src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.8.3/jquery.min.js" type="text/javascript">

Sabtu, 20 Januari 2018

Cerita Dewasa Paranormal Wanita Haus Sex

Kali ini menceritakan pengalaman Cerita Sex Pribadi dari seorang laki-laki yang baru saja menikah dan wisuda. Laki-laki ini merelakan segala cara demi menjadi seorang PNS. 

Gambar terkait

Yang paling menarik dari cerita ini adalah laki-laki ini mendapat syarat dari paranormal wanita, bila ingin lulus menjadi PNS, dia harus berhubungan Sex dengan paranormal itu. Sungguh syarat yang menyenangkankan ya guest. Hhe. Saya kira cukup deskripsi dari cerita Sex ini, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.
Oke guest, saya akan menceritakan kisah sex pribadi saya, tapi sebelum saya memulai cerita sex saya perkenalkan dulu nama saya Denis, saya tahun ini kebetulan baru wisuda, setelah wisuda saya berencana menjadi seorang PNS (pegawai negeri sipil ). Kalau kata orang-orang sih kalau bisa jadi PNS masa depan kita bakalan cerah. Maka dari itu saya ingin sekali menjadi menjadi PNS, dan itu merupakan impian saya sejak masuk bangku kuliah. Segala usaha telah saya lakukan agar bisa lolos tes CPNS. Dari mulai bimbingan tes CPNS, dan menyogok panitia.

Sayangnya setelah beberapa kali gagal dalam tes CPNS saya merasa putus asa. Dalam keputus asaan saya, akhirnya saya memakai jurus terakhir yaitu memakai jasa paranormal. Saya mendapatkan info dari teman saya bahwa ada seorang paranormal di pinggiran kota yang dulu pernah meloloskannya menjadi PNS. Tanpa berfikir panjang malam itu saya pun segera pergi mencari rumah paranormal itu. akhirnya saya tiba di sebuah rumah sederhana yang nyaris tidak terlihat dari jalan raya, walaupun tadi saya muter-muter dan bertanya sana-sini sih.


Setelah sampai dirumah paranormal itu terlihatlah pekarangan yang lumayan lebar, dan pekarangan itu tertutup rimbunnya pohon-pohon mangga yang membuat suasana menjadi tenang. Simgkat cerita saya ketuklah beberapa kali pintu paranormal itu, akhirnya keluar;ah seorang wanita setengah baya dengan senyum ramah membukakan pintu untuk saya,


“ Permisi, apa benar ini rumahnya Mba Ratna ?” tanya saya.


“ Oh iya, saya sendiri. Silakan masuk, Pak!”


Setelah dipersilakan duduk, tanpa basa-basi saya segera memperkenalkan diri dan langsung mengutarakan maksud kedatanganku,


“ Ooo, jadi Pak Denis ini juga pengen jadi PNS tohhhh? ”


“ Oh Iya Mba, Saya juga sudah membawa sebotol madu murni sebagai syarat, seperti yang dikatakan teman saya.”


Kemudian saya menyodorkan satu botol madu murni kepada Mba Ratna ,


“ Kalau begitu, silakan Pak Denis ikut saya ke dalam!”


Mba Ratna beranjak dari duduknya sambil membawa botol madu yang saya berikan tadi. Mba Ratna berjalan menuju ke sebuah kamar di ujung ruangan. Dari belakang saya membuntutinya sambil memperhatikan gerakan bokong semoknya yang membuatku menelan ludah. Sesampainya di dalam ruangan yang redup itu, Mba Ratna menutup pintu dan menyuruhku membuka pakaianku.


“ Maaf ya Pak Pak ! Tolong pakaiannya di lepas dan silakan berbaring di ranjang itu! Kita akan segera memulai ritualnya!”


“ Semuanya, Mba?” tanyaku malu-malu.


“ Pak Denis gak usah malu. Anggap saja saya tidak ada. Toh ini kan juga demi cita-cita Pak Denis !” ucap Mba Ratna sembari tersenyum,


Mba Ratna benar, pikirku. Lagi pula saya sudah terlanjur datang ke sini, jadi saya tidak perlu malu lagi. Sementara Mba Ratna menyiapkan kelengkapan ritual, saya segera menanggalkan semua busanaku kemudian berbaring di atas ranjang yang tidak terlalu empuk itu. Beberapa saat kemudian, dengan sebotol madu di tangannya, Mba Ratna datang dan duduk di sampingku. Sesaat saya sempat melihat Mba Ratna mengamati tubuh telanjangku.


Pandangannya terkesan liar, seolah tengah melihat ayam panggang yang siap untuk di santap. Dengan duduk bersimpuh di sampingku, Mba Ratna mulai menuangkan madu murni itu ke sekujur tubuhku. Saya memejamkan mata saat tangan lembut Mba Ratna mulai menyentuh dada saya, meratakan madu yang lengket itu ke setiap sudut tubuhku. Jemarinya yang lentik dengan lihai menari-nari, meremas-remas dada bidangku dan putingnya, dan mempermainkan bulu-bulu halus yang tumbuh di atasnya. Saya menggigit bibirku sendiri, mencoba mengendalikan aliran darahku yang bergejolak menuju ke arah pangkal paha saya.


“ Pak Denis sudah punya pacar?” tanya Mba Ratna memecah keheningan,


“ Eh, saya baru menikah enam bulan yang lalu, Mba!”


“ ehmmm… jadi masih pengantin baru to! Wah, lagi panas-panasnya dong, Pak !” kata Mba Ratna meledek,


“ Ah, Mba Ratna ini bisa saja!” ucap saya,


Tanpa sengaja tanganku menyentuh lutut Mba Ratna ketika Mba Ratna memindahkan tanganku yang tadi menutupi kemaluanku. Saya juga sempat melirik pahanya yang sedikit tersingkap. Wah, mulus juga pahanya, pikirku. Tanganku jadi betah berlama-lama di atas paha mulus itu. Mba Ratna membiarkannya ketika tanganku mengelusnya. Bahkan Mba Ratna malah melebarkan pahanya. Seolah memberikan tanganku peluang untuk bergerak menelusuri paha bagian dalamnya. Darahku semakin mendidih manakala dengan lincahnya jemari Mba Ratna turun ke perutku, membelai bulu-bulu halusnya dan memijat perutku, yang keras dan liat.


“ Wah… badan Pak Denis kekar juga yah? Tinggi lagi. Pasti Pak Denis rajin olah raga.”


“ Ya, setiap enam hari dalam seminggu, setiap pagi dan sore saya usahakan untuk olah raga meskipun hanya sejam. Biasanya sih saya rutin fitnes.”


“ Wahhhh... pantesan adik Pak Denis gede!”


“ Maksud Mba Ratna , adik yang mana?” tanyaku pura-pura bodoh,


“ Maksud saya adik yang ini… ” kata Mba Ratna sambil meremas kejantananku tanpa rasa canggung,


Seebenarnya ada rasa kaget sekaligus senang dengan perlakuan Mba Ratna, Mba Ratna dengan lembut melumuri kejantananku dengan madu, kemudian mengocoknya pelan.


“ opsttt … Mba! Enak…!” saya melenguh nikmat,


Saya juga semakin berani dengan menyingkap roknya dan memilin pahanya lebih jauh lagi. Dan ternyata Mba Ratna menanggapi positif tindakanku itu. Terbukti dengan ia sedikit mengangkat pantatnya agar saya bisa mencapai pangkal pahanya. Wow! Sekali lagi saya terkejut sekaligus senang manakala tanganku menyentuh rambut-rambut halus di antara pangkal paha Mba Ratna. Ternyata Mba Ratna sudah tidak memakai celana dalam.


Perlahan-lahan saya mulai menggosok bibir memek Mba Ratna yang sudah basah itu dengan jariku. Mba Ratna bertambah kelojotan dan semakin bersemangat mengocok batang Penisku. Perlahan-lahan batang kejantananku itu mulai membesar dan mengeras. Tanpa rasa jijik, Mba Ratna mulai menjilati sisa-sisa madu yang menempel di sekitar pangkal paha saya, melumat buah zakarku, kemudian bergerak naik menyapu urat-urat Penisku yang sudah bertonjolan.


“ Gimana Pak Pak ? Enak kan?” tanya Mba Ratna di sela-sela aksinya,


“ Ahh… nikmat banget Mba! Saya belum pernah merasakan senikmat ini!” ucap saya,


Saya memang belum begitu berpengalaman dalam hal sex. Selama berhubungan dengan isteriku, kami hanya melakukan dengan cara konvensional saja. Namun kali ini Mba Ratna memberikan pelajaran baru yang ekstrim. Ekstrim enak, terbukti ketika Mba Ratna dengan lembut memasukkan ujung Penisku ke mulut mungilnya, langsung saja berjuta kenikmatan menghampiriku.


“ ohhhhh... yeahhh nak, Mba!” nafasku semakin memburu,


Saya merintih-rintih nikmat, namun Mba Ratna masih asyik mempermainkan Penisku di dalam rongga mulutnya. Saya juga semakin berani. Kutarik roknya sampai terlepas. Bahkan Mba Ratna juga turut melepaskan kaosnya sendiri. Gila! Di usianya yang sudah tidak muda lagi, ternya Mba Ratna masih memiliki tubuh yang bagus. Kulitnya putih mulus, Payudaranya yang kencang dan montok, serta pantatnya yang bulat menggemaskan membuatku seolah ingin mengunyahnya. Oh, sungguh seksi sekali paranormal ini.


“ Wahhh… penis Pak Denis memang luar biasa besarnya. Hhhmmmm…. saya memang sudah lama mengidamkan penis sebesar ini.Hhhmmm…!” ucapnya, kembali melumat kejantananku.


Kali ini Mba Ratna mengangkangi tubuhku dan menyodorkan memeknya tepat ke wajahku. Dengan naluriku, saya mendekatkan mulutku ke memek Mba Ratna yang merekah merah. Bau harum yang keluar sangat merangsang syaraf otakku untuk menjilatnya. Perlahan-lahan kujulurkan lidahku, dan kusapu permukaan memeknya dengan lembut.


“ ohhhhh... yahhhhh… begitu Pak ! Jilat terus punya saya….!Oooghhh…tuhan!” Mba Ratna bertambah semangat mempermainkan Penisku di dalam mulutnya.


Sementara tangannya mengocok batang Penisku, kepalanya juga bergerak naik turun. Sesekali Mba Ratna menyedot-nyedot ujung Penisku kuat-kuat. Cukup lama kami dalam posisi ini, saling menjilat, mengulum dan mengocok kemaluan masing-masing. Berapa saat kemudian Mba Ratna melepaskan kulumannya.


“ Gimana, Pak Denis Suka kan?” tanya Mba Ratna sambil tersenyum pada saya,


Saya hanya mengangguk pelan sambil menikmati jemari Mba Ratna yang masih memijit-mijit batang Penisku.


“ Berdasarkan pengamatan saya, kebanyakan orang yang mempunyai penis besar mempunyai keinginan yang besar pula. Saya yakin, kali ini Pak Denis pasti akan bisa jadi Pegawai Negeri.” kata Mba Ratna menjelaskan,


“ Tapi sekarang, biarkan saya bersenang-senang dulu dengan penis Pak Denis yang besar ini!” Mba Ratna mengambil posisi duduk di atas paha saya,


Perlahan-lahan Mba Ratna meraih kejantananku dan membimbingnya menuju ke liang sugawinya yang sudah basah. Dia terlihat meringis saat ujung Penisku mulai memasuki memiawnya yang hangat. Entah karena memiaw Mba Ratna yang sempit, ataukah karena Penisku yang besar, proses penetrasi itu berjalan dengan lambat namun nikmat. Mba Ratna tampak susah payah berusaha agar batang Penisku bisa masuk utuh ke dalam memiawnya. Sampai akhirnya,


“ Aaougghh…. aduh Pak Denis ! Gede banget penismu!” tubuh Mba Ratna yang mulus tampak berkilat-kilat oleh cucuran keringatnya,


Beberapa kali ia menghirup nafas dalam-dalam sambil membiarkan batang Penisku terbenam dalam rongga memeknya yang sempit. Beberapa saat kemudian Mba Ratna mulai beraksi. Dengan kedua tangannya bertumpu pada dada bidangku, Mba Ratna mulai mengayunkan pantatnya naik-turun.


“ uuhhhhh… ohhhhhhhh…!” Saya mendesah-desah keenakan.


Kedua tanganku memegang pinggul Mba Ratna untuk mengatur gerakan naik-turunnya. Sesekali tanganku juga merayap naik, menggapai dua buah benda kenyal yang melambai-lambai indah seiring dengan gerakan naik turun tubuhnya. Dengan liar Mba Ratna menghentak-hentakkan pantatnya, meliuk-liuk di atas tubuhku, seperti seekor ular betina yang tengah membelit mangsanya.


Terkadang Mba Ratna juga membuat goyangan memutar-mutar pantatnya sehingga jepitan memeknya terasa mantap. Batang Penisku terasa seperti di pelintir dan dipijit-pijit di dalam lubang kenikmatan itu. Terasa sangat hangat dan nikmat. Oouhhhh, Semakin lama gerakan Mba Ratna semakin liar tak terkendali. Menghujam-hujam kejantananku semakin dalam dan mentok sampai dinding terdalam rongga memeknya. Nafas kami juga semakin memburu, seperti bunyi lokomotif tua yang berjalan dengan sisa-sisa tenaganya.


“ Oh, Pak Denis …, saya…sudah…nggak kuat…lagi…! Mba Ratna menjerit nikmat berbarengan dengan muncratnya Sperma dari dalam rahimnya. Mba Ratna mencengkeram kuat-kuat dada saya. Seolah ingin menancapkan kuku-kukunya ke dalam bukit dada saya.


“ Ooohhh… sebentar lagi Mba! Saya juga sudah mau keluar… ooohhh… yeaahhh….!” Saya juga mempercepat gerakanku.


Meskipun Mba Ratna terlihat lelah, namun saya masih bisa menopang tubuhnya dan menggerakkan pinggulnya ke atas dan ke bawah. Beberapa menit kemudian, saya merasakan batang Penisku semakin mengencang dan mulai berdenyut-denyut. Saya segera mempercepat gerakanku. Kuhentak-hentakkan tubuh Mba Ratna . Bunyi berkecipak semakin terdengar nyaring. Sampai akhirnya,


“ Saya… keluar Mba! Oogghhh…!” saya meregang nikmat bersamaan dengan menyemburnya sperma di dalam rongga kenikmatan Mba Ratna.


Seketika tubuhku lemas. Saya sudah tak mampu lagi menopang beban Mba Ratna yang berada di atas tubuhku. Mba Ratna ambruk menindih tubuhku sementara batang kejantananku masih tetap menancap di memeknya yang hangat. Dalam hati saya kagum dengan wanita ini. Mba Ratna telah memberikan pengalaman baru dalam bercinta. Belum pernah saya merasakan pengalaman senikmat ini dalam berhubungan sex. “ Pak Denis memang benar-benar hebat!” kata Mba Ratna sambil membelai dan sesekali menciumi bulu-bulu halus di dadaku.


“ Mba juga hebat! Belum pernah saya sepuas ini, Mba!” ucap saya sembari mengecup kening Mba Ratna dan membelai-belai rambut dan Payudaranya yang terurai panjang.


Tak berapa lama kemudian kami pun terlelap saling berpelukan. Entah sudah berapa lama saya terpejam, ketika saya merasakan sesuatu yang merayap di atas perutku. Sesuatu yang hangat dan lembut. Perlahan saya membuka mataku, ternyata Mba Ratna tengah asyik menciumi, menjilati dan melumat permukaan kulit perut sixpackku.


“ Aahhh…, Mba Ratna masih pengen nambah lagi?” desahku pelan.


“ Habis…, penis Pak Denis guede sih! Siapa sih yang gak ketagihan ama penis segede ini!” ucap Mba Ratna tersenyum manja,


“ Ah, Mba Ratna ini bisa aja!”


Saya hanya merem melek, menikmati tangan Mba Ratna yang bermain main nakal di selangkanganku. Dengan lembut Mba Ratna membelai kejantananku dan mengurut-urutnya dengan jempol dan telunjuknya. Terasa nikmat memang. Mba Ratna bertambah antusias ketika batang Penisku mulai membesar dan mengeras. Dan dengan rakus, Mba Ratna mulai menjilatinya, melumat dan mengocok kejantananku dengan mulut mungilnya.


“ Aaahhh…, aaahhh…, enak Mba! Oohhh…!” saya hanya bisa mengerang keenakan.


“ Hhhhmmm…., Pak Denis mau yang lebih enak lagi?” tanya Mba Ratna menggoda.


“ Emang ada yang lebih nikmat, Mba?” “ Coba Pak Denis berdiri!” saya menuruti perintah Mba Ratna .


Dengan kondisi tubuhku masih telanjang bulat, saya berdiri di atas ranjang. Sementara itu, Mba Ratna yang berlutut di hadapanku tampak memandangi batang kejantananku yang sudah berdiri mengangguk-angguk. Perlahan-lahan Mba Ratna meraihnya dan mengocoknya dengan lembut. Kukira Mba Ratna akan memasukkan batang Penisku ke dalam mulutnya, tapi ternyata tidak. Mba Ratna ternyata malah menggosok-gosokkan batang Penisku di permukaan Payudaranya yang lembut.


“ Oohhh…. yaaahhh! Enak banget Mba!”


“ Ini masih belum seberapa, Pak ! Coba Pak Denis rasakan yang ini…”
Mba Ratna menggeser batang Penisku dan menyelipkannya di antara belahan Payudaranya,


“ Sekarang, coba ayunkan pantat Mas Denis !”


Saya pun menurut saja, perlahan-lahan saya mengayunkan pantatku maju dan mundur, sementara Mba Ratna menekan-nekan Payudaranya kencang sehingga batang Penisku terasa terjepit-jepit diantara susunya yang kenyal.


“ Oouuhhh…! Mba Ratna memang benar-benar pandai memanjakan pria! Ini benar-benar luar biasa, Mba!” saya mendesah-desah nikmat.


Susu Mba Ratna yang menekan-nekan Penisku membuat diriku serasa melayang. Lama juga kami melakukan foreplay ini. Sampai akhirnya Mba Ratna meminta saya untuk segera menuntaskan permainan itu.


“ Aahhh…, Pak Denis ! Mba sudah kepengen banget nih!” rengek Mba Ratna .


Mba Ratna melepaskan jepitan susunya dan kemudian mengambil posisi seperti orang sedang menungging. Meskipun saya masih belum begitu pengalaman, namun saya sudah pernah melihat posisi seperti itu dalam film porno. Perlahan-lahan saya membimbing kejantananku yang sudah berdiri keras ke arah lubang kewanitaan Mba Ratna yang menganga dari belakan. Mba Ratna tampak menggigit bibir sendiri ketika saya mulai menggesek-gesekkan ujung Penisku di bibir memeknya.


“ Ooouhhh…, ooohhh…! Cepetan masukin dong Pak !” rengek Mba Ratna . dengan Pelan-pelan kutusukkan ujung kejantananku ke arah memek Mba Ratna yang memerah.


“ Aahhhh…!” saya melenguh nikmat.


Di usianya yang sudah tidak muda lagi, tapi Mba Ratna masih memiliki memiaw yang seret lagi keset. Jepitannya masih terasa kuat, seolah-olah ingin meremukkan batang Penisku. Terlebih ketika seluruh batang Penisku tertanam dan terhisap di dalam rongga memiawnya. Sesaat saya membiarkan Penisku tertancap. Kemudian, pelan tapi pasti saya mulai mengayunkan pantatku maju-mundur.


“ Aaaahhhh…, yeaahhh….! Sodokanmu mantep banget Pak Denis , Ooohhh…!” Mba Ratna mengoceh tak karuan.


Ouhhhh …. Sssss… ahhhh…., Mba Ratna juga hanya bisa meremas-remas seprei kusut itu saat gerakanku mulai cepat. Lama juga kami bermain dalam posisi doggy itu, sampai akhirnya Mba Ratna terlihat sangat lelah.


“ Aduh…, Oouhhh… kita istirahat dulu ya sayang! Ooohhh…!”


Saya mencabut Penisku, sedangkan Mba Ratna terguling ke samping dan terkapar dengan tubuh bersimbah keringat. Payudaranya yang semok tampak naik turun seiring dengan deru nafasnya yang terengah-engah. Setelah mengatur nafas beberapa saat, sayapun mulai melanjutkan aksiku. Kubentangkan kaki Mba Ratna ke samping lebar-lebar, kuangkat kaki kanannya dan kuletakkan di atas bahuku. Perlahan-lahan kutarik pinggang Mba Ratna dan kuarahkan batang Penisku menuju liang surgawinya yang menganga, dan sleeeep…! Kembali kejantananku tertanam dalam lobang hangat itu.


“ Aduuhh…, pelan-pelan dong sayang!” rintih Mba Ratna .


Kembali saya ayunkan pantatku perlahan-lahan namun pasti. Mba Ratna yang berada di bawahku tampak kelojotan menikmati aksiku ini. Terlebih ketika saya membercepat ayunanku dan menekan kuat-kuat batang Penisku ke dalam rahimnya. Mba Ratna hanya bisa mengerang nikmat sambil mencengkeram kuat-kuat otot-otot lengan dan dadaku. Sambil terus bergerak maju mundur, seskali saya meremas-remas, menjilat, dan menciumi Payudaranya.


“ Iyaah…aaghhh! Terus sayang…yahhh…yaahh…oouugghhh…. !” Mba Ratna mengoceh tak karuan. Namun saya tidak menghiraukannya. Saya terus memompa tubuh seksinya dengan gerakan mengorek-ngorek lubang nikmat itu. Semakin lama gerakanku semakin liar,


“ Ooohh…, Pak ! Saya sudah nggak sanggup lagi…., Ooohhh…., saya mau keluarrr….!”


Saya merasakan dinding-dinding memek Mba Ratna mengerut dan berdenyut-denyut, mencengkeram dan meremas-remas batang Penisku dari dalam. Semakin lama kedutan memek Mba Ratna semain cepat, hal yang sama juga terjadi padaku. Batang Penisku sudah terasa ngilu dan berdenyut-denyut. Sampai akhirnya,


“ Aaarrggghhh….! Saya keluar lagi Pak !” Mba Ratna menjerit puas.


Saya semakin mempercepat gerakanku, mengoyak-ngoyak isi memek Mba Ratna . Namun sebelum sperma keluar, saya segera mencabut Penisku. Sambil mengocoknya dengan tanganku, saya menyodorkan batang Penisku ke bibir Mba Ratna yang terbuka. Saya semakin mempercepat kocokan tanganku sampai akhirnya….


“ Aaaaggghh….aaaghh….aaaghhh…!” Crot…crot…croottt! Cairan putih kental muncrat beberapa kali ke mulut Mba Ratna.


Tanpa rasa jijik Mba Ratna menelan habis spermaku, kemudian menjilati sisanya yang masih menempel di batang Penisku. Seketika tubuhku lemas, tulang-tulangku seolah rontok. Dan saya pun terkapar di sisi Mba Ratna .


“ Oh, Pak Denis benar-benar perkasa! Terima kasih ya Pak !” saya memeluk tubuh Mba Ratna dan mencium keningnya.


Mba Ratna tampak tersenyum puas sambil meletakkan kepalanya di atas dadaku dan mengusap-usap bulu-bulu halus di atasnya. “ Kalau saya berhasil jadi Pegawai Negeri, Mba Ratna mau minta apa?” tanyaku kemudian. Mba Ratna bangkit dan duduk bersimpuh di sampingku.


“ Saya tidak minta apa-apa kok, Pak !” Mba Ratna tersenyum, “ Pak Denis tidak perlu membelikan saya apapun! Saya cuma minta ini…... ”


Mba Ratna meraih Penisku yang terkulai tak berdaya. Kemudian mengurut-urutnya dengan jemarinya yang lentik.


“ Maksud Mba Ratna ?” tanyaku tidak mengerti.


“ Kalau Pak Denis berhasil jadi PNS, saya cuma ingin Pak Denis mengunjungi saya setiap seminggu dua sampai tiga kali, memberi saya jatah untuk disetubuhi pakai punya Pak Denis yang besar dan panjang ini,


” lanjut Mba Ratna sambil menjilati sisa-sisa sperma yang masih lengket di batang Penisku.


“ Ah, kalau itu sih gampang! Dengan senang hati saya akan selalu siap melayani Mba!” Mendengar jawabanku Mba Ratna kegirangan.


Singkat cerita, setelah beberapa minggu kemudian sya benar-benar lolos dan menjadi PNS, memang benar-benar jitu paranormal pemuas sexku itu.hhe. Setelah dilaksanakan pelantikan, saya pun memenuhi janji saya kepada Mba Ratna untuk Setiap kali ada kesempatan, saya selalu berkunjung ke tempat Mba Ratna untuk memberinya kepuasan lahiriah. Selama berhubungan dengannya, dia masih saja mengakui kejantananku dalam melakukan hubungan sex. Selesai.

Hasil gambar untuk ngentot gif

Tidak ada komentar: