src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.8.3/jquery.min.js" type="text/javascript">

Senin, 13 November 2017

Cerita Dewasa – Mahasiswi Yang Haus Sex

Perkenalkan namaku Johan, umurku saat ini 23 tahun, aku kuliah disalah satu universitas terkenal dijakarta. Meski namaku keren, namun aku sangat kecewa sekali dengan sifatku yang sangat pemalu terhadap wanita. Padahal kalau aku sedang mengaca aku lihat aku juga gak jelek-jelek banget, cukuoan untuk seorang cowok, badanku juga atletis, namun kenapa sifat pemalu dan pendiamku hinggap didalam diriku. Hanya kalimat itu yang selalu menjadi beban pikiranku setiap malam.



Meski aku pemalu dan pendiam, aku mempunyai gairah Sex yang sangta tinggi. Aku sering melampiaskannya dengan menonton film-film porno dari Indonesia.
Aku selalu membayangkan bagaimana nikmatya setiap adegan film porno yang aku tonton. Dan sesekali aku melampiaskannya dengan mengocok penisku sendiri sampai lama, hingga akhirnya keluarlah pejuhku yang banyak sekali.


Dari satu teman dekatku dikampus ternyata ada satu cewek yang naksir denganku namun si cewek hanya memendamnya saja karena si cewek gak mau mulai berkenalan lebih dulu. kemudian aku meminta sahabtku untuk memberitahu tentang sicewek tersebut dan aku ingin melihatnya dulu. Ketika aku minta untuk menunjukkan anaknya, kebetulan penampilannya sesuai degan seleraku. Tinggi tubuhnya sama denganku, rambut panjang, kulit putih bersih, wajah menarik, ukuran toketnya juga pas dengan seleraku, dan badannya padat berisi. Sebut saja namanya Mayang. Sejak itu setiap kali aku melihatnya, aku sering berpikiran edan, yaitu membayangkan bisa bersetubuh dengannya. Sebaliknya bila ia melihatku, sikapnya biasa-biasa saja, walaupun aku tahu sebenarnya dia menyukaiku.

Cerita Dewasa – Mahasiswi Yang Haus Sex | Pada suatu hari yang tak terduga olehku, seolah-olah keinginanku dikabulkan (masa?). Saat kuliah usai pada jam 7 malam, selepas keluar ruangan aku hendak untuk mencuci muka, sekedar menyegarkan diri. Aku menuju WC kampus yang kebetulan letaknya agak menyendiri dari “peradaban” kampus. Sampai disana aku mendapati beberapa orang yang juga akan mempergunakan kamar mandi. Selagi menunggu giliran, aku ingin buang air kecil dulu, tapi kamar mandi sedang dipakai. Praktis aku urungkan saja.

Begitu tiba giliranku, aku hendak menuju ke arah kran, tiba-tiba dari arah pintu kamar mandi yang tertutup tadi keluarlah seorang cewek yang selama ini kusukai dan dia juga mengincarku. Aku sangat tekejut melihatnya, sikapku hampir salah tingkah, begitu pun dengan dia. Kami saling bertatapan mata dan terdiam beberapa saat. Kemudian dia sedikit tersenyum malu-malu. Kok dia ada disini sih?, Pikirku. Akhirnya aku memberanikan diri untuk memulai percakapan.

“La, ngapain elo masuk ke WC cowok?” tanyaku penuh rasa heran.

“Ehh.. itu.. ehmm.. tempat cewek penuh semua, makanya gue ke sini..”

“Emang yang di lantai bawah juga penuh?”, tanyaku.

Padahal dalam hati aku merasa mendapat kesempatan emas.

“Iya. Emang kenapa? Boleh dong sebentar doang.. lagi pula kan sekarang udah nggak ada siapa-siapa, ya kan..?”, jawab Mayang rada genit.

Aku pun tidak mau kalah.

“Tapi kan gue cowok, elo nggak malu?”, gantian aku membalasnya.

“Kalo elo, gue emang nggak keberatan kok.., untungnya cuman tinggal elo dong yang ada di sini, daripada yang laen..”, jawab Mayang.

Denger jawaban kayak gitu, aku malah jadi tambah bengong. Gila.. kayaknya dia emang ngasih kesempatan nih! Pikirku. Tiba-tiba dia menyerobot posisi gue yang dari tadi udah berdiri di samping kran.

“Sorry yah, gue duluan, habis elo bengong aja sih..”, katanya.

Rupanya dia juga mau mencuci muka. Selama dia mencuci muka, aku seperti orang bingung. Kadang-kadang aku mencuri pandang ke arah bagian yang terlarang. Posisinya yang sedang membungkuk membuat pantatnya yang berisi menungging ke arah selangkanganku. Ditambah lagi CD-nya yang berwarna krem terlihat olehku. Lama kelamaan aku menjadi terangsang, penisku mulai tegang tak keruan. Langsung saja di pikiranku membayangkan penisku kumasukkan ke dalam memeknya dari belakang pada posisi seperti itu. Entah apa yang merasuki pikiranku, aku berniat untuk menyetubuhinya di WC ini, sebab hasratku sudah tak tertahankan. Aku tak peduli dia keberatan atau tidak. Pokoknya aku harus ngentot dengan dia, apapun caranya.

Diam-diam aku berdiri di pintu keluar, mengamati keadaan. Aman pikirku, tak ada seorang pun. Jadi aku bisa leluasa melaksanakan niat bejatku. Saat dia menuju pintu keluar, dari jauh aku sudah melihat senyumannya yang merangsang birahiku. Sepertinya dia memang sengaja menarik perhatianku. Tiba-tiba dengan cepat kupalangkan tanganku di depannya, sehingga ia menghentikan langkahnya. Dia melihatku seakan- akan mengerti maksudku.

“Buru-buru amat La, emang elo udah ada kuliah lagi?”, tanyaku.
“Enggak kok, gue cuman pengen istirahat di sini aja”, jawabnya.

Aku tak menanggapinya, dengan cepat aku segera menutup dan mengunci pintu dari dalam. Melihat sikapku, Mayang mulai menatapku dalam-dalam. Dengan perlahan kudekati dia. Kutatap kedua matanya yang indah. Dia mulai bereaksi, perlahan dia juga mulai mendekatiku, sehingga wajah kami berdekatan. Aku mulai merasa bahwa dia juga merasakan hal yang sama denganku.

Nafasnya juga semakin memburu, seolah-olah dia mengerti permainan yang akan kulakukan. Mulutnya mulai terbuka seperti akan mengatakan sesuatu, namun dia keburu mengecupku dengan lembut. Perasaanku saat itu tak menentu, sebab baru kali inilah aku dicium oleh seorang cewek. Dengan spontan aku pun membalasnya dengan mesra. Aneh, walaupun aku belum pernah melakukannya, otomatis aku tahu apa yang harus mesti kulakukan. Apalagi aku juga sering melihat di film BF.

Kami saling bermain lidah cukup lama, sampai kami kesulitan bernafas. Kedua bibir kami berpagut sangat erat. Desahan Mayang membuatku semakin hot menciumnya. Aku mulai menggerakkan tanganku menuju ke pantatnya, kuraba dengan lembut, dan dengan gemas kuremas pantatnya. Kemudian aku mencoba untuk mengusap bagian memeknya. Kugosok-gosok sampai dia mengerang kenikmatan. Aku panik kalau erangannya terdengar ke luar. Setelah kuberi tahu dia mengerti dan mengecup bibirku sekali lagi. Usapanku membuat cairan memeknya membasahi celananya. Karena dia memakai celana bahan, maka cairannya juga membasahi tanganku.

“Ssshhtt.. gilaa.. enak banget.. ehmm..”, desah Mayang.

Aku melepaskan ciumanku dan berpindah menciumi lehernya yang putih mulus. Lehernya yang harum membuatku makin gencar menciumi lehernya. Mata Mayang terlihat mendelik dan menengadahkan mukanya ke atas merasakan kenikmatan. Tangannya mulai berani untuk meremas penisku yang keras. Enak sekali pijitannya, membuat penisku semakin berdenyut- denyut.

Aku berhenti menciumi lehernya, aku mulai meraba-raba toketnya yang sudah mengeras. Mayang mulai membuka kaosnya, dan memintaku untuk memainkan kedua toketnya. Kuraba-raba dengan lembut, dan sesekali kuremas sedikit. Merasa masih ada penghalang, kubuka BH-nya yang berwarna putih. Benar-benar pemandangan yang sangat indah, toketnya yang berukuran sedang, putih mulus, dan putingnya merah kecoklatan terlihat menantang seperti siap untuk dikemot.

Langsung saja aku sedot susunya yang kenyal itu. Mayang menggelinjang kenikmatan dan memekik. Aku tak peduli ada orang yang mendengar. Rupanya dia senang menyemprotkan parfum ke dadanya, sehingga terasa lebih nikmat mengulum toket harum. Aku benar-benar menikmati toket Mayang dan aku ingin mengemoti toket Mayang sampai dia menyerah. Kujilat puting susunya sampai putingnya berdiri tegak. Kulihat Mayang seperti sudah di awang-awang, tak sadarkan diri. “Cerita Ngentot Cewek Bispak”

Tangan Mayang mulai membuka ritsleting celana gue dan berusaha mengeluarkan penis gue yang sudah keras sekali. Begitu semua terlepas bebaslah penis gue menggantung di depan mukanya yang sebelumnya dia telah mengambil posisi jongkok. Dia kocok-kocok penis gue, sepertinya dia sedang mengamati dahulu. Lalu dia mulai mencium sedikit-sedikit. Kemudian dia mencoba membuka mulutnya untuk memasukkan penisku. Pertama hanya 1/4 nya yang masuk, lama-lama hampir seluruh penisku masuk ke mulutnya yang seksi, penisku sama sekali sudah tak terlihat lagi.

Lalu dia mulai memaju mundurkan penisku dalam mulutnya. Sedotan dan hisapannya sungguh luar biasa, seperti di film BF. Aku menahan rasa geli yang amat sangat, sehingga hampir saja aku mengeluarkan maniku di dalam mulutnya. Belum saatnya, pikirku. Aku ingin mengeluarkan maniku di dalam memeknya. Maka aku memberi tanda agar Mayang berhenti sebentar. Aku berusaha menenangkan diri sambil mengusap-ngusap toketnya. Setelah rileks sedikit, Mayang mulai melanjuntukan permainannya selama kurang lebih 10 menit. Mayang sempat menjilat cairan bening yang mulai keluar dari ujung penisku dan menelannya. “Memek Sempit Ayam Kampus”

Mayang kemudian bangkit untuk melepaskan celana panjangnya, ia juga melepaskan celana dalamnya yang berwarna merah. Aku mengambil posisi jongkok untuk menjilati memeknya dahulu, agar licin. Kubuka pahanya lebar-lebar. Terlihatlah memek Mayang yang sangat bersih, berwarna merah muda, lipatannya masih kencang, tak tampak sehelai bulu satu pun. Sepertinya Mayang memang pandai merawat kewanitaannya. Aku mulai menjulurkan lidahku ke memeknya. Aku sempat berpikir bagaimana kalau di memeknya tercium bau yang tidak sedap. Ah, bodo amat aku sudah bernafsu, aku tahan nafas saja. “Ngentot Vagina Ayam Kampus”

Kubuka belahan memeknya. Lalu kujilat bagian dalamnya. Tapi ternyata koq baunya tidak seperti yang kubayangkan sebelumnya. Memek Mayang tidak berbau kecut, tapi juga tidak berbau harum, bau memek alami. Justru bau yang alami seperti itulah yang membuatku makin bernafsu serasa ingin melumatnya semua ke dalam muluntuku. Aaahh..Mayang benar-benar pandai merawat memeknya. Sungguh beruntung aku. “Ngesex Memek Gadis Bispak”

Aku terus menjilat-jilat memeknya yang mulai basah dengan cairannya. Mayang terlihat sangat menikmati permainan ini. Matanya sayu, desahannya makin keras seraya menggigit bibir bawahnya.

“Akkhh.. sstt.. uugh.. gilaa.. enak banget..”, desah Mayang.

Memeknya terasa hangat dan lembut. Betul-betuk memek ternikmat yang kurasakan. Kumasukkan jari telunjukku ke dalam memeknya sambil mengait-ngaitkan ke dinding memeknya. Tentu saja Mayang makin edan reaksinya, membuat semakin kelojotan nggak keruan. Sampai ia menjepitkan kedua belah pahanya hingga kepalaku terjepit di antara sepasang paha yang putih mulus, dan tangannya menjambak rambuntuku sampai aku sendiri merasa kesakitan. “ML Ditoilet Kampus”

Cairan yang keluar dari memeknya sampai meleleh ke pipiku dan kepahanya. Sebagian sempat mengalir ke bibirku. Karena penasaran dengan selama ini yang kutahu, kucicipi cairan itu. Gila! Rasanya enak koq, agak asin. Langsung aja aku hisap sebanyak-banyaknya dari memeknya. Mayang sempat risih melihat perbuatanku. Namun aku cuek saja, sebab dia tadi juga melakukan hal yang sama pada penisku.

Tiba-tiba Mayang mendorong kepalaku dari memeknya. Kayaknya dia sudah nggak kuat lagi.

“Masukin dong punya elo, gue udah nggak tahan nich.. ayo dong sayy..”, pinta Mayang dengan suara mendesah.

Aku sempat tertegun sejenak, sebab sama sekali aku belum pernah melakukannya.

“Ayo cepat dikit dong..”, katanya sambil memandangku yang tertegun sejenak.

Dengan bermodal nekat dan pengetahuan dari film BF, gue turutin saja permintaan Mayang. Kuangkat satu kakinya ke atas bak mandi, sehingga posisi memeknya lebih terbuka. Memeknya sudah basah sekali oleh cairan sehingga terlihat mengkilat. Hal itu makin membuatku bernafsu untuk memasukkan penisku ke memeknya. Kuelus-elus dahulu kepala penisku ke bibir memeknya. Kudorong penisku perlahan.. masuk sedikit demi sedkit. “Ngentot Pacar Ditoilet Kampus”

Pantatku terus kudorong, terasa sebagian kepala penisku sudah masuk ke lobang memek Mayang yang sudah basah dan licin tapi terasa sempit banget. Dalam hati aku beruntung juga bisa ngerasain sempitnya memek perawan. Kucoba kugesek dan menekan perlahan sekali lagi. Penisku sudah masuk setengahnya, namun masih terasa sempit sekali. Tubuh Mayang sempat tersentak ketika penisku sudah masuk seluruhnya. “Ngentot Memek Ayam Kampus Haus Sex”

“Auuwww.. sakitt.. pelann.. sstt..”, Mayang sedikit menjerit.

Kutarik penisku keluar, lalu kudorong lagi sekuat tenaga. Aku sengaja membiarkan penisku menancap di dalamnya beberapa saat agar memek Mayang terbiasa menerima penisku. Kemudian barulah aku memulai gerakan maju mundur. Terasa penisku bergesekan dengan dinding memek yang bergerinjal-gerinjal. Jadi ini toh yang dinamakan bersetubuh, pikirku dalam hati. Penisku terasa agak perih dijepit oleh memeknya, tapi tetap kuteruskan, aku tak mau kehilangan kesempatan berharga ini. “Ngecrot Gadis Bispak Haus Sex”

Tampaklah pemandangan indah ketika penisku keluar masuk memek Mayang. Penisku sudah tidak terasa perih lagi, malah sebaliknya, terasa geli ngilu enak. Mayang semakin tidak jelas rintihannya, seperti orang menangis, air matanya meleleh keluar. Mulutnya menggigit bibirnya sendiri menahan sakit. Aku sempat kasihan melihatnya. Mungkin aku sudah keterlaluan. Kucoba berbicara padanya sambil kedua pinggul kami menghentak-hentak.

“Ke.. napa.. La.. ehhgg.., elo.. pe.. ngen udahann..?”, tanyaku.
“Ja.. ngan dilepas.. terussinn.. aja.. gue.. nggak.. apa.. apa.. kok.. sstt..”, kata Mayang.

Goyangan pinggul Mayang sangat luar biasa, hampir aku dibuat ngecret sekali lagi. Kutarik penisku keluar dan kudiamkan beberapa saat. Setelah itu aku minta ganti posisi, aku ingin ngentotin dia dari belakang. Mayang berpegangan pada pintu kamar mandi, sedangkan pantatnya sudah menungging ke arahku. Dalam posisi itu lipatan memeknya terlihat lebih jelas. Tanpa basa-basi lagi kumasukkan saja penisku dengan hentakan yang kuat. Kali ini lebih lancar, sebab memeknya sudah terbiasa menerima penisku.

Kali ini gerakan Mayang lebih hot dari sebelumnya, ia mulai memutar- mutar pantatnya. Setiap gerakan pantatnya membuat penisku sangat geli luar biasa.. penisku berdenyut-denyut seperti ingin memuntahkan lahar yang panas..aku merasa tak tahan lebih lama lagi. Tapi aku tak ingin mengecewakan Mayang, aku pun berusaha mengimbangi permainannya.

Aduhh srr.., ada cairan licin kembali keluar dari penisku. Cairan itu makin menambah licin dinding memek Mayang. Aku benar-benar merasakan kenikmatan persetubuhan ini. Aku makin tenggelam dalam kenikmatan bersetubuh dengan Mayang, sungguh aku tak akan melupakannya. Tubuh kami terlihat mengkilat oleh keringat kami berdua. Toket Mayang bergoyang-goyang mengikuti irama gerakan kami, membuatku makin gemas untuk meremasnya dan sesekali kukemot sampai ia memjerit kecil. Memek Mayang makin berbusa akibat kocokan penisku.

Aku merasakan sesuatu yang tak tertahankan lagi. Aku makin pasrah ketika kenikmatan ini menjalar dari buah zakar menuju dengan cepat ke arah ujung penisku. Seluruh tubuhku bergetar hendak menerima pelepasan yang luar biasa.

“Laa.. gue udah mau keluar.. nihh.. Elo.. masih.. lama.. nggak..?”, rintihku.
“Sa.. bar.. se.. bentarr.. sayaangg.. sama.. samaa.. gue.. juga.. hampir.. keluarr.. oohh.. ahhgghh..”, pantatnya menekan penisku dengan kuat.

Mukanya berusaha menengok ke arahku berusaha mengulum bibirku. Kudekatkan bibirku agar dia bisa mengulumnya. Bersamaan dengan itu..

“Aaahh.. Aaahh.. Aaahh.. Aaahh.. Aaahh..”

Penisku menyemprotkan air mani ke dalam lobang memeknya berkali-kali. Sampai cairan putih itu meleleh ke pahanya dan sempat menetes ke lantai. Tak kusangka banyak sekali spermaku yang berlumuran di memeknya. Mayang berjongkok memegang penisku. Lalu ia menjilat dan mengulum penisku yang masih berlumuran sperma. Dia menelan semua spermaku sampai kepala penisku bersih mengkilat. Dia kelihatan tersenyum bangga.

Mayang kembali berdiri memandangi penuh kepuasan. Tubuh Mayang terjatuh lemas membebani tubuhku, badannya bergetar merasakan orgasme. Mayang memandangku tersenyum, disertai dengan nafas yang masih terengah-engah. Kami pun berpelukan dalam tubuh penuh keringat dengan alat kelamin kami masih saling menyatu. Bibir kami saling mengecup dengan mesra, sambil memainkan bagian-bagian sensitif.

Kami membersihkan diri bersama sebelum beranjak keluar WC. Selama kami mandi kami saling mengutarakan sesuatu hal. Iseng-iseng aku bertanya mengapa dia mau menerima perlakuanku barusan.Ternyata Mayang mengatakan bahwa selama ini dia sudah lama menyukaiku, namun ia tidak berani mengutarakannya, sebab malu sama teman-temannya. Aku sempat tertegun mendengarnya. Kemudian aku juga mengatakan bahwa aku juga suka padanya. Seakan dia tak percaya, tetapi setelah kejadian tadi kami menjadi saling menyayangi. Kami kembali berpelukan dengan mesra sambil saling mengecup bibir.

Aku sempat khawatir kalau Mayang hamil, sebab aku mengeluarkan spermaku di dalam memeknya. Aku tidak mau menikah, aku belum siap jadi bapak. Biarlah, kalaupun Mayang hamil, aku akan membuat suatu rencana. Lagipula kami melakukannya baru sekali, jadi kemungkinan dia hamil kecil peluangnya.

Selesai mandi aku menyuruh Mayang keluar belakangan, aku keluar duluan agar bisa mengamati keadaan. Setelah tidak ada orang satupun, barulah Mayang keluar, kemudian kami pergi berlawanan arah dan bertemu kembali di suatu tempat. Sampai saat ini hubunganku dengan Mayang masih berjalan baik, cuma kami belum mengulang apa yang kami lakukan di WC dulu.

Beberapa minggu setelah kejadian itu aku mendengar fakta dari teman-temannya bahwa Mayang itu sebenarnya cewek yang haus Sex. Dia juga telah bersetubuh dengan banyak pria, baik dari kalangan mahasiswa atau om-om. Makanya aku sempat curiga waktu kami bersetubuh dulu, sebab walaupun memeknya masih rapat seperti perawan, namun aku tidak merasakan menyentuh selaput daranya, bahkan aku sama sekali juga tidak melihat darah yang keluar dari lubang memeknya.


Bagai Mana Dengan Ceritanya?
Bagus Bukan!
Jangan Malas Untuk Membagikan Cerita Ini Dan Baca Juga Cerita Nafsu Birahi Terbaru Lainnya

Tidak ada komentar: