src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.8.3/jquery.min.js" type="text/javascript">

Jumat, 16 Oktober 2015

ML Dengan Gadis SMU

Cerita Panas Bercinta ML Dengan Gadis SMU ini terjadi waktu Dani berumur 34 tahun. Dani yg memiliki tiga anak, Dani bekerja di bidang medis, & kini tinggal di Jakarta Pusat. Wajahnya lumayan tampan, sedangkan istri Dani berkulit hitam manis dengan tinggi tubuhnya sekitar 168 cm, rambut lurus & halus. Kehidupan seks Dani selama ini sangat normal, bahkan Dani termasuk laki – laki yg memiliki selera berhubungan seks yg tinggi. Tidak hanya sekarang, bahkan sejak Dani berusia 16 tahun pada saat dirinya tumbuh dewasa. Disuatu malam yg dingin, Dani sengaja menghabiskan waktu untuk bermesraan bersama istrinya, mereka berdua duduk bersama dengan posisi istri berada di pangkuan, Dani menyentuh rambutnya & tangannya bergerak ke leher istrinya, istri melenguh, tangannya mencari & mencoba meraih penis yg sudah tegang keluar celananya. Tangan kanan Dani kemudian bergerak turun dari leher ke arah pinggul, istrinya bergeser turun dari pangkuannya, menarik pahanya, otomatis dasternya terangkat. kamu tahu apa?, Ternyata istrinya tidak menggunakan CD.

Bahkan dengan istri, Dani harus mendapatkan kepuasan, tetapi sebagai laki – laki normal, Dani juga memiliki fantasi melakukan hubungan seks dengan wanita lain. Dani akan sangat bersemangat dengan seorang perempuan yg kurus, tinggi, ramping & memiliki payudara yg tidak terlalu besar, Itulah gambaran perempuan yg menjadi idaman Dani . Menjelang Hari Valentine, Dani teringat kejadian 5 tahun yg lalu, & Dani mencoba untuk menuangkan dalam sebuah tulisan: Antara 1999 – 2000 aku diberi tugas belajar di Madura . Kota Madura sangat tidak asing bagiku karena di sanalah aku dilahirkan & dibesarkan. Aku memutuskan untuk tinggal di asrama karena aku tidak ingin merepotkan kerabatku, toh juga hanya enam bulan?. Setelah sampai di asrama aku langsung berusaha menata pakaian – pakaianku ke almari & buku – buku yg aku bawa. Keesokan harinya aku berusaha mencari teman – teman lamaku yg dulu ada di kota ini, satu – persatu mereka aku telepon. Singkatnya, ternyata aku telah kehilangan kontak dengan mereka, nomor – nomor ponsel mereka sudah tidak aktif. Hanya ada satu yg masih aktif, dia adalah Heny , usianya lebih tua dariku, Heny sudah menikah & memiliki dua orang anak. Dulu kami pernah dekat, sering bersama saat belajar kelompok. Heny keturunan chinese, cukup tinggi untuk seorang wanita, berkut putih & berdada rata. Awalnya kita berdua hanya melakukan telepon satu sama lain, berdiskusi, makan & pergi bersama, sampai suatu hari ( pada pertengahan Februari ) dia menelponku sambil menangis tersedu – sedu & dia mengatakan ingin bertemu denganku."Mas, bisa tak kita bertemu, aku ingin cerita"." Bisa, baiklah kita bertemu di tempat biasa".Dengan Lancer th 83'an aku pergi menemuinya, setelah bertemu Heny mengajakku pergi kerumahnya. "Ak tidak bisa melakukan ini, aku tidak ingin membuat suasana keruh bersama suamimu", ucapku kepada Heny . "Tidak apa – apa, ayo pergi bersamaku", ucap Heny . Dalam perjalanan kami berbicara macam – macam mulai ilmiah, potik, sampai hal – hal yg kotor."Mas, kapan kamu akan pergi ke Jakarta?" Dia bertanya ( jadwal aku untuk pulang ke rumah setiap bulan )."Minggu depan, emang knapa?" Tanyaku kembali."Tidak apa – apa sih, pengin nanya aja".'Masak sih cuma pengin nanya saja, …. …. Pengin yg lain – lain kan, pengin nyoba?', jawabku.'Hehehehe dasar ngeress aja yg ada dipikiran mas..Setelah sampai ke tempat tujuan, di sebuah rumah yg tidak aku ketahui, Heny membuka pintu."Ini rumah siapa ????? Serambi kotor… penuh debu, kaya beberapa hari tidak disapu, kebangetan deh.' Tanyaku heran.Ini rumah orang tuaku, kemarin abis dikontrakin, seminggu sekali aku kesini & membersihkannya", jawabnya sambil masuk ke rumah tak terawat tersebut.

"Sebentar ya, aku mau masukin mobil & segera kembali lagi…"Dalam pikiranku, "Meskipun teras penuh debu kotor, namun rumah ini tak pengap… …. Cukup nyaman, furniturnya juga masih bagus,". Heny mempersilahkanku duduk, sementara dia menyaapu teras depan rumah tersebut."Anggap aja rumah sendiri mas, tak usah sungkan… .. Aku mau bersih – bersih bentar,' katanya. "Iya, ini rasanya udah kayak dirumah sendiri bersama istri sendiri," kataku sedikit menggodanya."Terserah deh, eh aku mau mandi dulu?" ucap Heny . Otakku dipenuhi pikiran ngeres, ngebayangin lekukan payudara Heny yg terlihat jelas dibalik baju transparan yg dikenakannya sehingga putingya terlihat sedikit menyembul.Ngomong – ngomong ada apa memintaku datang ke tempat ini? Apakah kamu punya masalah yg serius, masalah apa itu?" Aku bertanya lebih lanjut tanpa basa – basi, ia pindah tempat duduk kesebelahku "Masalah keluarga mas…", Katanya. "Apakah itu tentang seks?" Aku bercanda dengannya."Ah kamu tetep aja kaya dulu mas, sableng, & tidak jauh dari yg gitu – gituan"… … Tapi ada benernya sih … .. Meskipun tidak secara langsung," jawabnya.
Kemudian Heny bercerita panjang lebar, intinya adalah rasa tidak puas, sikap otoriter suaminya & selalu disalahkan ketika ada ketidaksepakatan dengan pada suatu masalah."Aku bener – bener sudah capek, Mas Sony suamiku selalu berpihak sama ibunya, ketika aku mencoba menjawab persoalan dengan mertua, justru mertuaku mengomel habis – habisan". Terisak ia mengakhiri kisahnya. Ketika aku memegang tangannya, dia hanya terdiam, kemudian berkata lembut "Bolehkah aku bersandar di dada kamu mas?". Aku mengangguk & cepat – cepat meraih & membelai lembut rambut sebahunya. Aku mencium keningnya dengan lembut, Heny mendongak & berbisik pelan "Mas, aku membutuhkan dukungan, kasih sayang & belaian mesra." Pada saat itu aku merasa hanyut dengan situasi yg diciptakannya, sehingga tanpa merasa canggung aku mencium matanya, kemudian hidungnya, Heny menngeliat sehingga bibir kami bertemu. Heny berdiri & berkata pelan sambil memelukku, "pegang erat – erat, aku mikmu sekarang". Dengan lembut aku mencium bibirnya lagi. Kami berpelukan seperti sepasang kekasih yg baru bertemu setelah berpisah lama dengan segunung kerinduan. Setelah itu kami berdua kembali duduk. Dengan posisi Heny duduk di pangkuan, aku terus menyentuh rambutnya & bergerak tanganku di lehernya, Heny melenguh, tangannya mencari & mencoba meraih penis yg sudah tegang keluar celanaku. Tangan kananku kemudian bergerak dari leher ke arah pinggul, Heny bergeser turun dari pangkuanku, menarik pahanya, otomatis dasternya terangkat. Kamu tahu apa?, Ternyata Heny tidak menggunakan CD.
"Aku sudah enggak tahan mas, … … … .. lakukan sekarang bisiknya. Segera aku menjilati merah muda mecky indah dengan sedikit rambut namun panjang – panjang, aku basahin & sibakkan bulu – bulu halus dengan lidahku sambil sesekali menyentuh ktorisnya .'Ahhh, mas … … … … … …. … … … .. Aku ingin, kamu masukan sekarang '… … … … … … …. Tangannya berusaha membuka celanaku & memegang penisku."Tapi aku tak nyaman di sini" Ucapku sambil memandangi ruang – ruang disekitar ruang tamu ini."Ya udah, yuk kita pindah ruangan di dalam", katanya berdiri & mengunci ruang tamu tempat kami melakukan pemanasan tadi."Siapa takut … …, Dia tersenyum & berjalan sambil membuka daster tipisnya, aku mengikuti dari belakang, tubuhnya begitu indah … … .. halus seperti marmer. Kami masuk ke sebuah kamar tidur berukuran 5 x 6 meter & cukup mewah. yg lebih istimewa adalah adanya cermin besar ( mungkin ukurannya 3 x 2, 5 meter ) di depan tempat tidur. Heny memelukku di depan cermin & dengan cekatan membuka kemeja, celana & CD ku. Begitu indah & erotis, gerakan – gerakan yg kami lakukan terhat pada cermin itu.
Segera penisku mencuat keras seolah-olah sukacita karena mehat kebebasan. Aku memenuhi semua haus akan hasrat ini, kami menggosok & saling berciuman. Setelah beberapa saat menyentuh & disentuh, tubuh Heny yg indah menggeat di tempat tidur sedang menunggu untuk di eksekusi. Aku melanjutkan kegiatanku yg ditangguhkan sebelumnya, berharap bahwa dia akan Mengerti apa yg aku inginkan. Dia seperti mendengar apa yg sedang aku pikirkan, Heny pun segera berbalik & memposisikan diri pada posisi 69 …. dia langsung mengulum penisku yg sedang menegang kencang, tanpa rasa ragu & takut Heny berperang melawan penis ukuran diameter 2,5 sampai 3,5 cm & panjang 15 – 18 cm. Ahhh … Aku mendesah menikmati kuluman & hisapan lembut bibir Heny … … … "Kamu benar – benar sangat pintar memuskan lelaki Han, aku memujinya, sementara dia masih tetap sibuk menghisap penisku.
Kemudian Heny membasahi meckynya sendiri dengan air liurnya, Heny terhat sangat antusiasme. Ohh, mas … … … … … … … .. ayo … … …. ia bangkit & jongkok di atas miniatur monasku … ….Dicapai & diarahkan penisku ke lubang senggamanya, kemudian ia menggoyangnya naik & turun & menggigit dengan bibir meckynya. Aku memegang payudara mungil & meremasnya dengan perlahan, kemudian setelah 3 menit, Heny ingin aku mendekap erat tubuhnya … Heny tampaknya telah mencapai orgasme ketika ia menunggangiku … … ..Aku membakkan tubuh dengan posisi penis masih tertanam. Heny membantu membuka lebar – lebar gerbang surgawinya dengan diangkat kedua pahanya ke atas. Aku mundur kemudian penisku ke depan, dengan irama kocokan 5X dalam & 1X ringan akhirnya berhasil ditembus lebih maksimal, "Mas …. , Mmmmhhh, Lebih … … … …. Keras … …., Dia mengoceh tak karuan … … …."Ini sudah sampai aku berkata, '… .. Heny tertawa … .. sehingga otot – otot vaginanya berdenyut berpartisipasi ritme tertawanya … …. ,
Aku mendorong tubuh Heny ke ujung tempat tidur, & menekan penisku semakin dalam. Heny berteriak histeris menikmati gaya permainanku, tangannya menarik – narik pinggulku seakan menikmati penisku yg sedang bergoyang mengganyang lubang kemaluannya … ….Aku mau sampai Han… … …. dia tidak sempat mengatakan bahwa, aku jangan mengeluarkan sperma ke dalam rahimnya … … dan, AAaahhgghh … … aku kehilangan ingatanku, aku merasa melayang diatas awan untuk beberapa saat… … Heny juga tampaknya telah mencapai orgasme untuk kedua ka.
Kami bercanda & mengobrol di tempat tidur setelah pertempuran melelahkan sebelumnya dapat diselesaikan dengan penuh gairah."Kamu sudah kebangetan deh Han?".. "Maaf mas, aku tidak bisa menahan tertawa ketika kamu mengatakan aku sudah mau sampai""Hehehehe emangnya sudah sampai mana, sampai pasar?", katanya. Udah ah, yok mandi bareng – bareng, katanya sambil menciumku manja. Setelah peristiwa itu, kami semakin sering bertemu & ML di tempat – tempat dimanapun asal memungkinkan, sampai aku menyelesaikan tugas belajar yg aku jalani.




Baca cerita hot terbaru kami lainnya :
Cerita Dewasa | Tak Ada Cewek Kambing dan Ayam Pun Jadi
Cerita Dewasa | Cewek Kaya Jasmine
Cerita Dewasa | Adli Sayangku

Tidak ada komentar: