Tubuhku terhentak ke belakang karna bus digas dengan mendadak mengejar Bus satu trayek yg berada di depan, “ dasar supir ugal-ugalan “ pikirku.
Kulihat halte tempatku semestinya berhenti,
tetetapi bus terus melaju dengan kencang. “ Bang, depan kiri ! Kiri yah ! “
Bus tetap melaju, walaupun kaca jendela telah kuketok dengan koin..
BRAKKKK !!! “ terdengar kaca jendela dipukul, tampak seorang pemuda tampan ( wajahnya seperti nicholas saputra ), “ Woi, kiri monyet !! Ada yg mau turun disini ! Saya juga mau turun disini !! Budek yah?
Pukulannya pada kaca, dibalas dengan tatapan marah dari kenek bus yg tersinggung, tetapi tatapan tersebut kembali melembut ketika teman-teman pemuda tadi seluruh berdiri.
Tampaknya dia ialah salah satu seniorku, terlihat dari jaket almamater yg dia dan teman-temannya kenakan.
Bus pun berhenti dengan mendadak, tubuhku terguncang lagi kedepan. saya tersenyum dan mengangguk ke arahnya, “ Oh, gantengnya ini cowok. Andaikan saya belum mempunyai seorang pacar ! Hehehe..
Tetapi dia mengacuhkan senyumanku, dan memalingkan mukanya.
Iiih, sombongnya. Dasar Sok Ganteng ! “
Dalam hatiku saya memaki……….
Saya berpapasan dengannya, ddia menepi memberikan jalan kepadaku.
Teman-temannya bersorak “ Woi, Adrian dapat kecengan baru nich !! “
Ada yg berusaha menggodsaya “ Cewek, baru masuk kampus ini yach ? “
Kuacuhkan mereka, sambil menundukkan kepalsaya dan turun dari Bus dengan tergesa-gesa, diiringi mereka yg turun di belakangku. “ Bruummm ! “ asap bus yg hitam mengepul dari knalpot. Segera kututup hidungku dengan saputangan yg kubawa dari dalam tas ranselku.
Saya pun berlari kecil masuk ke dalam taman yg membatasi Kampus dengan luar agar tidak digoda oleh pemuda-pemuda berandal kampus tadi.
Ketika sampai di pelataran parkir tampak bus sudah berjejer dengan rapih, ya ini ialah hari ospek mahasiswa baru.
Saya segera menaiki Bus yg kosong, sembari berkenalan dengan wanita disebelahku. Namanya Dita, orangnya ramah dan suaranya imut sekali seperti anak kecil. Kami cepat akrab, mungkin juga karna sifatku yg supel.
Pemuda tadi masuk kedalam Bus mengabsen kami “ Andi, Joko, Mustamin, Sandi, Netty, Syarifudin, Yati,…………….Dita, Dina “
Namsaya disebut di akhir, dan saya mengangkat tangan sambil tersenyum.
Kenapa tersenyum ? Belum gosok gigi yah ? jangan kurang ajar dengan senior !! Awas kamu nanti kalau masih berani senyam-senyum kayak orang gila aza.“
Dia membentakku. Dijawab dengan gelak tawa seluruh isi Bus. Wajahku memerah karna menahan malu, rasa suksaya langsung berubah menjadi benci.
Bruummm… “ Bus pun berjalan menuju tempat perkemahan dimana para senior mengadakan ospek penerimaan mahasiswa baru.
Enam jam kemudian kami sampai di lokasi, kami pun turun dan mendapat instruksi agar merapihkan barang-barang kami.
Senior mengadakan razia, dan tas kami seluruh digeledah..rokok..korek..dan benda-benda tajam, senter seluruh disita oleh para senior.
Salah seorang peserta lelaki yg tidak terima perlakuan tersebut, adu mulut dan akhirnya sampai berkelahi dengan senior. Dia dikeroyok oleh para senior, pemandangan ini membuat kami menjadi takut. Ternyata dia membawa ganja, kulihat pemuda itu digiring para senior menjauh dari tempat kami para peserta berkumpul.
Kalian calon mahasiswa bodoh semua, mau apa kalian bawa barang seperti ini !! Buang-buang uang orang tua kalian saja menyekolahkan kalian ke kampus ini. Dan lagi jangan membikin malu almamater, belum jadi mahasiswa saja sudah seperti ini. “ Adrian berkata lalu beranjak pergi.
Saya menatapnya dalam-dalam, seolah ingin melampiaskan benci atas perbuatannya mempermalukanku subuh tadi. Tampaknya dia ialah ketua organisasi pemuda kampus ini.
Heh, kamu bukannya nunduk malah ngeliatiin senior. Nantang ya? “
Seorang wanita cantik berjilbab dan mengenakan ber-almamater membentakku.
Udahlah, Ver! Ddia naksir juga kali sama gacoan kamu ! “
Sahut seorang pemuda di sebelahnya.
Yee, siapa yg naksir? Kamu kali yg naksir?! Saya udah punya cowok koq! “ Jawabku ketus.
Plakk! “Pipiku ditamparnya.
Saya langsung berdiri hendak membalas.
Tetapi teman perempuan yg bernama Vera ini langsung maju menghalangiku.
Ver, kamu gila ya? Apaan sih kamu maen gampar junior! “
Ini cewek ngatain saya ga laku, Ton! “Vera menjawabnya.
Udahlah, Ver! Eh..Kamu jongkok ya, jangan sok jagoan….Jangan sampai saya yg mukul kamu yah ?! “
Vera pun memelototiku sambil menjauh dari kelompok.
Setelah kami seluruh dijemur selama kurang lebih 3 jam, saya membantu para gadis lainnya mendirikan tenda lalu merapihkan barang-barang diiringi makian yg dimuntahkan oleh bibir Vera.
Mau jadi apa cewek sekarang yah, rapihin tenda saja makan waktu lama banget. Bisanya Cuma pada ngabisin duit cowok aza sih, terus dandan deh! Apalagi cewek yg tadi saya gampar..!! “
Saya dendam sekali dengan perempuan yg bernama Vera itu. saya tatap dalam-dalam matanya. Kami beradu pandang cukup lama, sampai akhirnya dia mendatangiku. Yg kutahu selanjutnya, kami bergulingan sambil berjambak-jambakan.
Tubuhku lebih besar dibandingkan dengan tubuh Vera memudahkanku untuk menindihnya dan kutampar wajah Vera “ PLAKKK !! “, hehehe….saya menang..
Tiba-tiba kurasakan tubuhku diangkat dengan paksa, dan tanganku dipegangi oleh Tono salah satu seniorku tadi.
PLAAKKKK………..PLAKKKKK !!! “ Kurasakan wajahku ditampar dua kali oleh Vera. “ Kalau berani, sini kamu satu lawan satu sama saya! Heh, lepasin tangan saya kamu berani ama cewek doank yach?! “.
Lalu pegangan atas tanganku kurasakan melemah, dan kulihat Adrian yg melepaskan pegangan Adrian. “ PLAKKK !! “ wajahku ditampar sekali lagi oleh Vera. Lalu kutinju wajah Vera, hingga dia terhuyung dan jatuh. Dengan sigap, Adrian menangkap dan memeluk tubuhku agar tidak berkelahi lagi.
Seluruh peserta dan panitdia tampaknya telah memandangi kami, namun bukan itu yg kuperhatikan.
Yg membuatku marah besar, ialah lengan kanan adrian yg memelukku tepat di dada dan lengan kirinya yg melingkari pinggulku. Seluruh mata memandang perbuatannya atas diriku, wajahku kembali memerah menahan malu akibat pelecehan ini. Dan kulihat Vera menatap kami dengan melongo.
Heh, lepasin bangsat amat kamu jadi cowok! Apaan sih ini? “
teriakku, seketika Adrian melepas pelukannya.
Saya menangis dan berlari ke arah tenda, tanpa menghiraukan teriakan peringatan dari para senior yg menyuruhku kembali.
Kulampiaskan rasa kesalku dengan berteriak didalam tendaku, saya sudah dipermalukan di hari pertamaku. Peristiwa ini pasti akan terus diingat para mahasiswa angkatanku dan juga seluruh senior. Belum pernah saya diperlakukan seperti ini. Disekolahku didaerah Kelapa Gading saya ialah bintang kelas karna kepintaran dan bintang sekolah karna kecantikanku.
Banyak yg bilang wajahku mirip dengan Lyra Virna, ibuku memang bukan indonesdia asli dia berasal dari Pakistan sedangkan ayahku berdarah sunda. Sewaktu masih duduk di SMA saja, ukuran tubuhku sudah seperti orang dewasa ukuran dadsaya tumbuh lebih besar dibandingkan teman-teman seusisaya 36 A, ditambah kecantikanku terang saja lelaki mana yg tidak tertarik? Sampai Sudardji anak bungsu seorang Jenderal terkenal di negara ini bertekuk lutut didepanku.
Sudarjdi berumur 2 tahun lebih tua diatasku. Dan kini dia sedang kuliah di luar negeri. Oohh…seandainya kekasihku ada disini! saya bengong sampai tak terasa adzan maghrib terdengar sayup-sayup, lalu saya mengambil sajadah dan keluar mengambil air wudhu lalu berdoa meminta ampun atas perbuatanku tadi.
Ketika tadi mengambil wudhu, saya berpapasan dengan Vera dia terdiam saja dan saya juga mengacuhkannya.
Setelah makan malam, Adrian datang menghampiriku dan mengajakku menjauh dari kelompok. Lalu dia berkata “ Dina, kamu harus minta maaf sama kami seluruh atas perbuatan kamu tadi! Kamu ngerti ga? Saya udah diskusi dengan seluruh panitia, hukumannya hari ini kamu tidur di luar. Panitdia cewek akan menemani kamu berjaga malam.“
Dia berkata tanpa berani menatap mataku, saya marah sekali diperlakukan demikian. Tetapi membantah akan membuat posisiku semakin terjepit, bisa-bisa saya ditinggalkan di tengah hutan perkemahan ini sendirian.
Malam kulewati dengan rasa sangat bosan, karna seluruh panitdia cewek telah tertidur. Dan yg terjaga hanya yg didalam tenda, sedang bercanda dengan panitdia yg lain. Dinginnya alam perbukitan di waktu malam, membuatku ingin buang air kecil.
Diam-diam kutinggalkan tempat tidurku di depan tenda, dan beranjak ke tepian sungai. saya tidak mau meminta tolong kepada panitdia lelaki, karna seluruh lelaki tidak dapat dipercaya. Apalagi ini urusan pribadi seorang wanita? Apa jadinya kalau saya diperkosa??
Kulepaskan celana dalamku, dan berjongkok di tepian sungai. Ketika selesai menuntaskan hajatku, kurapihkan kembali celansaya “ Sreeekkkk! “ Pandanganku menangkap sekelebat bayangan hitam di semak-semak dan terdengar langkah kaki berlari.
Langsung saya berlari mengejar kearah suara tersebut, dari belakang terlihat pengintip mengenakan alamamater kampusku. saya merunduk dan mengambil tanah basah di pinggiran sungai lalu kulempar ke arahnya. Lemparanku mengena, tetapi si pengintip terus berlari dan saya tidak kuat lagi mengejarnya.
Saya kembali ke tenda dengan marah besar, sambil mencari Adrian hendak melaporkan perbuatan anggotanya.
Kudekati tenda panitia, Astagfirullah saya melihat Supri salah seorang panitdia tengah onani sambil mengintip ke arah semak-semak. saya muak, tetapi penasaran apa yg sedang dilihat oleh Supri. saya memutar mencari sisi lain ke arah padang rumput agar dapat melihat pemandangan yg dia saksikan.
Kulihat Vera dan Tono bugil terbaring di padang rumput di balik semak-semak, Tampak Vera tengah menghisap kontol Tono, tidak tahu harus berbuat apa saya shock dan terdiam dan kemudian dengan pelan saya mengintip melalui semak-semak.
Vera melenguh dan merapatkan tubuhnya dan selangkangannya ke arah wajah Tono. Tono melekatkan wajahnya ke selangkangan Vera, Bulan yg tidak bersinar pada malam ini menghalangi pandanganku.
Ooohhh…Ton…Lebih cepat dongg jilatnya……iya lidah kamu kurang dalem tuhhhh….ahhhhhhhh ‘.
Paha Vera mengapit kepala Tono erat-erat
Ahhhhh….Ton…gila enak bangett nihhhh…aduuuuhh…saya pengen kencinggg nihhhh…stopp..doloooo…stopppp..toppp ”
sembari pahanya mengelepar-gelepar mencoba melepaskan selangkangannya dari jilatan Tono.
Gapapa…mbllbbb……kencing aza lo…mmmmhhhh…”
Tonnn…lepasinnnnn….goblokkk……..masa saya ngencingin muka lo……kan ga etisss….. ahhhhhh…goblokkkk……looo………“
Hahaha, kencing juga kamu ver….. gantian dongggg……..”
Vera bangkit dan mendorong dada Tono “ kamu goblok yah..hshhh…saya dah bilang…hshh…saya ga mo kencing…tololl..hshhh “
Tono memeluk lalu mencium leher Vera…” sori deh,ver. Tadi saya pengen coba rangsangan baru saya ke lo…sekarang tolong saya dunk…saya masih tegangan tinggi nih. “ tangannya memegang toket vera. Tetapi Vera menjauhkan toket, dan menepis tangan Tono sehingga pegangannya terlepas.
Tolol nih…saya udah bilang…jangan pegang tete saya…saya mau tetap perawan sampai saya jadian sama Adrian bego amat sih lo! “
Wajah Vera mendekat ke arah selangkangan Tono, dihisapnya kontol Tono.
Terlihat Vera pandai sekali menghisap kontol lelaki, dia mengkombinasikan hisapan dalam dan hisapan pada ujung-ujung kontol sambil menjilati selangkangan dan perut Tono.
Ton udah kamu jangan isep lagi selangkangan saya..saya udah lemes gara-gara kerjaan kamu tadi..ntar besok saya ga kuat lagi ngawasin mahasiswa! “
Mmmhhh…iya deh …ver…terserah loo…..ahhhh! “
Kontol Tono memuntahkan sperma cukup banyak ke wajah Vera dan ke rambutnya.
Ahhhh…gila juga persahabatan kita saling memuaskan kayak gini dari SMP, saya bisa cemburu loh kakamu kamu dah jadian sama Adrian…hahahaha. Sayg dari SMP Adrian ga tahu kakamu kamu orangnya lihai muasin cowok. “
kata Tono sambil dia membersihkan Kontolnya dengan daun.
udah lah, jangan banyak bacot lo. Makanya cari cewek lah, saya sih rasa ga lama saya akan jadian sama Adrian. Kemarin ddia ada ngajak saya nonton.“
Kata Vera sambil mengenakan pakaiannya kembali.
Ver, saya gimana mau cari cewek. Kakamu cewek yg bisa muasin saya, yg saya tahu cuman lo. “
Vera mengacuhkan perkataan Tono, dia berdiri dan berjalan kearah sungai membersihkan diri.
Nafasku memburu melihat pemandangan yg luar biasa ini, belum pernah saya melihat secara live seks antara 2 orang manusia.
Saya kembali ke tenda, dan tanpa terasa saya tertidur.
Din..Dina.. Bangun.. ntar kamu dihukum lagi sama senior.. “
Saya memicingkan mataku, kutatap Dita tengah membangunkanku.
Saya tersenyum “ Makacih, Dita. ”
Dan bergegas mandi bersama calon mahasiswa yg lain, saya tidak melepaskan kewaspadaan ketika sedang mandi karna tidak ingin peristiwa kemarin terulang kembali.
Selesai mandi acara kami cukup padat sampai pukul 11 malam, kemudian para calon mahasiswa diistirahatkan jam bebas.
Saya pun ingin mandi kembali, tetapi ada pula calon mahasiswi yg jorok dan langsung tidur dengan hanya mengganti baju. Mungkin mereka merasakan lelah yg luar biasa karna perbuatan biadab para senior kami.
Selesai acara, saya dan Dita kemudian langsung menuju sungai untuk membasuh diri, saya sudah menceritakan apa yg terjadi kemarin sehingga kami membasuh diri dengan bergantian. Ketika saya membasuh diri, Dita mengawasi sekeliling dari tepian sungai begitu pula sebaliknya.
Selesai membasuh diri, kami kembali ke tenda. saya kebingungan mencari tasku, karna tasku hilang. saya bingung hendak mencari bajuku untuk pengganti baju yg kotor ini. Dita membantuku mencari tetapi tidak juga kutemukan. Akhirnya kuhentikan pencarianku, karna saya yakin Vera ataupun para panitdia yg dendam kepadsaya telah mengerjaikku dengan membuang tasku.
Iba melihatku, Vera menawarkanku untuk mengenakan pakaian dalamnya
Din, pakaian saya kamu pakai aza deh. Gapapa kamu pakai aza, saya bawa pakaian dalamnya baru seluruh kok.”
Awalnya saya tidak mau karna malu juga karna pakaian dalamnya tidak muat di tubuhku, dada Dita berukuran 34B sedangkan dadsaya seperti yg saya beritahu tadi berukuran 36A. Namun karna paksaan Dita, dengan berat hati kupakai walaupun dadsaya menjadi agak sesak karna Bhnya yg terlampau ketat.
Celana dalam kutolak dengan halus, selain karna pinggulku yg besar saya rasa percuma kalau dicoba. Celana dalamnya tidak akan muat. Akhirnya celana dalamku yg tadi baru kucuci di sungai kujemur. Dan saya langsung memakai celansaya yg tadi tanpa memakai celana dalam. Kupakai pakaiannya pula, tubuhnya yg jauh lebih kecil daripadsaya juga menyebabkan pakaian ini terlampau ketat dan kausnya yg kupakai mengantung sedikit di pusar. Sehingga kalau saya menarik nafas pusarku akan terlihat. Dalam hati saya memaki Vera, dan Adrian juga Tono. Tengah malam kami tertidur…
Sekitar jam 2 pagi, Tono membuka tenda kami dan dengan senter menyorot wajahku dan Dita.
Hei, kalian bangun! Cepat kumpul dengan para peserta lain di lapangan. “
Ketika kami keluar tenda, tampak keadaan di luar telah sepi. Kami berlari kearah lapangan ingin menyusul yg lain.
Sesampainya di lapangan, saya bingung karna tidak menemukan mahasiswa yg lain hanya ada 4 panitdia cowok yaitu Tono, Supri, Jumardi, dan Yono.
Dina, Dita maju ke tengah! Kamu tahu kenapa saya panggil kesini?! “
Bentak Tono.
Dari pertama ospek kamu selalu ngebantah, kamu harus dihukum! Dasar cewek sundal. Dita, kamu jongkok di pinggir! Ingat, Dita. Apapun yg kamu lihat jangan lapor kemana-mana. Kamu tau kan kakamu Bokap saya ialah Wakil Menteri Pertahanan Bapak ………… ! Saya bisa bikin hidup kamu hancur kakamu kamu banyak mulut, ngerti ?! ”
Dita mengangguk kemudian menundukkan wajahnya. Kukepalkan tanganku, bersiap menghajar mereka seandainya mereka hendak menghajarku. saya percaya diri karna dari kecil saya telah belajar karate dari ayahku seorang perwira Angkatan Udara.
Tetapi yg terjadi kemudian lain dari perkiraanku, Supri membentak Tono
Ton, saya ga pengen kayak begini buat apa kita mukulin cewek! Udah damai aza lah, kakamu sampai ada apa-apa sama ini cewek saya laporin kamu orang ke polisi “
Ok, pri. Tenang…tenang, saya setuju. Ok, kita damai aza. Saya akan damai, tetapi kalau dina minum satu kaleng Bir ini.”
Ok, siapa takut?” kataku. saya memang sudah biasa minum di club-club bersama kekasihku dahulu.
Cress “ Kaleng Bir tersebut dibuka oleh Tono, dan dia mendekat memberikan Bir itu kepadaku. “ Sekali tegak “ katanya.
Huh, perkara sepele. “ jawabku. Lalu saya menenggaknya hingga habis.
Tanganku dijabatnya, tetetapi segera kutepis. Dan saya berkata kepada Dita “ Dit, Ayo kita balik ! “
Tunggu dulu, kamu belum damai sama Adrian. Pri,Jum,Yon panggil Adrian di tenda-nya. Kamu orang langsung tidur aza di tenda, masalahnya udah selesai kok. “
Ok, bos. “ saya lega melihat masalah telah selesai. Tono tergelak melihatku berwajah serius. Dia berkata “ Kamu saya undang kesini, karna saya mau kamu nanti masuk organisasi. Watak kamu tahan banting, kamu cocok dengan lingkungan organisasi. Hahahaha…..“
Sial, saya kira apaan ?! “ dalam hati saya mengutuk.
Dita, kamu ikut kita balik aza. “ kata Supri.
Ketika mereka pergi, saya menikmati pembicaraanku dengan Tono.
Anaknya ternyata cukup ramah apabila sudah kenal. 10 menit kemudian, Udara disekitarku terasa sangat dingin menusuk, udara dingin menusuk seperti ini memancing birahiku menjadi tinggi. Teringat setahun yg lalu pengalaman pertamsaya dengan Sudardji melepas keperawananku di Hotel Genting, Malaysdia yg udaranya juga begitu menusuk.
Oh, saya ingin dijamah…adakah yg bisa menjamahku..!”
Saya menyembunyikan perasaan ini.
Adrian muncul dengan muka memerah seperti habis minum, dia kemudian duduk di lapangan. Menghadapku.
Kami berbincang-bincang, lalu Tono meninggalkan kami untuk buang hajat.
Kulihat Adrian tertawa renyah, mengejek Tono “ Ton, kamu mah tukang boker. Dimana aza juga boker? Sumpel tuh bokong!! Punya wakil BEM kayak kamu mah susah bukannya wakilin saya di depan mahasiswa. Malah wakilin saya di kakus. “
Saya tertawa terbahak-bahak sampai kausku yg mengantung terangkat, pusarku terlihat. Perutku terasa dingin terterpa angin gunung ini.
Tetapi bukannya malu, saya malah menikmatinya tatapan mata Adrian menyala manakala melihat pusarku yg putih, saya melemparkan senyum genitku mencoba menyamakan senyumku dengan senyum Lyra Virna di sinetron.
Dri, kamu dah punya pacar belon? “ tanyaku. Walaupun kutahu dari pembicaraan Tono dengan Vera kemarin sewaktu mereka bersetubuh Adrian ini belum pernah berpacaran.
Kenapa kamu tanya kayak gitu? Pengen tau aza! Bawel lo! “
Hahahaha… kamu lucu deh, Dri! “
Saya sengaja membuat tertawsaya semakin terbahak-bahak karna ingin menunjukkan kepadanya perutku yg mulus dan rata itu.
Aduh sial, kaos saya kekecilan nih! Habis pinjam kaos Dita sih! “
Katsaya sambil mengelus kaosku ke atas, dan semakin menampakkan putih dan mulusnya perutku.
Adrian terpana melihat perutku, lalu tatapannya beradu denganku. Dengan cepat dia membuang mukanya kearah lain.
Saya menggeser dudukku mendekat ke arahnya, dan saya bertanya kembali kepadanya “ Dri, tas saya hilang nih! Temen-temen kamu umpetin tas saya yah ?!
Pada tega amat sih, saya jadi dingin gini pake kaos cuman sepotong itu pun kekecilan. “
Kulihat Adrian mulai salah tingkah, wajah tampannya semakin memerah
Saya ga tahu soal itu, Din..Lo….tanya ma…Adrian…Eh….Tono..ntar… “
Saya memancingnya mengangkat pahaku, melipat celana pendekku lalu pura-pura menepuk nyamuk. “ Duh, Nyamuk banyak banget…balik yuk..Tono bokernya lama nih…”
Adrian terdiam tak menyahut, seakan keberatan dengan usulku tetapi tidak berani menentang untuk menahanku lebih lama lagi disini.
Apalagi setelah melihatku melipat celana pendekku, pahsaya semakin terbuka kemana-mana, Kaosku yg menggantung. saya bersorak dalam hati kegirangan “ Heh, kena loe, Dri! Saya ga bakalan ML ma lo, bego! Saya bakal bikin kamu sampai kamu masturbasi biar sperma kamu kering! “
Dri, kamu percaya ga saya ga pake celana dalam gara-gara tas saya hilang! Temen-temen kamu pada jaat tuh! “
katsaya sambil merungutkan wajah.
Rambut saya aza sampai Patah-patah gini, gara-gara kamu jemur terus tuh. Eh, coba saya liat rambut lo. Rambut ikal kamu bagus loh..“
katsaya dengan tatapan nakal dan bangkit berdiri.
Adrian semakin salah tingkah, “ Eh, ga usah.. “
Kepalanya menghindar dari pegangan tanganku, tetapi dengan cepat kutangkap dan kuelus rambutnya.
Dri, kamu capek kali yah ngurusin mahasiswa molo. Sini saya pijitin deh. “
tanganku menyusuri kepalanya, mengelus-elus lehernya.
Kepala Adrian tegak menghadap kedepan tatapannya lurus tajam menatap kedepan.
Kemudian elusan dan remasan pijatku turun kearah dadanya, dadsaya kutempelkan ke punggungnya. Ooohh…tanpa kusadari selangkanganku telah basah.. lelaki ini tampan sekali, sikapnya juga imut gengsinya tinggi sekali, mencoba menjaga gengsi seperti tidak butuh saja..
Elusanku turun ke arah perutnya yg berotot lalu selangkangannya, Adrian bergerak sedikit tetapi kemudian diam kembali. Ooooohhhh…kontolnya telah mengacung dengan tegak dari tadi rupanya dan ukurannya lebih besar daripada kontol Sudardji. Kuremas dengan lembut, kupegang kepalanya dan kuhadapkan wajahnya kearahku..
Kucium bibirnya dengan lembut..dia memejamkan matanya
Kutuntun agar dia berdiri, dan kuturunkan celananya dengan cepat kuhisap kontol itu..
Kuikuti gaya Vera menghisap kontol Tono kemarin, Hisapan dalam dan Hisapan tanggung di topi kontol, baru beberapa hisapan kontol Adrian telah berkedut-kedut. Kulepaskan hisapanku dan kukocok kontolnya.
Kontolnya memuntahkan sperma banyak sekali dan jauh, saya mengerti ini pertama kalinya dia menyentuh seorang wanita. Ini ialah wajar…..
kubimbing tangannya ke dadaku. Dia meremasnya dengan kencang, hingga saya mendesah kesakitan. Dia memandangku, dan memperlembut remasannya. Lalu dia membuka kausku, dan dengan rakus mencium dadsaya lalu turun ke perutku dan naik lagi ke dadaku.
Hahaha, geli ah Dri ! “ katsaya tertawa.
Sungguh amatir, Adrian ini. Dia tidak tahu harus melakukan apa. Dia hanya menciumku di perut dan dada, kemudian dia membuka BH-ku dan mengecup putik susuku bergantian, lalu turun lagi ke perut dan dadaku. Kupegang wajahnya dengan lembut dan kukecup bibirnya. Lalu kubuka celanaku, kulanggar janjiku tadi. saya ingin merasakan manisnya cinta dari pemuda ini. Lalu kubimbing kontol Adrian yg telah berdiri tegak, kuarahkan ke selangkanganku.
Tetapi kontol itu melemas, sehingga tidak dapat masuk. Kupegang wajahnya dengan lembut dan kukecup lalu kubisikkan “ Jangan takut, nanti kalau sudah mau keluar bilang kita cabut yah sayg ! “
Saya merasa asing, maaf Dit! saya belum pernah…! “
Tidak apa, kita rasakan bersama sayang! “
Kukocok kembali kontolnya hingga tegang dan kami berciuman panjang, saya harus sabar menunggu kalau ingin menikmati perjakanya seperti Sudardji.
Tetapi kuakui Adrian walaupun lebih tampan tetapi lebih penakut daripada Sudardji, sudah 3 kali kucoba memasukkan kontolnya ke dalam selangkanganku, tetapi gagal karna selalu melemah.
Hingga akhirnya, Kontol itu memasuki tubuhku juga dan kurasakan kontolnya mulai menciut. saya segera menciumnya dan membimbing wajahnya ke arah toketku. Adrian mulai terbiasa dengan permainan ini, dia menghisap payudarsaya dan mencoba menghisap sebanyak mungkin ke dalam mulutnya.
Perlakuannya ini membuatku terangsang semakin jauh, kurasakan didalam sana kontolnya mulai keras kembali.
Kubalikkan tubuhnya, kini posisiku berada diatas. Kugoyang-goyangkan pinggulku, ohhh…kontolnya menancap dengan dalam pada posisi ini. saya merasakan kenikmatan dalam posisi ini.
Kuputar-putar pinggulku, Adrian mengeluh kontolnya sakit karna tertancap dalam posisi ddia di bawah. Tetapi tidak kuhiraukan, dan kuteruskan memutar pinggulku, memajumundurkan pinggulku. Oohhhh, nikmat sekali rasanya ada kontol yg menancap dalam – dalam selangkanganku.
Tubuh Adrian bergetar ‘Ahhhhh..Din…Dinaaa… “
Kenapa…..hssshh….kenapa…kamu…Dri….Bilang yahhh….kalau sudah mau keluarr…shh.. ”
Ahhhhhhhh…. “ Tiba – tiba dia menarik tubuhku ke bawah dan memelukku dengan erat.
Kurasakan dibawah sana, dalam selangkanganku hangat terpercik air.
Adrian, jangan….jangan disana….Aduhhhh……. “ saya terpekik dan tidak mau melepas pula karna sedang berada dalam puncak kenikmatan.
Hohhhhh…”
Adrian terpsaya terbengong, tatapannya kosong.
Iihh, Dri. Kan saya sudah bilang kalau mau keluar dicabut,
gimana sih sayang? “
Saya terkejut karna memanggil diriku dengan “aku”, saya malu karna sebutan itu hanya kupakai kepada orangtua dan kekasihku saja.
Nampaknya saya sudah jatuh cinta kepada pemuda ini.
Plok…Plokk..”
Terdengar suara tepukan tangan, Tono keluar dari semak.
Woi Adrian selamat nih, akhirnya burung kamu kepake juga..Hebat juga yah obat perangsang yg saya beli “
Melihat ini saya dan Adrian lalu dengan cepat menutupi aurat kami, lalu bergegas mengenakan kembali pakaian dan berlari menuju perkemahan.
Tanpa saling menghiraukan satu sama lain, kami berlari malu karna ternyata ada yg memperhatikan saat kami berhubungan badan dan ternyata birahi itu timbul karna bir yg diberikan Tono kepada Adrian dan kepadaku.
Setelah kejadian itu, kami acuh tak acuh terhadap masing-masing.
Dan bila di kampus bertemu kami tak saling bertegur sapa, seolah tidak saling mengenal. Walaupun saya merasa menderita bersikap seperti ini mengacuhkannya karna saya telah jatuh cinta kepadanya, dan saya yakin dia pun merasakan hal yg sama.
Tetapi rasa malu yg kami tanggung terlampau besar..
Saya segera menaiki Bus yg kosong, sembari berkenalan dengan wanita disebelahku. Namanya Dita, orangnya ramah dan suaranya imut sekali seperti anak kecil. Kami cepat akrab, mungkin juga karna sifatku yg supel.
Pemuda tadi masuk kedalam Bus mengabsen kami “ Andi, Joko, Mustamin, Sandi, Netty, Syarifudin, Yati,…………….Dita, Dina “
Namsaya disebut di akhir, dan saya mengangkat tangan sambil tersenyum.
Kenapa tersenyum ? Belum gosok gigi yah ? jangan kurang ajar dengan senior !! Awas kamu nanti kalau masih berani senyam-senyum kayak orang gila aza.“
Dia membentakku. Dijawab dengan gelak tawa seluruh isi Bus. Wajahku memerah karna menahan malu, rasa suksaya langsung berubah menjadi benci.
Bruummm… “ Bus pun berjalan menuju tempat perkemahan dimana para senior mengadakan ospek penerimaan mahasiswa baru.
Enam jam kemudian kami sampai di lokasi, kami pun turun dan mendapat instruksi agar merapihkan barang-barang kami.
Senior mengadakan razia, dan tas kami seluruh digeledah..rokok..korek..dan benda-benda tajam, senter seluruh disita oleh para senior.
Salah seorang peserta lelaki yg tidak terima perlakuan tersebut, adu mulut dan akhirnya sampai berkelahi dengan senior. Dia dikeroyok oleh para senior, pemandangan ini membuat kami menjadi takut. Ternyata dia membawa ganja, kulihat pemuda itu digiring para senior menjauh dari tempat kami para peserta berkumpul.
Kalian calon mahasiswa bodoh semua, mau apa kalian bawa barang seperti ini !! Buang-buang uang orang tua kalian saja menyekolahkan kalian ke kampus ini. Dan lagi jangan membikin malu almamater, belum jadi mahasiswa saja sudah seperti ini. “ Adrian berkata lalu beranjak pergi.
Saya menatapnya dalam-dalam, seolah ingin melampiaskan benci atas perbuatannya mempermalukanku subuh tadi. Tampaknya dia ialah ketua organisasi pemuda kampus ini.
Heh, kamu bukannya nunduk malah ngeliatiin senior. Nantang ya? “
Seorang wanita cantik berjilbab dan mengenakan ber-almamater membentakku.
Udahlah, Ver! Ddia naksir juga kali sama gacoan kamu ! “
Sahut seorang pemuda di sebelahnya.
Yee, siapa yg naksir? Kamu kali yg naksir?! Saya udah punya cowok koq! “ Jawabku ketus.
Plakk! “Pipiku ditamparnya.
Saya langsung berdiri hendak membalas.
Tetapi teman perempuan yg bernama Vera ini langsung maju menghalangiku.
Ver, kamu gila ya? Apaan sih kamu maen gampar junior! “
Ini cewek ngatain saya ga laku, Ton! “Vera menjawabnya.
Udahlah, Ver! Eh..Kamu jongkok ya, jangan sok jagoan….Jangan sampai saya yg mukul kamu yah ?! “
Vera pun memelototiku sambil menjauh dari kelompok.
Setelah kami seluruh dijemur selama kurang lebih 3 jam, saya membantu para gadis lainnya mendirikan tenda lalu merapihkan barang-barang diiringi makian yg dimuntahkan oleh bibir Vera.
Mau jadi apa cewek sekarang yah, rapihin tenda saja makan waktu lama banget. Bisanya Cuma pada ngabisin duit cowok aza sih, terus dandan deh! Apalagi cewek yg tadi saya gampar..!! “
Saya dendam sekali dengan perempuan yg bernama Vera itu. saya tatap dalam-dalam matanya. Kami beradu pandang cukup lama, sampai akhirnya dia mendatangiku. Yg kutahu selanjutnya, kami bergulingan sambil berjambak-jambakan.
Tubuhku lebih besar dibandingkan dengan tubuh Vera memudahkanku untuk menindihnya dan kutampar wajah Vera “ PLAKKK !! “, hehehe….saya menang..
Tiba-tiba kurasakan tubuhku diangkat dengan paksa, dan tanganku dipegangi oleh Tono salah satu seniorku tadi.
PLAAKKKK………..PLAKKKKK !!! “ Kurasakan wajahku ditampar dua kali oleh Vera. “ Kalau berani, sini kamu satu lawan satu sama saya! Heh, lepasin tangan saya kamu berani ama cewek doank yach?! “.
Lalu pegangan atas tanganku kurasakan melemah, dan kulihat Adrian yg melepaskan pegangan Adrian. “ PLAKKK !! “ wajahku ditampar sekali lagi oleh Vera. Lalu kutinju wajah Vera, hingga dia terhuyung dan jatuh. Dengan sigap, Adrian menangkap dan memeluk tubuhku agar tidak berkelahi lagi.
Seluruh peserta dan panitdia tampaknya telah memandangi kami, namun bukan itu yg kuperhatikan.
Yg membuatku marah besar, ialah lengan kanan adrian yg memelukku tepat di dada dan lengan kirinya yg melingkari pinggulku. Seluruh mata memandang perbuatannya atas diriku, wajahku kembali memerah menahan malu akibat pelecehan ini. Dan kulihat Vera menatap kami dengan melongo.
Heh, lepasin bangsat amat kamu jadi cowok! Apaan sih ini? “
teriakku, seketika Adrian melepas pelukannya.
Saya menangis dan berlari ke arah tenda, tanpa menghiraukan teriakan peringatan dari para senior yg menyuruhku kembali.
Kulampiaskan rasa kesalku dengan berteriak didalam tendaku, saya sudah dipermalukan di hari pertamaku. Peristiwa ini pasti akan terus diingat para mahasiswa angkatanku dan juga seluruh senior. Belum pernah saya diperlakukan seperti ini. Disekolahku didaerah Kelapa Gading saya ialah bintang kelas karna kepintaran dan bintang sekolah karna kecantikanku.
Banyak yg bilang wajahku mirip dengan Lyra Virna, ibuku memang bukan indonesdia asli dia berasal dari Pakistan sedangkan ayahku berdarah sunda. Sewaktu masih duduk di SMA saja, ukuran tubuhku sudah seperti orang dewasa ukuran dadsaya tumbuh lebih besar dibandingkan teman-teman seusisaya 36 A, ditambah kecantikanku terang saja lelaki mana yg tidak tertarik? Sampai Sudardji anak bungsu seorang Jenderal terkenal di negara ini bertekuk lutut didepanku.
Sudarjdi berumur 2 tahun lebih tua diatasku. Dan kini dia sedang kuliah di luar negeri. Oohh…seandainya kekasihku ada disini! saya bengong sampai tak terasa adzan maghrib terdengar sayup-sayup, lalu saya mengambil sajadah dan keluar mengambil air wudhu lalu berdoa meminta ampun atas perbuatanku tadi.
Ketika tadi mengambil wudhu, saya berpapasan dengan Vera dia terdiam saja dan saya juga mengacuhkannya.
Setelah makan malam, Adrian datang menghampiriku dan mengajakku menjauh dari kelompok. Lalu dia berkata “ Dina, kamu harus minta maaf sama kami seluruh atas perbuatan kamu tadi! Kamu ngerti ga? Saya udah diskusi dengan seluruh panitia, hukumannya hari ini kamu tidur di luar. Panitdia cewek akan menemani kamu berjaga malam.“
Dia berkata tanpa berani menatap mataku, saya marah sekali diperlakukan demikian. Tetapi membantah akan membuat posisiku semakin terjepit, bisa-bisa saya ditinggalkan di tengah hutan perkemahan ini sendirian.
Malam kulewati dengan rasa sangat bosan, karna seluruh panitdia cewek telah tertidur. Dan yg terjaga hanya yg didalam tenda, sedang bercanda dengan panitdia yg lain. Dinginnya alam perbukitan di waktu malam, membuatku ingin buang air kecil.
Diam-diam kutinggalkan tempat tidurku di depan tenda, dan beranjak ke tepian sungai. saya tidak mau meminta tolong kepada panitdia lelaki, karna seluruh lelaki tidak dapat dipercaya. Apalagi ini urusan pribadi seorang wanita? Apa jadinya kalau saya diperkosa??
Kulepaskan celana dalamku, dan berjongkok di tepian sungai. Ketika selesai menuntaskan hajatku, kurapihkan kembali celansaya “ Sreeekkkk! “ Pandanganku menangkap sekelebat bayangan hitam di semak-semak dan terdengar langkah kaki berlari.
Langsung saya berlari mengejar kearah suara tersebut, dari belakang terlihat pengintip mengenakan alamamater kampusku. saya merunduk dan mengambil tanah basah di pinggiran sungai lalu kulempar ke arahnya. Lemparanku mengena, tetapi si pengintip terus berlari dan saya tidak kuat lagi mengejarnya.
Saya kembali ke tenda dengan marah besar, sambil mencari Adrian hendak melaporkan perbuatan anggotanya.
Kudekati tenda panitia, Astagfirullah saya melihat Supri salah seorang panitdia tengah onani sambil mengintip ke arah semak-semak. saya muak, tetapi penasaran apa yg sedang dilihat oleh Supri. saya memutar mencari sisi lain ke arah padang rumput agar dapat melihat pemandangan yg dia saksikan.
Kulihat Vera dan Tono bugil terbaring di padang rumput di balik semak-semak, Tampak Vera tengah menghisap kontol Tono, tidak tahu harus berbuat apa saya shock dan terdiam dan kemudian dengan pelan saya mengintip melalui semak-semak.
Vera melenguh dan merapatkan tubuhnya dan selangkangannya ke arah wajah Tono. Tono melekatkan wajahnya ke selangkangan Vera, Bulan yg tidak bersinar pada malam ini menghalangi pandanganku.
Ooohhh…Ton…Lebih cepat dongg jilatnya……iya lidah kamu kurang dalem tuhhhh….ahhhhhhhh ‘.
Paha Vera mengapit kepala Tono erat-erat
Ahhhhh….Ton…gila enak bangett nihhhh…aduuuuhh…saya pengen kencinggg nihhhh…stopp..doloooo…stopppp..toppp ”
sembari pahanya mengelepar-gelepar mencoba melepaskan selangkangannya dari jilatan Tono.
Gapapa…mbllbbb……kencing aza lo…mmmmhhhh…”
Tonnn…lepasinnnnn….goblokkk……..masa saya ngencingin muka lo……kan ga etisss….. ahhhhhh…goblokkkk……looo………“
Hahaha, kencing juga kamu ver….. gantian dongggg……..”
Vera bangkit dan mendorong dada Tono “ kamu goblok yah..hshhh…saya dah bilang…hshh…saya ga mo kencing…tololl..hshhh “
Tono memeluk lalu mencium leher Vera…” sori deh,ver. Tadi saya pengen coba rangsangan baru saya ke lo…sekarang tolong saya dunk…saya masih tegangan tinggi nih. “ tangannya memegang toket vera. Tetapi Vera menjauhkan toket, dan menepis tangan Tono sehingga pegangannya terlepas.
Tolol nih…saya udah bilang…jangan pegang tete saya…saya mau tetap perawan sampai saya jadian sama Adrian bego amat sih lo! “
Wajah Vera mendekat ke arah selangkangan Tono, dihisapnya kontol Tono.
Terlihat Vera pandai sekali menghisap kontol lelaki, dia mengkombinasikan hisapan dalam dan hisapan pada ujung-ujung kontol sambil menjilati selangkangan dan perut Tono.
Ton udah kamu jangan isep lagi selangkangan saya..saya udah lemes gara-gara kerjaan kamu tadi..ntar besok saya ga kuat lagi ngawasin mahasiswa! “
Mmmhhh…iya deh …ver…terserah loo…..ahhhh! “
Kontol Tono memuntahkan sperma cukup banyak ke wajah Vera dan ke rambutnya.
Ahhhh…gila juga persahabatan kita saling memuaskan kayak gini dari SMP, saya bisa cemburu loh kakamu kamu dah jadian sama Adrian…hahahaha. Sayg dari SMP Adrian ga tahu kakamu kamu orangnya lihai muasin cowok. “
kata Tono sambil dia membersihkan Kontolnya dengan daun.
udah lah, jangan banyak bacot lo. Makanya cari cewek lah, saya sih rasa ga lama saya akan jadian sama Adrian. Kemarin ddia ada ngajak saya nonton.“
Kata Vera sambil mengenakan pakaiannya kembali.
Ver, saya gimana mau cari cewek. Kakamu cewek yg bisa muasin saya, yg saya tahu cuman lo. “
Vera mengacuhkan perkataan Tono, dia berdiri dan berjalan kearah sungai membersihkan diri.
Nafasku memburu melihat pemandangan yg luar biasa ini, belum pernah saya melihat secara live seks antara 2 orang manusia.
Saya kembali ke tenda, dan tanpa terasa saya tertidur.
Din..Dina.. Bangun.. ntar kamu dihukum lagi sama senior.. “
Saya memicingkan mataku, kutatap Dita tengah membangunkanku.
Saya tersenyum “ Makacih, Dita. ”
Dan bergegas mandi bersama calon mahasiswa yg lain, saya tidak melepaskan kewaspadaan ketika sedang mandi karna tidak ingin peristiwa kemarin terulang kembali.
Selesai mandi acara kami cukup padat sampai pukul 11 malam, kemudian para calon mahasiswa diistirahatkan jam bebas.
Saya pun ingin mandi kembali, tetapi ada pula calon mahasiswi yg jorok dan langsung tidur dengan hanya mengganti baju. Mungkin mereka merasakan lelah yg luar biasa karna perbuatan biadab para senior kami.
Selesai acara, saya dan Dita kemudian langsung menuju sungai untuk membasuh diri, saya sudah menceritakan apa yg terjadi kemarin sehingga kami membasuh diri dengan bergantian. Ketika saya membasuh diri, Dita mengawasi sekeliling dari tepian sungai begitu pula sebaliknya.
Selesai membasuh diri, kami kembali ke tenda. saya kebingungan mencari tasku, karna tasku hilang. saya bingung hendak mencari bajuku untuk pengganti baju yg kotor ini. Dita membantuku mencari tetapi tidak juga kutemukan. Akhirnya kuhentikan pencarianku, karna saya yakin Vera ataupun para panitdia yg dendam kepadsaya telah mengerjaikku dengan membuang tasku.
Iba melihatku, Vera menawarkanku untuk mengenakan pakaian dalamnya
Din, pakaian saya kamu pakai aza deh. Gapapa kamu pakai aza, saya bawa pakaian dalamnya baru seluruh kok.”
Awalnya saya tidak mau karna malu juga karna pakaian dalamnya tidak muat di tubuhku, dada Dita berukuran 34B sedangkan dadsaya seperti yg saya beritahu tadi berukuran 36A. Namun karna paksaan Dita, dengan berat hati kupakai walaupun dadsaya menjadi agak sesak karna Bhnya yg terlampau ketat.
Celana dalam kutolak dengan halus, selain karna pinggulku yg besar saya rasa percuma kalau dicoba. Celana dalamnya tidak akan muat. Akhirnya celana dalamku yg tadi baru kucuci di sungai kujemur. Dan saya langsung memakai celansaya yg tadi tanpa memakai celana dalam. Kupakai pakaiannya pula, tubuhnya yg jauh lebih kecil daripadsaya juga menyebabkan pakaian ini terlampau ketat dan kausnya yg kupakai mengantung sedikit di pusar. Sehingga kalau saya menarik nafas pusarku akan terlihat. Dalam hati saya memaki Vera, dan Adrian juga Tono. Tengah malam kami tertidur…
Sekitar jam 2 pagi, Tono membuka tenda kami dan dengan senter menyorot wajahku dan Dita.
Hei, kalian bangun! Cepat kumpul dengan para peserta lain di lapangan. “
Ketika kami keluar tenda, tampak keadaan di luar telah sepi. Kami berlari kearah lapangan ingin menyusul yg lain.
Sesampainya di lapangan, saya bingung karna tidak menemukan mahasiswa yg lain hanya ada 4 panitdia cowok yaitu Tono, Supri, Jumardi, dan Yono.
Dina, Dita maju ke tengah! Kamu tahu kenapa saya panggil kesini?! “
Bentak Tono.
Dari pertama ospek kamu selalu ngebantah, kamu harus dihukum! Dasar cewek sundal. Dita, kamu jongkok di pinggir! Ingat, Dita. Apapun yg kamu lihat jangan lapor kemana-mana. Kamu tau kan kakamu Bokap saya ialah Wakil Menteri Pertahanan Bapak ………… ! Saya bisa bikin hidup kamu hancur kakamu kamu banyak mulut, ngerti ?! ”
Dita mengangguk kemudian menundukkan wajahnya. Kukepalkan tanganku, bersiap menghajar mereka seandainya mereka hendak menghajarku. saya percaya diri karna dari kecil saya telah belajar karate dari ayahku seorang perwira Angkatan Udara.
Tetapi yg terjadi kemudian lain dari perkiraanku, Supri membentak Tono
Ton, saya ga pengen kayak begini buat apa kita mukulin cewek! Udah damai aza lah, kakamu sampai ada apa-apa sama ini cewek saya laporin kamu orang ke polisi “
Ok, pri. Tenang…tenang, saya setuju. Ok, kita damai aza. Saya akan damai, tetapi kalau dina minum satu kaleng Bir ini.”
Ok, siapa takut?” kataku. saya memang sudah biasa minum di club-club bersama kekasihku dahulu.
Cress “ Kaleng Bir tersebut dibuka oleh Tono, dan dia mendekat memberikan Bir itu kepadaku. “ Sekali tegak “ katanya.
Huh, perkara sepele. “ jawabku. Lalu saya menenggaknya hingga habis.
Tanganku dijabatnya, tetetapi segera kutepis. Dan saya berkata kepada Dita “ Dit, Ayo kita balik ! “
Tunggu dulu, kamu belum damai sama Adrian. Pri,Jum,Yon panggil Adrian di tenda-nya. Kamu orang langsung tidur aza di tenda, masalahnya udah selesai kok. “
Ok, bos. “ saya lega melihat masalah telah selesai. Tono tergelak melihatku berwajah serius. Dia berkata “ Kamu saya undang kesini, karna saya mau kamu nanti masuk organisasi. Watak kamu tahan banting, kamu cocok dengan lingkungan organisasi. Hahahaha…..“
Sial, saya kira apaan ?! “ dalam hati saya mengutuk.
Dita, kamu ikut kita balik aza. “ kata Supri.
Ketika mereka pergi, saya menikmati pembicaraanku dengan Tono.
Anaknya ternyata cukup ramah apabila sudah kenal. 10 menit kemudian, Udara disekitarku terasa sangat dingin menusuk, udara dingin menusuk seperti ini memancing birahiku menjadi tinggi. Teringat setahun yg lalu pengalaman pertamsaya dengan Sudardji melepas keperawananku di Hotel Genting, Malaysdia yg udaranya juga begitu menusuk.
Oh, saya ingin dijamah…adakah yg bisa menjamahku..!”
Saya menyembunyikan perasaan ini.
Adrian muncul dengan muka memerah seperti habis minum, dia kemudian duduk di lapangan. Menghadapku.
Kami berbincang-bincang, lalu Tono meninggalkan kami untuk buang hajat.
Kulihat Adrian tertawa renyah, mengejek Tono “ Ton, kamu mah tukang boker. Dimana aza juga boker? Sumpel tuh bokong!! Punya wakil BEM kayak kamu mah susah bukannya wakilin saya di depan mahasiswa. Malah wakilin saya di kakus. “
Saya tertawa terbahak-bahak sampai kausku yg mengantung terangkat, pusarku terlihat. Perutku terasa dingin terterpa angin gunung ini.
Tetapi bukannya malu, saya malah menikmatinya tatapan mata Adrian menyala manakala melihat pusarku yg putih, saya melemparkan senyum genitku mencoba menyamakan senyumku dengan senyum Lyra Virna di sinetron.
Dri, kamu dah punya pacar belon? “ tanyaku. Walaupun kutahu dari pembicaraan Tono dengan Vera kemarin sewaktu mereka bersetubuh Adrian ini belum pernah berpacaran.
Kenapa kamu tanya kayak gitu? Pengen tau aza! Bawel lo! “
Hahahaha… kamu lucu deh, Dri! “
Saya sengaja membuat tertawsaya semakin terbahak-bahak karna ingin menunjukkan kepadanya perutku yg mulus dan rata itu.
Aduh sial, kaos saya kekecilan nih! Habis pinjam kaos Dita sih! “
Katsaya sambil mengelus kaosku ke atas, dan semakin menampakkan putih dan mulusnya perutku.
Adrian terpana melihat perutku, lalu tatapannya beradu denganku. Dengan cepat dia membuang mukanya kearah lain.
Saya menggeser dudukku mendekat ke arahnya, dan saya bertanya kembali kepadanya “ Dri, tas saya hilang nih! Temen-temen kamu umpetin tas saya yah ?!
Pada tega amat sih, saya jadi dingin gini pake kaos cuman sepotong itu pun kekecilan. “
Kulihat Adrian mulai salah tingkah, wajah tampannya semakin memerah
Saya ga tahu soal itu, Din..Lo….tanya ma…Adrian…Eh….Tono..ntar… “
Saya memancingnya mengangkat pahaku, melipat celana pendekku lalu pura-pura menepuk nyamuk. “ Duh, Nyamuk banyak banget…balik yuk..Tono bokernya lama nih…”
Adrian terdiam tak menyahut, seakan keberatan dengan usulku tetapi tidak berani menentang untuk menahanku lebih lama lagi disini.
Apalagi setelah melihatku melipat celana pendekku, pahsaya semakin terbuka kemana-mana, Kaosku yg menggantung. saya bersorak dalam hati kegirangan “ Heh, kena loe, Dri! Saya ga bakalan ML ma lo, bego! Saya bakal bikin kamu sampai kamu masturbasi biar sperma kamu kering! “
Dri, kamu percaya ga saya ga pake celana dalam gara-gara tas saya hilang! Temen-temen kamu pada jaat tuh! “
katsaya sambil merungutkan wajah.
Rambut saya aza sampai Patah-patah gini, gara-gara kamu jemur terus tuh. Eh, coba saya liat rambut lo. Rambut ikal kamu bagus loh..“
katsaya dengan tatapan nakal dan bangkit berdiri.
Adrian semakin salah tingkah, “ Eh, ga usah.. “
Kepalanya menghindar dari pegangan tanganku, tetapi dengan cepat kutangkap dan kuelus rambutnya.
Dri, kamu capek kali yah ngurusin mahasiswa molo. Sini saya pijitin deh. “
tanganku menyusuri kepalanya, mengelus-elus lehernya.
Kepala Adrian tegak menghadap kedepan tatapannya lurus tajam menatap kedepan.
Kemudian elusan dan remasan pijatku turun kearah dadanya, dadsaya kutempelkan ke punggungnya. Ooohh…tanpa kusadari selangkanganku telah basah.. lelaki ini tampan sekali, sikapnya juga imut gengsinya tinggi sekali, mencoba menjaga gengsi seperti tidak butuh saja..
Elusanku turun ke arah perutnya yg berotot lalu selangkangannya, Adrian bergerak sedikit tetapi kemudian diam kembali. Ooooohhhh…kontolnya telah mengacung dengan tegak dari tadi rupanya dan ukurannya lebih besar daripada kontol Sudardji. Kuremas dengan lembut, kupegang kepalanya dan kuhadapkan wajahnya kearahku..
Kucium bibirnya dengan lembut..dia memejamkan matanya
Kutuntun agar dia berdiri, dan kuturunkan celananya dengan cepat kuhisap kontol itu..
Kuikuti gaya Vera menghisap kontol Tono kemarin, Hisapan dalam dan Hisapan tanggung di topi kontol, baru beberapa hisapan kontol Adrian telah berkedut-kedut. Kulepaskan hisapanku dan kukocok kontolnya.
Kontolnya memuntahkan sperma banyak sekali dan jauh, saya mengerti ini pertama kalinya dia menyentuh seorang wanita. Ini ialah wajar…..
kubimbing tangannya ke dadaku. Dia meremasnya dengan kencang, hingga saya mendesah kesakitan. Dia memandangku, dan memperlembut remasannya. Lalu dia membuka kausku, dan dengan rakus mencium dadsaya lalu turun ke perutku dan naik lagi ke dadaku.
Hahaha, geli ah Dri ! “ katsaya tertawa.
Sungguh amatir, Adrian ini. Dia tidak tahu harus melakukan apa. Dia hanya menciumku di perut dan dada, kemudian dia membuka BH-ku dan mengecup putik susuku bergantian, lalu turun lagi ke perut dan dadaku. Kupegang wajahnya dengan lembut dan kukecup bibirnya. Lalu kubuka celanaku, kulanggar janjiku tadi. saya ingin merasakan manisnya cinta dari pemuda ini. Lalu kubimbing kontol Adrian yg telah berdiri tegak, kuarahkan ke selangkanganku.
Tetapi kontol itu melemas, sehingga tidak dapat masuk. Kupegang wajahnya dengan lembut dan kukecup lalu kubisikkan “ Jangan takut, nanti kalau sudah mau keluar bilang kita cabut yah sayg ! “
Saya merasa asing, maaf Dit! saya belum pernah…! “
Tidak apa, kita rasakan bersama sayang! “
Kukocok kembali kontolnya hingga tegang dan kami berciuman panjang, saya harus sabar menunggu kalau ingin menikmati perjakanya seperti Sudardji.
Tetapi kuakui Adrian walaupun lebih tampan tetapi lebih penakut daripada Sudardji, sudah 3 kali kucoba memasukkan kontolnya ke dalam selangkanganku, tetapi gagal karna selalu melemah.
Hingga akhirnya, Kontol itu memasuki tubuhku juga dan kurasakan kontolnya mulai menciut. saya segera menciumnya dan membimbing wajahnya ke arah toketku. Adrian mulai terbiasa dengan permainan ini, dia menghisap payudarsaya dan mencoba menghisap sebanyak mungkin ke dalam mulutnya.
Perlakuannya ini membuatku terangsang semakin jauh, kurasakan didalam sana kontolnya mulai keras kembali.
Kubalikkan tubuhnya, kini posisiku berada diatas. Kugoyang-goyangkan pinggulku, ohhh…kontolnya menancap dengan dalam pada posisi ini. saya merasakan kenikmatan dalam posisi ini.
Kuputar-putar pinggulku, Adrian mengeluh kontolnya sakit karna tertancap dalam posisi ddia di bawah. Tetapi tidak kuhiraukan, dan kuteruskan memutar pinggulku, memajumundurkan pinggulku. Oohhhh, nikmat sekali rasanya ada kontol yg menancap dalam – dalam selangkanganku.
Tubuh Adrian bergetar ‘Ahhhhh..Din…Dinaaa… “
Kenapa…..hssshh….kenapa…kamu…Dri….Bilang yahhh….kalau sudah mau keluarr…shh.. ”
Ahhhhhhhh…. “ Tiba – tiba dia menarik tubuhku ke bawah dan memelukku dengan erat.
Kurasakan dibawah sana, dalam selangkanganku hangat terpercik air.
Adrian, jangan….jangan disana….Aduhhhh……. “ saya terpekik dan tidak mau melepas pula karna sedang berada dalam puncak kenikmatan.
Hohhhhh…”
Adrian terpsaya terbengong, tatapannya kosong.
Iihh, Dri. Kan saya sudah bilang kalau mau keluar dicabut,
gimana sih sayang? “
Saya terkejut karna memanggil diriku dengan “aku”, saya malu karna sebutan itu hanya kupakai kepada orangtua dan kekasihku saja.
Nampaknya saya sudah jatuh cinta kepada pemuda ini.
Plok…Plokk..”
Terdengar suara tepukan tangan, Tono keluar dari semak.
Woi Adrian selamat nih, akhirnya burung kamu kepake juga..Hebat juga yah obat perangsang yg saya beli “
Melihat ini saya dan Adrian lalu dengan cepat menutupi aurat kami, lalu bergegas mengenakan kembali pakaian dan berlari menuju perkemahan.
Tanpa saling menghiraukan satu sama lain, kami berlari malu karna ternyata ada yg memperhatikan saat kami berhubungan badan dan ternyata birahi itu timbul karna bir yg diberikan Tono kepada Adrian dan kepadaku.
Setelah kejadian itu, kami acuh tak acuh terhadap masing-masing.
Dan bila di kampus bertemu kami tak saling bertegur sapa, seolah tidak saling mengenal. Walaupun saya merasa menderita bersikap seperti ini mengacuhkannya karna saya telah jatuh cinta kepadanya, dan saya yakin dia pun merasakan hal yg sama.
Tetapi rasa malu yg kami tanggung terlampau besar..
Bagai Mana Dengan Ceritanya?
Bagus Bukan!
Jangan Malas Untuk Membagikan Cerita Ini Dan Baca Juga Cerita Nafsu Birahi Terbaru Lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar