src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.8.3/jquery.min.js" type="text/javascript">

Jumat, 04 September 2015

ML dengan Perawan 19 Tahun

Aku seorang mahasiswa berumur 21 tahun di sebuah perguruan tinggi swasta di daerah jakarta. Untuk mengatasi kebosananku dengan jadwal kuliah yg padat, seperti biasa aku mencari udara segar di salah satu tempat pusat perbelanjaan di daerah Thamrin Jakarta Pusat. Secara tak sengaja aku memandangi seorang gadis yang bisa dikatakan cantik. Wajahnya benar-benar memancarkan kecantikan alami dan payudaranya yg berisi bikin celanaku yg tadinya longgar menjadi sesak.
Singkat cerita kami berkenalan. Namanya Cynthia, berumur 19 tahun. Senang sekali aku bisa kenalan dengan gadis seperti dia. Setelah itu kamipun semakin akrab dan sering berhubungan lewat telepon. Singkat cerita setelah 1 minggu, kamipun berjanji untuk ngedate di sebuah Mall di Jakarta.
Dan aku menelusuri alamat yg Cynthia berikan dan akhirnya aku menemukan rumahnya yg berlokasi di sekitar*****.
Rumahnya sih sederhana, maklum bapaknya cuma pedagang kecil, tapi bukan itu yang aku perdulikan. Sewaktu Cynthia keluar dari kamarnya betapa terkejutnya aku melihat belahan toketnya yg putih dan berisi serta rok mini yang bisa membuat kontolku berdiri seketika. Singkat cerita setelah kami ngedate, Chyntia ingin kembali ke rumah jam 9 malam, mau tak mau kuturuti. Ternyata sesampainya aku di rumah Cynthia, kami hanya menerima titipan kunci rumah. Keluarganya sedang pergi menengok adik bapaknya yang sedang sakit keras.
Malam itu dingin sekali, aku permisi untuk pinjam toilet. Setelah selesai dari toilet, aku melihat ke arah Cynthia dan aku berpikir betapa cantik dan mulusnya dia. Tiba tiba datanglah setan mesum mengelilingiku dan berbisik bisik di telingaku.
"Loh, ada apa?", tanya Cynthia.
"Ah, engga apa-apa!", jawabku.
"Kok ngeliatin aku terus?", tanya Cynthia lagi.
"Engga kok!", jawabku.
"Kamu cantik, Cyn".
"Ah gombal kamu!", katanya Cynthia dengan malu malu.
Lama kami berpandangan, dan aku mulai mendekati dirinya. Aku pegang tangannya, lalu kuraba dimulai dari tangannya yg lembut sampai ke bagian dadanya yg putih mulus dan berisi. Kami saling bertatapan, meraba dan membelai. Perlahan tapi pasti kubuka pakaiannya satu persatu sampai akhirnya kulihat Cynthia dalam keadaan setengah bugil. Kupandangi dadanya yg berisi di balik BH warna pinknya, kupandangi seluruh tubuhnya, kulitnya yang putih mulus.
"Bener kamu cinta ama aku?", tanya Cynthia.
"Bener, aku cinta ama kamu!", jawabku sambil membuka BH dan Celana dalam warna putihnya.
Kini ia telanjang tanpa satu benangpun menutupi tubuhnya. Kubaringkan ia di tempat tidur kamarnya, lalu kuciumi seluruh tubuhnya. kuhisap pentilnya dengan lembut. Tubuh Cynthia terangsang hebat.
Lalu kubuka selangkangannya dan kumasukkan kontolku ke dalam memeknya yang masih sangat rapat. Cynthia mengerang dengan pasrah, lalu kusuruh dia untuk menggigit bantal agar suaranya tidak kedengaran oleh tetangga. Kugerakkan kontolku, maju mundur. Mata Cynthia merem melek keenakan dan desahannya yg terdengar lembut membuat nafsuku mulai memuncak, dan Cynthia pun mulai tidak bisa mengontrol dirinya, dia memeluk diriku dengan eratnya, kugerakkan kontolku semakin cepat. Kuremas payudaranya, kujilat, dan kurasakan kenikmatan kontolku yang bercampur dengan cairan memeknya. lalu Cynthia pun akhirnya sampai pada puncaknya yg pertama, kurasakan cairan memeknya membasahi penisku.
"Kita ganti posisi yuk?", tanyaku
"Posisi apa?" tanya Cynthia malu malu tapi mau.
"Udah pokoknya kamu tengkurep aja", jawabku lagi.
Tanpa banyak bertanya lagi, Cynthia pun berganti posisi menjadi doggy style. Kumasukkan kembali kontolku ke memeknya yang penuh dengan cairan itu. Desahan Cynthia yg lembut itupun sedikit demi sedikit menjadi erangan karena kugerakkan kontolku dengan tempo yang lebih cepat. Dinding memeknya yg membungkus kontolku dengan rapat itu semakin membuat kontolku tidak dapat dikontrol lagi, kugerakkan kontolku maju mundur atas bawah menjelajahi semua area memeknya. Erangan Cynthia berubah menjadi teriakan kenikmatan tapi sudah tidak kuhiraukan lagi dan akhirnya Cynthia pun sampai pada puncaknya yg kedua dan tibalah detik detik dimana kontolku tak kuasa lagi menahan kenikmatan memeknya. Dengan segera kukeluarkan kontolku dari memeknya, CRETT… CRETT… CRETT… kukeluarkan spermaku di tubuhnya yg indah itu sehingga tubuhnya penuh dengan sperma. Dan alangkah terkejutnya aku begitu melihat kontolku yg berlumuran darah dan percikan2 darah yang menempel di tempat tidur Cynthia.
lalu aku pun bertanya kepadanya, "kamu baru pertama kali ML?"
dan dengan sedikit malu malu dia menjawab, "iya, kamu sayang kan ama aku?"
Aku pun menjawab, "iya aku sayang banget ama kamu."
Sewaktu kami membersihkan diri aku memandangi tubuhnya yg indah, mulus, putih, dan dadanya yg berisi, aku berpikir betapa beruntungnya aku bisa ML dengan Cynthia. Setelah itu Cynthia pun menahanku untuk pulang dengan cara memelukku erat erat. Namun aku harus segera pulang sebelum keluarganya memergokiku memasuki kamar Cynthia.
Sent from my BlackBerry® via Smartfren EVDO Network




















Tidak ada komentar: