan. Tetapi begitu melihat pinggulnya yang
bergoyang, aku tidak tahan lagi, segera aku menarik Tante
Nita dan menciumnya. Tante Nita pun segera membalas ciumanku
dan tangan aku segera bergerak untuk membuka bajunya.
Bersamaan
dgn itu, Tante Nita berkata, Jangan di sini dong akung. .
! Dimana Tante.. tanya aku. Di kamar Tante aja kata
Tante Nita. Lalu aku pun segera menarik tangan Tante Nita dan
berkata, Jadi, tunggu apa lagi Tante.. Setelah sampai di
kamar Tante Nita, aku segera Sementara itu tangan aku segera
bergerak aktif untuk meremas buah dada Tante Nita. Tiba-tiba
Tante Nita mendorongku dan dgn terkejut aku bangkit, tetapi
kemudian Tante Nita segera menarikku dan naik di atas tubuhku
sehingga posisi aku sekarang adalah Tante Nita di atas tubuh
aku. Aku segera membuka baju Tante Nita sehingga tampaklah buah
dadanya yang masih dibungkus oleh BH hitamnya. Saat itu Tante
Nita menunduk sehingga sekarang buah dadanya tampak di depan
mataku dgn sgt jelas. Untuk menghemat waktu dan krn memang aku
jg sdh sgt terangsang, maka aku segera melumat payudara
Tante Nita dan melepas BH hitamnya. Aduh enak sekali, ahhh
uh sttt desahnya yang menandakan Tante Nita sdh
terangsang. Krn sdh terangsang maka Tante Nita segera melepas
baju dan celana aku, sehingga aku hanya tinggal memakai CD
saja. Kemudian aku berguling ke samping sehingga posisi aku
sekarang di atas Tante Nita, lalu aku segera merangkak turun
dan melepas celananya sehingga tampaklah pemandangan di depan
wajah aku sebuah surga kenikmatan yang masih terbungkus oleh
kain hitam. Tanpa menunggu aba-aba darinya, aku langsung
melepaskan CD-nya Tante Nita dan tampaklah kemaluan Tante Nita
yang terawat dgn rapi.
Sungguh sgt indah dan berbeda dgn
yang pertama kali aku lihat dulu. Dgn perlahan aku menjilati
permukaan vaginanya dan Tante Nita pun segera mengerang. Aduh,
nikmat sekali sungguh geli tapi ahhh uhhh terus
Endy Segera aku menaikkan permainan aku sehingga tidak lama
kemudian Tante Nita pun menjerit, Aduh aku sampai Ndyyy
segera keluar ahhh Lalu aku segera menghisap bijian di
kemaluan Tante Nita sehingga saat cairan kemaluan Tante Nita
keluar, segera aku hisap habis dan menelannya. Dlm sisa
kenikmatannya, Tante Nita berkata, Endy biarkan Tante Nita
istirahat yah.. Nanti Tante Nita baru melanjutkannya kembali.
Aku segera menjawab, Iya Tante Setelah beristirahat 15
menit, Tante Nita mulai bangkit dan segera melepas CD aku.
Tampaklah kemaluan aku yang masih dlm posisi setengah tiang.
Tante Nita segera memasukkannya ke dlm mulutnya dan
menjilatinya. Di dlm mulut Tante Nita, kemaluanku segera
mengeras hingga dlm posisi yang siap tempur. Tante Nita sungguh
sgt berpengalaman dlm menjilati kejantanan pria yang dgn cara
menghisap dan kadang-kadang mengigitnya dgn perlahan. Hal ini
membuatku sgt terangsang. Krn sdh tidak tahan lagi, maka aku
segera menarik tubuh Tante Nita ke atas dan dan membalikkannya.
Tante Nita, aku sdh tidak tahan lagi, sekarang aku masukkan
yah Tante.. tanya aku yang sdh merasa sgt terangsang. Tante
Nita menjawab, Terserah kamu Ndyy. ., tapi hati-hati yah
soalnya punya tante udah lama nih nggak digunakan.. Dgn pelan
dan hati-hati aku mengarahkan kepala kemaluan aku ke dlm
lubang kemaluan Tante. Kepala kemaluan aku mulai menyentuh bibir
kemaluan Tante Nita, lalu aku menekannya sehingga kepala
kemaluan aku sdh terbenam ke dlmnya. Tante Nita segera menjerit,
Aduh sakit sekali pelan-pelan Ndy Tetapi aku sdh
tidak perduli lagi, aku segera melanjutkan aksi aku dgn
menekan kemaluaan aku lebih dlm lagi dan kepala kemaluan aku
jg mulai terasa perih krn ini adalah pertama kali aku
melakukan hubungan intim. Aku tetap menekan batang kemaluan aku
sehingga tidak lama kemudian, seluruh kemaluan aku sdh
terbenam dlm kemaluan Tante Nita. Tante Nita lalu mengerang,
Aduh sakit sekali biarkan tetap di dlm Endy, aduh
ahhh ehmmm uh
Setelah terdiam hampir 5 menit,
aku segera menggoyang pinggul aku dgn naik turun secara
berirama dan Tante Nita pun mengimbanginya dgn goyangan
pinggulnya yang membuat aku merasa sgt keenakan. Tante Nita
tiba-tiba mengerang secara tidak jelas, Aduh sakit sekali,
tapi enak sekali, terus Endy Aku sdh tidak memperdulikan
Tante Nita dan hanya terus memacu kemaluan aku untuk mencapai
kenikmatan. Tidak lama kemudian, setelah 8 menit, aku
mendengar Tante Nita menjerit kembali, Aduh aku sampai
Ndyyy akan segera keluar nih Aku menjawabnya, Sebentar
lagi Nita, sebentar lagi aku jg hampir sampai nih Tidak
lama, Tante Nita tiba-tiba mengejang dan aku merasakan ada
cairan hangat di dlm kemaluan Tante Nita dan Tante Nita
mengerang lagi, Aduh ahhh aku sampai Endy nikmat
sekali Tidak sampai disitu, selang beberapa detik, aku
merasa jg ada yang mendesak keluar dari kemaluan aku dan akan
segera meledak.
Rupanya aku jg telah mencapai
kenikmatan dunia dan aku menjerit, Aku sampai Tante eh
ahhh nikmat sekali Lalu aku segera jatuh dan berbaring di
samping tubuh Tante Nita sambil merasakan sisa kenikmatan yang
telah kami capai berdua. Setelah beristirahat, kami melakukannya
lagi 3 kali dlm tempo yang cepat. Tante Nita dan aku
sama-sama mencapai puncak kenikmatan 3 kali. Setelah mandi dan
pikiran kami sdh tidak terpengaruh nafsu lagi, Tante Nita
berkata padaku, Tante Nita minta maaf Endy tadi Tante
Nita telah merenggut keperjakaan kamu sungguh Tante Nita
minta maaf.. Tetapi aku segera berkata, Tidak apa-apa Tante,
aku rela kok menyerahkannya pada Tante, sungguh aku sgt
menyukai permainan tadi. Tapi Tante Nita harus janji kalo Tante
Nita lain kali harus memberikan kenikmatan yang sama lagi
kepadaku. . ! Sambil tersenyum, Tante Nita berkata, Iya
Tante sgt senang dgn permainan tadi, Tante janji, Tante
bersedia melayani kamu lagi, tapi kamu jg harus membuat Tante
merasa keenakan seperti tadi.. dan aku mengiyakannya. Hubungan
kami hampir berlangsung selama 2 tahun, tetapi kami
melakukannya dgn cara-cara yang tradisional. Aku maupun Tante
Nita tidak menyukai gaya-gaya yang terlalu berani seperti gaya
anjing maupun yang lainnya. Hubungan kami sekarang meskipun blm
diputuskan berakhir, tetapi kami hampir tidak pernah berjumpa
lagi, krn aku sdh melanjutkan kuliah di luar kota yang tentu
saja dgn anaknya Tante Nita. Hubungan aku dgn Tante Nita
sampai sekarang tetap menjadi rahasia kecil kami. Jika aku
liburan dan pulang ke kampung halaman aku, Tante Nita selalu
meminta bagiannya dan aku pun dgn senang hati melayaninya. Ini
merupakan pengalaman yang aku alami sendiri. Meskipun banyak
yang kurahasiakan disini, tetapi cerita ini adalah benar-benar
terjadi.
TAMAT
Baca cerita hot terbaru kami lainnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar