sering aku mencari-cari alasan untuk menghadap keruangan pribadinya. Sebagai mantan pragawati tubuh Bu Mella sgtlah bagus diusia kepala empat ini. Wajahnya yang cantik tanpa ada garis-garis ketuaan menjAdikannya tak kalah dgn anak muda. Saking keseringan aku mengahadap keruangannya, aku mulai menangkap ada nada-nada persahabatan terlontar dari mulut dan gerak-geriknya. Tak jarang kalo aku baru masuk ruangannya Bu Mella langsung memuji penampilanku. Aku bangga jg mulai bisa menarik perhatian. Mudah -mudahan bisa berpengaruh di gaji hahaha nyari muka nih.
Sampai
suatu ketika, lagi-lagi ketika aku dipanggil mengahadap,
kulihat raut muka Bu Mella tegang dan kusut. Aku memberanikan
diri untuk peduli, Ibu kok hari ini kelihatan kusut ada
masalah, sapaku sembari menuju kursi didepan mejanya. Ia nih Ndy,
aku lagi stres, udah urusan kantor banyak, dirumah mesti
berantem sama suaminya kusut deh, jawabnya ramah, sudut
bibirnya terlihat sedikit tersenyum. Justru aku manggil kamu krn
aku lagi kesel. Kenapa ya kalau lagi kesel trus ngeliat kamu
aku jadi tenang, tambahnya menatapku dlm. Aku terhenyak diam,
terpaku. Masak sih Bu Mella bilang begitu Batinku. Andy,
ditanya kok malah bengong, Bu Mella menyenggol lenganku. Eeehh
nggak, abisnya kaget dgn omongan Ibu kayak tadi. Aku kaget
dibilang bisa nenangin seorang wanita cantik, balasku gagap.
Ndy nanti temenin aku makan siang di Hotel (***) ya.. Kita
bicarain soal promosi kamu. Tapi kita jangan pergi bareng, nggak
enak sama teman kantor. kamu duluan aja, kita ketemu disana,
kata Bu Mella. Aku semakin tergagap, tidak menyangka akan
diajak seperti ini. Baik Bu, jawabku sambil keluar dari
ruangannya.
Setelah
membereskan file-file, pas jam makan siang aku langsung menuju
hotel tempat janji makan siang. Dlm mobilku aku coba
menyimpulkan promosi jabatan apa yang akan Bu Mella berikan.
Seneng sih, tapi jg penuh tanda tanya. Kenapa harus makan
siang di hotel Terbersit dipikiranku, mungkin Bu Mella butuh
teman makan, teman bicara atau mudah-mudaha teman tidur.. upss
mana mungkin Bu Mella mau tidur dgn aku. Dia itu kan kelas
atas sementara aku karyawan biasa. Aku kesampingkan pikiran
kotor. Sekitar setengah jam aku menungu di lobby hotel
tiba-tiba seorang bellboy menghampiriku. Setelah memastikan namaku
dia mempersilahkanku menuju kamar 809, katanya Bu Mella
menunggu di kamar itu. Aku menurut aja melangkah ke lift yang
membawaku ke kamar itu. Ketika kutekan bel dgn perasaan
berkecamuk penuh tanda tanya berdebar menunggu sampai pintu
dibukain dan Bu Mella tersenyum manis dari balik pintu. Maaf
ya Ndy aku berobah pikiran dgn mengajakmu makan di kamar.
Mari.. kita ngobrolngobrol kamu mau pesen makanan apa, kata Bu
Mella sambil menarik tangan membawaku ke kursi. Aku masih gugup.
Nggak usah gugup gitu dong, ujar Bu Mella melihat tingkahku.
Aku sebetulnya nggak percaya dgn
semua ini, aku nggak nyangka bisa makan siang sana Ibu
seperti ini. Siapa sih yang nggak bangga diundang makan oleh
wanita secantik Ibu, ditengah kegugupanku aku masih sempat
menyempilkan jurus-jurus rayuan. Aku tau pasti pujian kecil bisa
membangkitkan kebanggaan. Ahh kamu Ndy bisa aja, emangnya aku
masih cantik, jawab Bu Mella dgn pipi memerah. Ihh persis
anak ABG yang lagi dipuji. Iya Bu, sejujurnya aku selama ini
memipikan untuk bisa berdekatan dan berduan dgn Ibu, makanya
aku sering nyari alasan masuk keruangan Ibu, kataku polos. Aku
sdh menduga semua itu soalnya aku perhatikan kamu sering
nyari-nyari alasan menghadap aku. Aku tau itu. Bahkan kamu
sering curi-curi pandang menatapku kan, ditembak seperti itu aku
jadi malu jg. Memang aku sering menatap Bu Mella disetiap
kesempatan, apa lagi kalau sedang rapat kantor. Rupanya
tingkahku itu diperhatikannya. Kami berpandangan lama. Lama kami
berhadapan, aku di tempat duduk sedangkan Bu Mella dibibir
tempat tidur. Dari wajahnya terlihat kalau wanita ini sedang
kesepian, raut mukanya menandakan kegairahan. Perlahan dia
berdiri dan menghampiriku. Masih tetap berpandangan, wajahnya
semakin dekat.. dekat.. aku diam aja dan hup. bibirnya menyentuh
bibirku. Kutepis rasa gugup dan segera membalas ciumannya. Bu
Mella sebentar menarik bibirnya dan menyeka lipstik merahnya
dgn tisu. Lalu tanpa dikomando lagi kami sdh berpagutan.
Pesen
makannya nanti aja ya Ndy, katanya disela ciuman yang semakin
panas. Wanita cantik betinggi 165 ini duduk dipangkuanku.
Sedikit aku tersadar dan bangga krn wanita ini seorang boss
ku, duduk dipangkuanku. Tangan kirinya melingkar dileherku
sementara tangan kana memegang kepalaku. Ciumannya semakin dlm,
aku lantas mengeluarkan jurusjurus ciuman yang kutau selama
ini. Kupilin dan kuhisap lidahnya dgn lidahku. Sesekali ciumanku
menggerayang leher dan belakang telinganya. Bu Mella melolong
kegelian. Ndy kamu hebat banget ciumannya, aku nggak pernah
dicium seperti ini sama suamiku, bahkan akhir-akhir ini dia
cuek dan nggak mau menyentuhku, cerocos Bu Mella curhat. Aku
berpikir, bego banget suaminya tidak menyentuh wanita secantik
Bu Mella. Tapi mungkin itulah kehidupan suami istri yang
lama-lama bosan, pikirku.
Bu Mella
menarik tangaku. Kutau itu isyarat mengajak pindah ke ranjang.
Namun aku mencegahnya dgn memeluknya saat berdiri. Kucium lagi
berulang-ulang, tangaku mulai aktif meraba buah dadanya. Bu
Mella menggelinjang panas. Blasernya kulempar ke kursi, kemeja
putihnya kubuka perlahan lalu celana panjangnya kuloloskan. Bu
Mella hanya terdiam mengikuti sensasi yang kuberikan. Wow, aku
tersedak melihat pemandangan didepanku. Kulitnya putih bersih,
pantatnya berisi, bodynya kencang dan ramping. Celana dlm
merah jambu sepadan warna dgn BH yang menutupi setangkup buah
dada yang walaupun tidak besar tapi sgt menggairahkan. Ibu
bener-bener wanita tercantik yang pernah kulihat, gumamku.
Bu Mella
kemudian mengikuti aksiku tadi dgn mulai mencopot pakaian yang
kukenakan. Namun dia lebih garang lagi krn pakaianku tanpa
bersisa, polos. Mr. Happy yang sedari tadi tegang kini seakan
menunjukkan kehebatannya dgn berdiri tegak menantang Bu Mella.
Kamu ganteng Ndy, katanya seraya tanganya meraup kemaluanku
dan ahh bibir mungilnya sdh mengulum. Oh nikmatnya. Sentuhan
bibir dan sapuan lidahnya diujung Mr. Happy ku bener -bener
bikin sensasi dan membuat nafsu meninggi. Aku nggak tahan untuk
berdiam diri menerima sensasi saja. Kudorong tubuhnya keranjang,
kuloloskan celana dlm dan BH-nya. Sambil masih tetap menikmati
jilatan Bu Mella, aku meraih dua bukit kembar miliknya dan
kuremas-remas. Tanganku merayap keselangkangannya. Jari tengahku
menyentuh itilnya dan mulai mengelus, basah. Bu Mella terhentak.
Sesekali jari kumasukkan kedlm vaginanya. Berusaha membuat
sensasi dgn menyentuh G-spot-nya.
Atas
inisiatifku kami bertukar posisi, gaya 69. Jilatan lidahnya
semakin sensasional dgn menulur hingga ke pangkal kemaluanku.
Dua buah bijiku diseruputnya Bener-bener enak. Gantian aku
merangkai kenikmatan buat Bu Mella, kusibakkan rambut-rambut
halus yang tertata rapi dan kusentuh labia mayoranya dgn ujung
lidah. Dia menggeliat. Tanpa kuberi kesempatan untuk berpikir,
kujilati semua susdut vaginanya, itilnya kugigit-gigit. Bu
Mella menggelinjang tajam dan, Ndy aku keluar lo.. nggak
tahan, katanya disela rintihan. Tubuhnya menegang dan tiba-tiba
terhemmpas lemas, Bu Mella orgasme. Aku bangga jg bisa membuat
wanita cantik ini puas hanya dlm lima menit jilatan. Enak Ndy,
aku bener -bener nafsu sama kamu. Dan ternyata kamu pintar
muasin aku, makasih ya Ndy, ujarnya. Jangan terima kasih dulu
Bu, soalnya ini blm apa-apa, nanti Andy kasi yang lebih
dahsyat, sahutku. Kulihat matanya berbinar -binar. Bener ya Ndy,
puasin aku, sdh setahun aku nggak merasakan orgasme,
suamiku sdh bosan kali sama aku, bisiknya agak merintih
lirih. Hanya berselang liam menit kugiring tubuh Bu Mella duduk
diatas pinggulku. Mr. Happy kumasukkan ke dlm vaginanya dan
bless, lancar krn sdh basah. Tanpa dikomando Bu Mella sdh
bergerak naik turun. Posisi ini membuat ku bernafsu krn aku
bisa menatap tubuh indah putih mulus dgn wajah yang cantik,
sepuasnya. Lama kami bereksplorasi saling merangsang. Terkadang
aku mengambil posisi duduk dgn tetap Bu Mella dipangkuanku.
Kupeluk tubuhnya kucium bibirnya. Ahh enak sekali Ndy, ntah
sdh berapa kali kata-kata ini diucapkannya.
Mr.
Happyku yang blm terpuaskan semakin bergejolak disasarannya. Aku
lantas mengubah posisi dgn membaringkan tubuh Bu Mella dan aku
berada diatas tubuh mulus. Sambil mencium bibir indahnya,
kumasukkan Mr. Happy ke vaginanya. Pinggulku kuenjot naik turun.
Kulihat Bu Mella merem-melek menahan kenikmatan. Pinggulnya jg
mulai bereaksi dgn bergoyang melawan irama yang kuberikan. Lama
kami dlm posisi itu dgn berbagai variasi, kadang kedua
kakinya kuangkat tinggi, kadang hanya satu kaki yang kuangkat.
Sesekali kusampirkan kakinya ke pundakku. Bu Mella hanya menurut
dan menikmati apa yang kuberikan. Mulutnya mendesis-desis
menahan nikmat. Tiba-tiba Bu Mella mengerang panjang dan Ndy,
aku mau keluar lagi, aku bener-bener nggak tahan, katanya
sedikit berteriak. Aku jg mau keluar nih.. bareng yuk, ajakku.
Dan beberapa detik kemudian kami berdua melolong panjang Ahh..
. Kurasakan spermaku menyemprot dlm sekali dan Bu Mella
tersentak menerima muntahan lahar panas Mr. Happyku. Kami sama
sama terkulai. Kamu hebat Ndy, bisa bikin aku orgasme dua
kali dlm waktu dekat, katanya disela nafas yang tersengal. Aku
cuma bisa tersenyum bangga. Bu Mella nggak salah milih orang,
aku hebat kan kataku berbangga yang dijawabnya dgn ciuman
mesra.
Setelah
mengaso sebentar Bu Mella kemudian menuju kamar mandi dan
membasuh tubuhnya dgn shower. Dari luar kamar mandi yang
pintunya nggak tertutup aku menadang tubuh semampai Bu Mella.
Tubuh indah seperti Bu Mella memang sgt aku idamkan. Aku yang
punya kecenderungan sexual Udipus Comp-lex bener-bener menemukan
jawaban dgn Bu Mella. Bosku ini bener-bener cantik, maklum
mantan peragawati. Tubuhnya terawat tanpa cela. Aku sgt beruntung
bisa menikmatinya, batinku. Mr. Happyku tanpa dikomando kembali
menegang melihat pemandangan indah itu. Perlahan aku bangun dari
ranjang dan melangkah ke kamar mandi. Bu Mella yang lagi
merem menikmati siraman air dari shower kaget ketika kupeluk.
Kami berpelukan dan berciuman lagi. Kuangkat pantatnya dan
kududukkan di meja toalet. Kedua kakinya kuangkat setengah
berjongkok lalu kembali kujilati vaginanya. Bu Mella kembali
melolong. Ada sekitar lima menit keberi dia kenikmatan sapuan
lidahku lantas kuganti jilatanku dgn memasukkan Mr. Happyku.
Posisiku berdiri tegak sedangkan Bu Mella tetap setengah
berjongkok di atas meja. Kugenjot pantatku dgn irama yang pasti.
Dgn posisi begini kami berdua bisa melihat jelas aktifitas
keluarmasuknya Mr. Happy dlm vagina, dua-duanya memerah tanda
nikmat.
Setelah
puas dgn posisi itu kutuntun Bu Mella turun dan kubalikkan
badannya. Tangannya menumpu di meja sementara badannya membungkuk.
Posisi doggie style ini sgt kusukai krn dgn posisi ini aku
ngerasa kalau vagina bisa menjepit punyaku dgn mantap. Ketika
kujebloskan si Mr. Happy, uupps Bu Mella terpekik. Kupikir dia
kesakitan, tapi ternyata tidak. Lanjutin Ndy, enak banget..
ohh.. kamu hebat sekali, bisiknya lirih. Ada sekitar 20 menit
dlm posisi kesukaanku ini dan aku nggak tahan lagi mau keluar.
Bu.. aku keluar ya, kataku. Ayo sama-sama aku jg mau,
balasnya disela erangan kenikmatannya. Dan.. ohh aku lagi-lagi
memuncratkan sperma kedlm vaginanya yang diikuti erangan puas
dari Bu Mella. Aku memeluk kencang dari belakang, lama kami
menikmati sensasi multi orgasme ini. Sgt indah krn posisi kami
berpelukan jg menunjang.
Kulihat
dicermin kupeluk Bu Mella dari belakang dgn kedua tanganku
memegang dua bukit kembarnya sementara tangannya merangkul
leherku dan yang lebih indajh, aku blm mencopot si Mr. Happy..
ohh indahnya. Selesai mandi bersama kamipun memesan makan.
Selesai makan kami kembali kekantor dgn mobil sendiri-sendiri.
Sore hari dikantor seperti tidak ada kejadian apa-apa. Seblm
jam pulang Bu Mella memanggilku lewat sekretarisnya. Duduk
berhadapan sgt terasa kalau suasananya berubah, tidak seperti
kemarin-kemarin. Sekarang beraroma cinta. Ndy, kamu mau kan
kalau di kantor kita tetep bersikap wajar layaknya atasan sama
bawahan ya. Tapi kalo diluar aku mau kamu bersikap seperti
suamiku ya, katanya tersenyum manja. Baik Bu cantik, sahutku
bergurau. Seblm keluar dari ruangannya kami masih sempat
berciuman mesra. Sejak Saatitu aku resmi jadi suami simpanan
bos ku. Tapi aku menikmati krn aku jg jatuh cinta dgn wanita
cantik idaman hati ini. Sdh setahun hubungan kami berjalan
tanpa dicurigai siapapun krn kami bisa menjaga jarak kalau di
kantor.
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar