Mukanya imut sekali, kemasan luarnya lugu. Tubuhnya mengundang selera, mulai dari postur yang tegak, bongkahan pantat yang besar padat berisi, buah dada yang kencang dan tegak, serta mata yang sendu. Image ini seperti menggoda terus pria manapun untuk mencoba dia, tapi jarang ada yang berani karena mereka tahunya Nafa adalah gadis lugu dan baik-baik, mulutnya kerap mengatakan kutipan-kutipan berfilosofi.
Tapi itu dulu. Sudah kelewat banyak yang tahu misalnya, ia suka menenggak Long Island hingga bergelas-gelas dengan muka bersemu kemerahan karena isi kepalanya “loaded with heavy alcohol”. Itu
belum cukup, tidak aneh jika alkohol bersaudara dekat dengan sex.
Menurut satu penata rias bencong yang menjadi karib Nafa, ia sering
menjadi perantara jika ada pria ingin “lebih intim” dengan Nafa.
Hair
dresser dan make-up man ini menjadi comblang dengan sejumlah
patokan-patokan. Yang dicari adalah tajir, muda, tampan, dan Nafa harus
sreg duluan. Maklum, mungkin Nafa belum selihai Sarah Azhari yang bisa
tutup mata tutup telinga menghadapi pria mana saja. Setelah mendengar
kabar burung ini, team P. A. S segera melakukan penyelidikan terhadap
artis “berpantat montok” Nafa U.
Banyak
yang tidak percaya kenyataan ini, banyak yang masih menganggap dia
adalah gadis alim yang salihah, dan ada juga yang langsung terhenyak
ketika diberitahu hal ini lalu membantah dengan keras. Tapi setelah team
P. A. S menunjukkan semua bukti dan saksi-saksi, Nafa tidak dapat
mengelak lagi.
“Iya deh Mas, saya mau di wawancarai dengan jujur. Tapi saya mohon jangan disebarkan ke publik semua bukti dan saksi ini.”
Setelah mengadakan negosiasi dan sedikit ancaman kepada Nafa U, kami mulai menanyai tentang segala lika-liku kehidupannya.
“Iya deh Mas, saya mau di wawancarai dengan jujur. Tapi saya mohon jangan disebarkan ke publik semua bukti dan saksi ini.”
Setelah mengadakan negosiasi dan sedikit ancaman kepada Nafa U, kami mulai menanyai tentang segala lika-liku kehidupannya.
Banyak orang menganggap tubuh Nafa selalu mengundang birahi setiap lelaki yang melihatnya.
“Ah, masa’ sich? Memang aku selalu merawat tubuhku dengan rajin. Sekarang aku juga lagi diet agar perutku lebih datar dan kenceng. Terus makan sayuran, dan minum jamu. Fitness aku 3 jam sehari.”
Nafa melakukan semua itu untuk mendapatkan bentuk tubuh yang lebih sempurna. Itulah salah satu sifat buruk Nafa U, dia tidak pernah puas akan dirinya sendiri.”Serakah”, itulah kata yang tepat untuk menggambarkannya.
“Ah, masa’ sich? Memang aku selalu merawat tubuhku dengan rajin. Sekarang aku juga lagi diet agar perutku lebih datar dan kenceng. Terus makan sayuran, dan minum jamu. Fitness aku 3 jam sehari.”
Nafa melakukan semua itu untuk mendapatkan bentuk tubuh yang lebih sempurna. Itulah salah satu sifat buruk Nafa U, dia tidak pernah puas akan dirinya sendiri.”Serakah”, itulah kata yang tepat untuk menggambarkannya.
Lalu kembali ke isu yang menerpanya, bagaimana Nafa menanggapi pengakuan dari hair dressernya.
“Iya Mas, dia benar kok. Gimana lagi ya Mas, sejak putus sama Primus aku ngga’ tau mau kusalurin kemana nafsu birahi aku. Jujur aja Mas, nafsu birahi aku besar sekali. Klo udah gitu aku buru-buru browsing internet, lihat pic-pic hardcore atau penis-penis cowok. Sambil gitu, aku ngocok vaginaku sendiri pake jari aku. Kalo di rumah, aku lihat VCD porno sambil ngocok vaginaku pake penis vibrator dari karet. Besar lo Mas, penis karetnya. Sakit sich waktu kumasukin ke vaginaku, tapi kalo udah masuk semua terus di kocok enak banget dech Mas.”
“Iya Mas, dia benar kok. Gimana lagi ya Mas, sejak putus sama Primus aku ngga’ tau mau kusalurin kemana nafsu birahi aku. Jujur aja Mas, nafsu birahi aku besar sekali. Klo udah gitu aku buru-buru browsing internet, lihat pic-pic hardcore atau penis-penis cowok. Sambil gitu, aku ngocok vaginaku sendiri pake jari aku. Kalo di rumah, aku lihat VCD porno sambil ngocok vaginaku pake penis vibrator dari karet. Besar lo Mas, penis karetnya. Sakit sich waktu kumasukin ke vaginaku, tapi kalo udah masuk semua terus di kocok enak banget dech Mas.”
Primus
Yustisio ketika dikonfirmasi team P. A. S tentang hubungan seksualnya
semasa masih dengan Nafa U, bersedia menceritakan tentang seorang Nafa U
sebenarnya.
“Nafa itu orangnya sombong dan egois, aku selalu nasehatin dia agar lebih mau peduli kepada orang lain. Tapi dia selalu marah-marah. Aku sich sabar menghadapi dia. Tapi karena bosan dengan sikapnya yang arogan itu, aku putus hubungan dengannya.”
“Nafa itu orangnya sombong dan egois, aku selalu nasehatin dia agar lebih mau peduli kepada orang lain. Tapi dia selalu marah-marah. Aku sich sabar menghadapi dia. Tapi karena bosan dengan sikapnya yang arogan itu, aku putus hubungan dengannya.”
Mengomentari tentang nafsu sex Nafa yang besar Primus mengakuinya.
“Ya Mas, nafsu sex Nafa sangat besar. Aku selalu kewalahan menghadapinya di ranjang. Kami sudah melakukan berbagai macam posisi sex yang mungkin dilakukan. Posisi yang disukai Nafa yaitu, aku di bawah sedangkan Nafa duduk di atas penisku. Jadi dia bisa mengontrol kedalaman dan kecepatan penisku dalam memeknya. Kalo saya sendiri suka doggy style. Saya bebas menusuk memeknya sampai paling dalam, sampai Nafa teriak-teriak kesakitan. Sambil kedua tangan saya meremas-remas kedua susunya yang menggantung bebas.”
“Ya Mas, nafsu sex Nafa sangat besar. Aku selalu kewalahan menghadapinya di ranjang. Kami sudah melakukan berbagai macam posisi sex yang mungkin dilakukan. Posisi yang disukai Nafa yaitu, aku di bawah sedangkan Nafa duduk di atas penisku. Jadi dia bisa mengontrol kedalaman dan kecepatan penisku dalam memeknya. Kalo saya sendiri suka doggy style. Saya bebas menusuk memeknya sampai paling dalam, sampai Nafa teriak-teriak kesakitan. Sambil kedua tangan saya meremas-remas kedua susunya yang menggantung bebas.”
“Buah
dada Nafa memang indah Mas, ukurannya yang 34B itu pas dengan tubuhnya.
Susunya putih bersih. Payudaranya kenyal sekali. Puting susunya yang
berwarna merah kecoklatan itu lumayan lebar lo Mas, cuman ujungnya
mungil. Dan kalo lagi ereksi, ujung puting susunya mencuat tegak agak
keatas. Indah sekali. Bibirnya sexy sekali kan? Asal tau saja Mas, Nafa
itu paling suka meng-oral kontol saya. Bahkan ketika saya menyetir
mobil, jika dia lagi nafsu, dia langsung memasukkan kontol saya kedalam
mulutnya kemudian mengocok kontol saya dengan tangan dan mulutnya. Dia
juga percaya kalo air peju meremajakan kulit wajahnya. Begitu kusemprot
peju gue, dia langsung meminumnya sampai nggak tersisa sedikitpun.”.
“Saya putus dengan Nafa juga karena nafsu sex Nafa yang besar itu Mas. Bayangin
aja Mas, dia sudah orgasme 12 kali tapi terus minta tambah. Sedangkan
saya sudah keluar peju saya 5 kali, sampai habis. Mas,
perhatikan pantat Nafa kan? Gue paling senang ngremas ama mukulin tuh
pantat. Besar dan montok banget, kenyal lagi. Tapi Nafa nggak pernah mau
anal sex, padahal gue pengin banget ngerasain jepitan liang anusnya.
Meskipun pantat Nafa besar, lobang duburnya kecil sekali Mas. Pernah
waktu dia tidur, saya coba masukin jari telunjuk saya ke liang anusnya
yang dikelilingin rambut cukup lebat. Mungkin Nafa jarang sekali buang
air besar, dan mungkin kotorannya kecil-kecil. Sulit sekali Mas, cuman
masuk nggak ada setengah panjang jari telunjuk saya. Ketika dia mau
bangun, saya buru-buru cabut lagi. Takutnya dia marah Mas.”
“Suatu
malam di rumah saya, kami berhubungan badan. Aku bosan dia itu nggak
puas-puas, padahal aku sudah capek sekali. Ketika saya minta berhenti,
dia malah mengejek saya. Saya tersinggung sekali. Lalu saya mau
memuaskan dia lagi asal kedua tangannya kuikat. Nafa setuju saja.
Setelah kuposisikan menungging, kubekap bongkahan pantatnya dengan
tangan kiriku. Kemudian kumasukkan kedua jari tangan kananku ke dalam
liang anusnya. Kukeluar-masukkan dengan cepat sampai agak membuka, lalu
kuludahi liang anusnya yang sedikit menganga itu biar basah. Nafa marah
sambil teriak-teriak. Kupaksa ia mengulum dulu kontolku sampai basah.Kemudian
langsung kulesakkan penisku yang besar dan panjang ini ke dalam
pantatnya. Sangat sulit, tapi akhirnya penisku amBLas seluruhnya di
dalam pantat Nafa. Aku merasakan batang kejantananku dijepit oleh dubur
Nafa sempit sekali sampai terasa sakit dan panas sekali didalam rongga
dubur Nafa U. Kemudian mulai kumaju-mundurkan penisku dalam pantat Nafa.
Nikmat sekali.”
“Kusodomi
pantat Nafa selama 20 menit, selama itu pula dia merasakan penderitaan
kesakitan dan perih yang luar biasa pada pantatnya. Sambil kusodomi,
kutampari kedua bongkahan pantatnya yang besar kenyal itu. Sampai
pantatnya memerah dan lecet-lecet. Lalu dia pingsan karen tidak tahan
sakitnya. Kemudian kusemprotkan seluruh pejuku ke dalam duburnya.
Kudiamkan sejenak sambil memperhatikan batang penisku yang masih
tertanam di dalam pantat Nafa. Ketika kucabut penisku, darah dan pejuku
bercampur menjadi satu keluar dari lobang duburnya yang menganga lebar
mengalir membasahi memeknya.”
“Karena
dia tidak sadar-sadar, kusodomi lagi pantatnya untuk yang kedua
kalinya. Meskipun Nafa belum sadar, tapi wajahnya memperlihatkan rasa
sakit yang dideranya. Lobang duburnya yang tadinya mulai menyempit, kini
melebar lagi Kusemprot lagi pejuku ke liang pembuangan Nafa. Begitu
kucabut kali ini bukan hanya darah dan pejuku yang keluar, tetapi
tinjanya juga menyembur keluar. Nafa sampai mendesah ketika
mengeluarkannya. Sepertinya Nafa sengaja mengeluarkan tinjanya dalam
keadaan setengah sadar agar rasa sakitnya berkurang. Sebagian tinja Nafa
U berupa cairan seperti mencret berwarna coklat kemerahan, lainnya
berupa gelondongan-gelondongan kotoran yang berwarna kuning. Wah ni
cewek buang kotoran sembarangan, pikirku, aku bingung juga. Aku nggak
nyangka kalau Nafa mau buang hajatnya.”
“Setelah
sadar betul, kulepas tali yang mengikat lengannya. Kemudian dia
bergegas berdiri dengan duburnya yang masih meneteskan sedikit darah.
Dia buru-buru berpakaian. Nafa lalu mengatakan kalau dia tidak mau
berhubungan dengan aku lagi. Lalu dia pergi dari rumahku, dengan
berjalan agak sempoyongan. Nafa berjalan dengan kaki agak mengangkang,
karena rasa sakit pada duburnya.”
Nafa kemudian menjelaskan tentang perawatan tubuhnya.
“Kalo payudara, aku rutin mengolesi permukaan payudaraku dengan cream perangsang. Cream itu merangsang otot-otot payudara aku agar selalu tegang, jadi payudaraku bisa tegak dan kencang. Selain itu aku juga pake alat setrum khusus payudara. Alat itu memiliki 2 kabel, yang dililitkan ke masing-masing kedua puting susuku. Kemudian alat tersebut mengalirkan listrik bertegangan rendah melalui kedua kabel tersebut, ke payudaraku. Urat –urat susuku kelihatan semua dan Otot-otot payudaraku berdenyut-denyut gitu Mas, agak sakit sich. Tapi lama-lama terbiasa. Itu aku lakukan agar payudaraku nggak kendur dan biar tetap tegak. Cream dan alat setrum itu aku beli dari dr. *****.”
“Kalo payudara, aku rutin mengolesi permukaan payudaraku dengan cream perangsang. Cream itu merangsang otot-otot payudara aku agar selalu tegang, jadi payudaraku bisa tegak dan kencang. Selain itu aku juga pake alat setrum khusus payudara. Alat itu memiliki 2 kabel, yang dililitkan ke masing-masing kedua puting susuku. Kemudian alat tersebut mengalirkan listrik bertegangan rendah melalui kedua kabel tersebut, ke payudaraku. Urat –urat susuku kelihatan semua dan Otot-otot payudaraku berdenyut-denyut gitu Mas, agak sakit sich. Tapi lama-lama terbiasa. Itu aku lakukan agar payudaraku nggak kendur dan biar tetap tegak. Cream dan alat setrum itu aku beli dari dr. *****.”
Lalu apa rahasia Pantat besar dan montok yang dimiliki oleh Nafa U?
“Mmm, Sebenarnya ini sangat pribadi ya Mas. Sebetulnya pantatku nggak sebesar ini. Aku pikir sudah banyak artis yang membesarkan payudara mereka. Seperti contohnya yang pasti Denada Tambunan, Sarah Azhari, Alda Rizma, Minati Atmanagara, dll. Jadi agar beda, saya putuskan untuk membesarkan pantat saya. Kemudian saya ikut terapi pembesaran pantat oleh dr. *****. Menu makan saya diatur, dan saya tidak boleh terlalu banyak duduk. Selama seminggu, sehari sekali dr. ***** menyuntikkan silikon cair ke dalam dua bongkah pantat saya. Lalu dr. ***** juga menyuntikkan lemak untuk menutupi silikon itu, agar pantat saya lebih kenyal.”
“Mmm, Sebenarnya ini sangat pribadi ya Mas. Sebetulnya pantatku nggak sebesar ini. Aku pikir sudah banyak artis yang membesarkan payudara mereka. Seperti contohnya yang pasti Denada Tambunan, Sarah Azhari, Alda Rizma, Minati Atmanagara, dll. Jadi agar beda, saya putuskan untuk membesarkan pantat saya. Kemudian saya ikut terapi pembesaran pantat oleh dr. *****. Menu makan saya diatur, dan saya tidak boleh terlalu banyak duduk. Selama seminggu, sehari sekali dr. ***** menyuntikkan silikon cair ke dalam dua bongkah pantat saya. Lalu dr. ***** juga menyuntikkan lemak untuk menutupi silikon itu, agar pantat saya lebih kenyal.”
Dengar-dengar Nafa U juga sempat di setubuhi oleh dr. *****.
“Begini lo Mas ceritanya. Saat terapi selesai, uangku cuman cukup membayar setengah biayanya. Aku nggak tahu kalau semahal itu. Lalu aku ngutang dulu ke bank. Tapi aku selalu menunda pembayarannya. Sampai 2 tahun kemudian, hutangku di bank besar sekali. Aku sempat bingung. Lalu dr. ***** bilang kalau dia mau membayar hutangku, dengan syarat aku harus mau kalau dia ingin memakai pantatku untuk pelampiasan nafsunya. Karena kupikir kalo pantatku juga sudah pernah disodomi oleh Primus, maka kuterima tawaran dr. ***** tersebut.”
“Begini lo Mas ceritanya. Saat terapi selesai, uangku cuman cukup membayar setengah biayanya. Aku nggak tahu kalau semahal itu. Lalu aku ngutang dulu ke bank. Tapi aku selalu menunda pembayarannya. Sampai 2 tahun kemudian, hutangku di bank besar sekali. Aku sempat bingung. Lalu dr. ***** bilang kalau dia mau membayar hutangku, dengan syarat aku harus mau kalau dia ingin memakai pantatku untuk pelampiasan nafsunya. Karena kupikir kalo pantatku juga sudah pernah disodomi oleh Primus, maka kuterima tawaran dr. ***** tersebut.”
“Di
ruang kerjanya itulah dr. ***** untuk pertama kalinya menyodomi
pantatku yang montok ini, yang merupakan hasil karyanya. Agak sulit
ketika pertama dimasukkan, tapi tidak sesulit waktu pertama kalinya aku
disodomi oleh Primus. Lubang duburku yang sudah sempat menyempit dan
rapat lagi setelah disodomi Primus kini membuka dan melebar lagi. Terasa
sakit sekali, karena ternyata penis dr. ***** lebih besar dari milik
Primus. Aku menahan rasa sakitku. Tapi akhirnya aku menjerit juga karena
tidak tahan, tapi dr. ***** buru-buru menutup mulutku dengan tangannya.
Untuk membayar hutangku di dr. *****, aku harus rela rutin ke tempat
kerjanya seminggu sekali untuk menerima setoran sperma dr. ***** ke
dalam duburku.”
“Pernah
ada kejadian begini Mas. Aku lagi mau nyetor pantatku ke dr. *****,
tapi aku dari rumah perutku rasanya mules. Tapi nggak mau keluar. Ketika
kukatakan kepada dr. *****, dia nggak peduli. Ia lalu menyodomiku
dengan paksa. Aku disodomi sambil kedua kakiku berdiri, sementara
tubuhku bersandar di atas meja kerjanya. Aku merasa ada yang mau keluar
dari dalam pantatku. Aku berusaha keras menahan agar tidak keluar. dr. *****
menampar-nampar pantatku sampai memerah dan perih sekali, terasa panas
sekali kulit pantatku waktu itu. Tidak terasa dari sela-sela bibir
anusku mengalir keluar mencret dari dalam pantatku membasahi batang
penis dr. *****. Dia segera mencabut penisnya. Mencret dan kotoran
lembek berwarna coklat merah kekuningan menyembur keluar dari dalam
lobang pantatku. Diiringi suara kentut aku yang cukup keras beberapa
kali.”
“dr.
***** marah karena penisnya penuh dengan tinjaku, dan sebercak
kotoranku menempel di bajunya akibat mencret yang muncrat dari pantatku
tadi. Ia lalu memaksaku mengulum penisnya yang masih penuh dengan
kotoranku sendiri. Dengan tepaksa kukulum penisnya yang bau itu. Aku
dapat merasakan sendiri kotoranku yang rasanya pahit dan masam ini. Lalu dr. ***** mengeluarkan spermanya didalam mulutku, yang terpaksa kutelan dengan kotoranku sendiri.”
“Kemudian
dr. ***** membawaku ke kamar mandi, lalu mengikat tanganku kebelakang.
Aku lalu diposisikan menungging oleh dr. *****, ia lalu menuangkan suatu
cairan dalam botol kedalam lobang duburku yang menganga lebar. Ia dari
bawah kemudian memukuli perutku, aku merasa kesakitan dan mual. Tak
lama kemudian pantatku mulai lagi menyemburkan kotoran dalam perutku.
Rupanya cairan itu adalah seperti obat pencahar. Duburku terus
mengelurkan kotoran didalam perutku tanpa bisa kukendalikan. Bahkan
kotoranku yang padat berupa gelondongan-gelondongan berwarna kuning
kecoklatan yang cukup besar pun kukeluarkan.”
“Duburku
berhenti, ketika kotoran dalam perutku sudah habis. Perutku terlihat
kecil sekali, tapi bongkahan pantatku masih tetap besar. Masih dalam
posisi menungging, dr. ***** mengencingi lobang anusku. Air seni dr.
***** masuk mengalir lewat duburku sampai ke perutku. Perih sekali
kurasakan dinding-dinding rongga anusku.”
Sampai kapan itu Naf?
“Ya sampai lunas seluruh hutangku ke dr. *****, mungkin baru lunas pada akhir 2004 nanti, Mas”
“Ya sampai lunas seluruh hutangku ke dr. *****, mungkin baru lunas pada akhir 2004 nanti, Mas”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar