src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.8.3/jquery.min.js" type="text/javascript">

Jumat, 28 Agustus 2015

Yuk ajarkan si kecil menggosok gigi


  • Senang ya kalau anak sedari dini sudah terbiasa menjaga kesehatan gigi. Ketika waktunya sikat gigi, tidak ada insiden kecil karena anak takut dan tidak mau menyikat gigi. Bahkan mereka selalu antusias ketika kita ajak menyikat gigi bersama-sama di wastafel. Dan kita pun merasa senang karena itu berarti anak kita sudah mampu menjadikan sikat gigi bagian dari rutinitas.
    Supaya ritual sikat gigi menjadi salah satu ajang yang paling dinanti anak, orangtua harus kreatif agar anak mau melakukannya tanpa paksaan. Apa saja yang bisa kita lakukan? Yuk, simak tips berikut ini!
  • Biarkan mereka memilih

    Saat bayi, memang kita yang selalu menyikatkan gigi anak karena kemampuan visual motorik anak belum berkembang dengan baik. Tetapi saat gigi anak sudah mulai tumbuh satu per satu hingga akhirnya lengkap dan ia pun mampu memegang benda dengan kuat, kita dapat memintanya untuk memilih sendiri sikat gigi yang disukainya. Tawarkan beberapa merk yang direkomendasikan untuk anak-anak agar ia mempunyai beberapa alternatif yang sudah aman.
  • Bertukar sikat gigi

    Saat bersama-sama menyikat gigi di wastafel, kita bisa mengajaknya bertukar peran, yaitu dengan cara menukar sikat gigi kita dengannya. Atau bisa juga kita menyikat gigi anak, dan anak menyikat gigi kita. Kalau mau lebih seru lagi, bisa juga sambil bermain sandiwara tentang aktivitas menyikat gigi. Intinya membuat anak merasa bahwa menyikat gigi itu seru.
  • Menyikat gigi = bermain sambil belajar

    Setiap anak punya sahabat karib, termasuk boneka atau karakter tokoh kartun tertentu. Sikatlah bagian mulut salah satu mainan anak kita, berpura-pura menyikat dengan menunjukkan bagian mana saja yang perlu dibersihkan. Yang akan diingat anak adalah proses bermainnya, padahal di dalamnya kita telah memasukkan unsur belajar.
  • Sikat gigi itu menyenangkan

    Pasti ingat dengan salah satu iklan pasta gigi, di mana sang Ayah selalu punya cara mengajak putranya menyikat gigi. Cara-cara itu bisa dicoba ke anak kita. Ajak semua tokoh mainan kesukaannya untuk bersama-sama menyikat gigi di wastafel. Buat semacam permainan yang membuat anak tertarik.
  • Manfaat menyikat gigi

    Ketika anak sedang dalam kondisi emosi yang stabil, bisa kita informasikan apa saja manfaat menyikat gigi dan kerugian ketika tidak menyikat gigi. Ini harus terus dilakukan supaya informasi tersebut masuk di dalam alam bawah sadarnya.
  • Berikan media informasi

    Anak-anak biasanya lebih tertarik dengan gambar, suara dan video. Carilah media seperti buku, lagu atau video tentang cara menyikat gigi. Manfaatnya adalah membangkitkan semangat anak untuk meniru apa yang menarik perhatiannya. Jangan lupa kita juga tetap menyikat gigi bersama-sama dengan anak.
  • Jangan menyerah

    Point yang terakhir ini lebih menekankan kepada emosi kita sebagai orangtua. Untuk tidak memberi ekspektasi berlebih kepada anak, tidak membandingkan kemampuan anak, dan tidak memaksakan kehendak kepada anak. Intinya tetap semangat dan memotivasi diri sendiri untuk mengajak anak menyikat gigi, rutin dua kali sehari. Mengajarkan kebiasaan baik dimulai dari sesuatu yang kecil dan dilakukan terus-menerus. Mulailah dari diri kita sendiri, agar anak-anak kita juga mau melakukannya.



Tidak ada komentar: