Dikarenakan tuntutan pekerjaan sudah menjadi rutinitasku meninggalkan keluarga kecilku ke luar kota . Aku selalu meninggalkan istriku dan anakku. Dewi nama Istriku, Dia berumur 26 tahun, 3 tahun lebih muda dariku, dan Anaku berumur 2 tahun. Seperti biasa, aku harus berangkat kerja pagi-pagi sekali karena jarak rumahku dengan tempat kerja yang cukup jauh. Kurang lebih sekitar 1 1/2 jam perjalanan untuk menuju ketempat kerjaku.
Ketika itu aku melihat istriku sudah bangun duluan. Dia sedang berada di dapur.
“Pagi Pah” sapa istriku.
“Pagi juga Mah” jawabku.
Akupun spontan mendekap tubuhnya lalu tanganku mencengkram erat payudaranya.
“ Ahh Papah , pagi-pagi gini udah main ngremas payudara bunda aja”. Ucapnya.
“ Gapapa dong, kan udah sah, mau ngapain juga bebas mah “ jawabku.
Istriku ini mempunyai nafsu seks yang cukup besar. Dengan ukuran payudara yang besar,kenyal, berkulit putih, rambut panjang dan tentunya wajah yang cantik. Dalam seminggu kami bisa berhubungan seks sampai 6 kali. Hal ini juga yang menjadi masalah ketika aku harus pergi meninggalkannya ke luar Kota. Tepat jam 6.00 WIB aku pergi ke tempat kerja dengan mengendarai mobilku. Singkat cerita akupun sudah sampai di tempat kerja.
“ Plak ….. “ dengan tiba-tiba dari belakang temanku yang bernama deni menepuk punggungku.
“ Anjrit lo den, kebiasaan banget pagi-pagi dah ngeplak punggung gue”.
“Hehehehe, sori deh, gue balik duluan ya Rob” celetuk dia sambil berlalu.
Ternyata dia kebagian tugas malam hari. Deni ini teman sekantorku tetapi beda kerjaan. Dia bertugas sebagai security dan aku bertugas sebagai Designer. Hal ini yang harus membuatku pergi ke lapangan kerja hampir tiap hari. Ketika aku baru masuk ke ruangan kerjaku, aku menemukan sebuah note yang berisi aku harus menelepon Pak Rendra karena ada hal yang harus dibicarakan. Pak rendra adalah atasanku. Akupun langsung menelepon Pak Rendra.
“ Tuuuutttttt hallo” Pak Rendra menjawab.
“ Ini dengan Robi, saya menemukan note yang mengaharuskan saya menelepon Bapak”.
“ Oh iya rob begini, klien kita yang di Sumedang ingin mendesign kantor cabang mereka yang baru, jadi kamu harus pergi ke Sumedang mungkin selama 1 Minggu, gimana rob bisa nngk kamu ?” perintahnya.
“ Siap laksanakan perintah pak “ jawabku tak menolak karena ni memang tugasku.
Sudah aku duga apa yang akan dibicarakan oleh Pak Rendra. Dan aku harus pergi lagi meninggalkan istri dan anaku. Malam harinya, hal ini aku sampaikan kepada istriku.
“ Besok Papah pergi ke Sumedang bun ya, biasa lah urusan kerjaan”
“ Berapa hari Pah tugas kantornya ? “
“ Cuma satu minngu kog Mah, nggk lama-lama kog “
“ hahhhhh… satu minggu, kok lama banget? Biasanya juga paling lama 5 hari Pah?”
“Iya ni bun,ini proyek besar, jadi Papa harus lama berada disana”
“Ya baiklah Pah, apa boleh buat”.
Sudah menjadi kebiasaan kami, bila aku pergi keluar kota, malamnya kami berhubungan seks dulu. Itung-itung bekal perpisahan karena kami gak akan melakukannya selama aku pergi.
Waktu itu istriku memakai baju tidur tanpa lengan, hingga payudaranya bisa kulihat dengan jelas. Dewi selalu tidur tanpa menggunakan BH. Sudah menjadi kebiasaannya sejak kami pacaran dulu.
“Pah, malam ini Mamah pengen ngewe dulu sebelum Papa besok pergi, ya Pah?”
Tanpa menjawab, ku cium bibir istriku ini dengan lembut. Dia pun membalas ciumanku dengan penuh kasih sayang. Dan Tanganku tidak tinggal diam. Ku selipkan tanganku ke memeknya yang sudah sangat becek karena ciumanku.
“ SSssshhhhh Pah enak”.
Dia lalu berdiri dan membuka baju dan celana tidurnya. Hanya celana dalamnya saja yang melekat pada tubuh istriku ini. Dia lalu terlentang sambil tangannya dinaikan ke atas
“Pah, manjain mamah. Nikmatin tubuh Mamah Pah, please…”
Akupun langsung menjilat kedua puting susu Dewi, “Oh enak Pah, terus sedot susu Mamah, ssshhhh”
Jilatanku ku lakukan bertahap, mulai dari telinga sampai ke pusar istriku. Dia mendesah keras. Kubuka celana dalamnya dan kujilat memek istriku dengan liarnya. Bau wangi kewanitaan yang khas menambah rangsangan yang ada di kontolku. Ku arahkan kontolku ke mulut nya tapi seperti biasa dia menolak dengan alasan jijik. Aku alihkan kontolku ke memeknya. Mia merenggangkan pahanya.
“Ayo pah. Masukin kontol Papa ke memek Mamah, ayo ewe Mamah”
Langsung aku masukan kontolku ke lubang surganya. “ Blesssss….. ohhhhhhhh ……” kumasukan kontolku kedalam lubang vaginanya.
Kemudian aku goyangkan pingguulku ke deapan dan belakang. “teruss Pah enak Pah”. 15 Menit kemudian ku ganti gayaku dengan doggy style. Dia langsung ambil posisi nugging dan kontolku ku arahkan lagi ke memeknya.
“Ahhh Pah terus Pah gedein kontolnya Pah gedein lagi kontolnya”
Aku yang saat itu sedang menggenjot memeknya kaget mendengar kata-kata Dewi. Memang kontolku tidak begitu besar. Panjangnya hanya sekitar 13 cm dengan diameter sekitar 5 cm. 20 Menit kemudian kurasakan maniku akan keluar.
“ Ah Mah, Papah mau keluar Mah, ahhhhhhhh”
“ Jangan dulu Pah bentar lagi jangan dulu”
Tapi aku sudah tidak kuat lagi dan akhirnya maniku muncrat di dalam memek istriku. Istriku yang masih belum keluar, aku kulum memeknya, Ternyata cara ini berhasil. Akhirnya Istriku orgasme juga.
“ Maafin Papah ya Mah, keluar dulu”
“ Gak papa Pah, mungkin Papah kecapain, lagian Mamah juga keluar kok” jawabnya
Kami pun tidur tanpa menggunakan busana sehelai pun.
Tibalah hari keberangkatanku ke Sumedang. Aku membawa banyak baju karena harus tinggal disana selama satu Minggu.
“Hati- hati ya Pah dijalannya”
“Iya Mah, jaga anak kita baik- baik ya, hati- hati juga dirumah”
Akupun pergi ke Kota Sumedang. 5Jam kemudian sampailah aku di Kota tersebut. Lalu aku mencari Hotel yang sudah di booking oleh klienku. Tidak butuh waktu lama mencari alamat Hotel tersebut karena dekat dengan salah satu Universitas terbesar di Kota Sumedang. Aku langsung menanyakan ke resepsionis tentang bookingan atas namaku.
“ Mba, bisa tolong lihat kamar atas nama Robi irawan ?”
“ Sebentar Pak akan saya cek terlebih dahulu” jawabnya
Beberapa saat kemudian ketemulah kamar atas namaku.
“ Iya Pak, kamar Bapak ada dilantai 3 dengan lama menginap 3 hari”
“ Apa 3 hari? Bukannya satu Minggu mbak ?”
Resepsionis tersebut mengecek kembali. Aku pun menelpon Pak Rendra untuk menanyakan hal ini dan ternyata Pak Rendra menerangkan bahwa klienku ini hanya akan membuat sebuah ruko. Akupun agak kecewa dengan kejadian ini. Tapi ya sudahlah, toh aku bisa pulang lebih cepat dan bertemu anak istriku. Hari- hari disana aku fokuskan untuk melihat-lihat tanah dan mendesign ruko yang akan dibangun. Tidak ada hambatan yang begitu besar dalam pekerjaanku ini. 3 Hari pun berlalu, aku pun akan pulang lagi kerumah dan bertemu keluarga kecilku.
Aku tidak memberitahukan hal ini kepada istriku supaya menjadi kejutan untuknya. Di perjalanan pulang aku tidak sabar melepas kangenku kepada istri dan anakku. Ketika aku di perjalanan, mobilku mogok. Sial umpatku dalam hati, padahal perjalananku tinggal 1 jam lagi sampai kerumah. Akhirnya kuputuskan untuk menelepon asuransiku dan tidak lama kemudian mobil derek asuransiku datang. Aku dipesankan taksi oleh asuransiku. Aku melakukan sisa perjalanan pulang dengan menggunakan taksi. Ketika aku sampi di komplek tempat tinggalku, jalan yang menuju kerumahku ditutup karena sedang ada hajatan. Akhirnya akupun harus berjalan kaki kerumahku. Dengan rasa capek yang menghinggap di tubuhku aku sampai dirumahku.
Ketika aku sampai dirumahku, aku lihat motor di garasi. Motor yang sudah tidak asing lagi bagiku. Sambil aku ingat-ingat motor tersebut, aku ketuk pintu rumahku tapi tidak ada jawaban. Mungkin istriku sedang keluar. Aku telepon tetapi hp istriku tidak aktif. Akhirnya aku cek ke belakang rumahku untuk melihat keadaan rumah dengan harapan istriku berada di ruangan belakang rumahku. Apa yang aku harapkan ternyata hanya keadaan yang membuatku kaget. Kulihat istriku sedang berpelukan dengan temanku Deni. Ya, aku ingat sekarang. Itu adalah motor Deni teman kantorku yang juga satpam di kantorku. Perasaanku saat iru antara marah, kaget dan juga penasaran. Penasaran apa yang Deni lakukan dengan istriku sampai mereka berpelukan. Saat itu aku mengndap- ngendap supaya tidak kelihatan oleh mereka berdua sambil aku perhatikan apa yang akan terjadi selanjutnya. Sayup- sayup aku dengarkan mereka mengobrol.
“ Maenya sekarang aja yuk wi, aku udah gak kuat nih pingin ngerasain nikmatya mekimu lagi”
“ Sabar ya beib, kan mas Robi perginya juga 1 Minggu, jadi masih ada waktu cukup lama buat kita berdua” jawab Istriku.
Apa? Jadi mereka berselingkuh selama aku pergi, batinku. Kulihat tangan Ari masuk kedalam kaos istriku dan memainkan susu istriku.
“Ih Mas Deni nakal ih”
“ Ayo sayang kita buruan ke ranjang kamu ”. Lalu istriku digendong Deni ke kamarku.
Kamar yang sering kami pakai untuk memadu kasih. Akupun langsung mencari cara untuk melihat perselingkuhan mereka berdua. Akhirnya aku naik ke atap rumah dan langsung mengintip kegitan mereka berdua. Aku lakukan dengan sangat hati- hati karena tidak ingin mereka mengetahui keberadaanku. Kulihat istriku sekarang sedang berciuman dengan temanku.
“ Sayang, ayo buka bajumu, aku pengen lihat lagi tubuhmu yang bahenol itu ” ucap deni.
Tanpa pikir panjang, istriku kemudian membuka kaos yang dia pakai. Terpampanglah kedua bukit kembar yang masih tertutup BH warna merah, sangat kontras dengan kulit istriku yang putih bersih. Dengan liarnya Deni menarik tubuh instriku dan ditelentangkannya. Dan kemudian dia menjilati leher istriku.
“ Uhhhhhhh……..Ahhhhhhhh….. geli sekali mas terus, jilatin terus” desah istriku.
“ Mmmmmmppppp ah mmmmmm” erang deni.
Denipun kemudian membuka tali pengait BH istriku dan melemparnya ke lantai.
Dengan rakusnya dia menyedot susu istriku yang kiri dan yang kanan.
“ Toketmu kenyal sekali wi, beruntung si Robi punya istri seperti kamu” ucap deni.
Tak terasa kontolku juga ikut ngaceng melihat adegan tersebut. Kubuka reseleting celanaku dan ku keluarkan kontolku. Adegan selanjutnya kulihat istriku sekarang sudah telanjang bulat. Denipun dengan asiknya menjilati ketiak istriku ini.
“Ah Mas enak terus jilat ketiak ku” lenguh istriku
“Iya sayang nikmatilah lidahku ini” ujar ari.
Denipun kemudian membuka baju dan celananya. Kulihat kontolnyapun sudah tegang dibalik celana dalamnya.
“ Sini mas keluarin kontolmu yang besar ” kata istriku.
Lalu Deni melepas celana dalamnya kebawah. Dan aku kaget melihat kontol Ari yang lebih besar dariku. Gila batinku, mungkin ini yang meyebabkan istriku mau ngewe sama Deni.
“ Sayang ini kontolku, mau kamu apakan” goda deni kepada istriku.
Istriku tidak menjawab dan dia langsung mengkulum kontol Deni. Sial, denganku Istriku sering menolak kalau disuruh menjilat kontolku, tapi dengan Deni dia langsung mau.
“ uhhhhhhhhhhhhh ….. Terus gitu sayang jilat kontolku …..”
Lalu Istriku menyudahi blow jobnya dan langsung tidur terlentang sambil membuka kedua pahanya lebar-lebar. Kuliha Deni sudah siap memasukan kontolnya ke memek Istriku.
“ pelan- pelam sayang, kontol kamukan gede banget sampai-sampai hampir nggak muat memek aku “ ujar Istriku.
“ wkwkwkwk …. Bisa aja kamu wi, emang punya aku sama punya Robi gede mana sih ?“ tanya deni.
“Gedean punya kamu kemana manalah “ ujar istriku.
Ditancapkanlah kontol Deni. Jlebbbbb….. kontol Deni masuk stengahnya ke memek Istriku. Istrikupun mendesah dan membusungkan dadanya.
“Uhhhhhhhhhhhhh….. perihh, gede banget kontol kamu” desah Istriku.
“ Masuk juga baru setengahnya sayang, tahan ya… ntar juga enak kalau udah masuk semua “ uap Deni.
Tertancaplah kontol Deni. Blesssssssssssss…. Amblaslah semua kontol Deni di memek Istriku. Lalu bediamlah dulu kontol Deni di memek Istriku supaya memeknya bisa menyesuaikan dulu. Lalu Denipun mulai menggenjot memek Istriku. Di keluar masukan kontolnya yang gede dengan brutalnya.
“ Uhhhhhh…. Ahhhhh…. terus mas enak mas ahhh terus ewe aku mas” erang Istriku
“memekmu nikmat sekali sayang” kata Deni sambil terbata- bata.
“ Cepat sayang …… ahhhhhhhhhhhh…. aku keluar sayang ” ucap Istriku kepada Deni.
Baru sekitar 3 menit Deni mengewe Istriku. Dia sudah keluar . Kulihat cairan kenikmatan Istriku meleleh ke atas sprei. Ari tersenyum melihat dia telah berhasil membuat Istriku keluar.
“ Kamu hebat sekali, baru sebentar digenjot aku sudah keluar” sanjung Istriku.
Denipun tidak membiarkan Istriku menikmati organsme nya lama-lama. Dia langsung menarik tubuh Istriku dan menggendongnya seperti anak kanguru yang berada di kantong induknya. Istriku mengerti lalu tanganya dia kaitkan ke pundak Deni. Kemudian setelah dirasa sudah siap, Deni mengarahkan kntolnya ke memeknya.
“ Ahhhhh… nikmat banget sayang ” teriak Istriku. Deni terus mngenjot memek istriku dengan membabi buta…. “aahhhhh aahhhhhh enak mas teruusss”
Mata Istriku merem melek merasakan nikmatnya di ewe sambil berdiri. 10 Menit kemudian mereka berhentidan Deni menunggingkan tubuh Istriku.
“ Kita doggy yuk sayang ” ajak deni kepada istriku.
Istrikupun tidak menjawab, dia hanya menggangguk dan menunggingkan tubuhnya serta mengarahkan pantatnya ke arah Deni dengan sisa- sisa tenaganya.Sebelum memasukan kontolnya, terlebih dahulu Deni menjilat memek Istriku.
“sssshhhh aaahhh, cepet masukin kontolmu Mas” pinta Istriku.
Tidak lama kemudian Deni memasukan kontolnya kedalam liang memek Istriku. Aku yang dari tadi melihat adegan tersebut terus mengocok kontolku yang sudah ngaceng berat.
“ Aaaaaaahhhhhhhh kontol Mas enaaaakkk” puji Istriku.
Lalu Deni menggenjot tubuhnya dan membuat tubuh Istriku mengikuti gerakan tubuhnya. Kulihat payudara istriku menggantung bebas. Pemandangan tersebut membuat rangsanganku tambah besar. Tak terasa air maniku muncrat. Aaahhhhh lenguhku. Kulihat mereka masih dalam posisi dogy style. Nampaknya Deni akan orgasme. Kulihat matanya menegadah ke atas dan genjotannya semakin cepat.
“Sayang aku mau keluar” teriak Deni.
“ Aku juga mau sayang, kita kelunari sama-sama ya sayang” jawab Istriku.
“aaahhh aahhhhh aaahhhhh aaahhhhh aku keluaaarrrrrr aaaaaahhhhhhhh” ucap Istriku.
“ Uhhhhhhhhhhhhhhh…. Akuu juuuuggggaaaaaaa keluar” Ucap Deni dengan nikmatnya.
“ Ma… makasih ya , mas udah memberikan apa yang tidak bisa diberikan oleh Mas Robi” kata Istriku dengan nafas tersengal-sengal kelelahan.
“ Aku juga merasa puas dengan memekmu sayang, maksih juga ya” Ucap Deni.
Kemudian merekapun ambruk terkulai lemas sambil mengobrol di atas kasur. Ketika mereka sedang mengobrol. Anak ku tiba-tiba bangun dan menangis di kamar sebelah. Istrikupun lalu memakai baju dan celananya tanpa menggunakan daleman dan pergi ke kamar sebelah untuk membawa anakku.
Kulihat Deni sudah berpakain dan keluar dari kamarku. Entah apa yang terjadi karena aku tidak bisa melihatnya. Ku dengar suara motor Deni dan sepertinya dia sudah pergi. Lalu turun dari atap rumah kemudian aku mengendap-negndap lagi kedepan supaya Istriku tidak curiga dengan kedatanganku. Aku ketuk pintu rumah. Dan dia membuka pintu tersebut sambil menggendong anakku.
“ Pah itu papah bukan ?” nampaknya Istriku kaget dan tak menyangka aku yang berada di balik pintu.
“ Pah kok sudah pulang? Katanya 1 Minggu perginya?”
“ Iya Mah, klienku membatalkan proyek besarnya dan kemarin Papah Cuma mengerjakan proyel kecil ” Jawabku kepada istriku.
Kulihat raut tegang Mia. Lalu aku gendong anaku ke kamarku. Ketika aku masuk ke kamarku, aku pura-pura kaget melihat kamarku acak-acakan.
“ Mah, kok kamar kita berantakan?” tanyaku pura-pura.
“ Kok BH sama celana dalam mu ada di lantai ”
“ Emh…. anu itu mas…. Emh…. itu tadi aku lagi masturbasi, tiba- tiba kamu datang ya aku jadi kaget” jawabnya/
“ Hah.... Aneh kamu mah, sejak kapan kamu suka masturbasi Mah?” basa-basiku.
“ Emmmmm… Sejak Papah berangkat ke luar kota …hhe ” jawab Istriku sambil tersenyum pura-pura malu.
“ ada-ada aja kamu mah …. Hahahaha “ tawa pura-puraku.
Tidak lama kemudian kubaringkan anakku lalu ku angkat tubuh Istriku.
“ Yasudah kan sudah ada Papah, kita ngewe yuk” ajakku.
“ Emmmmm hayuk deh pah... “
Kulihat wajah istriku tegang, mana mungkin dia ngewe lagi stelah dia tadi ngewe 3 ronde dengan Deni. Istrikupun membuka bajunya, dan kamipun melakukan hubungan sex. Kulihat di tidak bersemnangat ngewe denganku. Desahannya pun dibuat-buat supaya aku tidak curiga dengan dia. Teatapi aku bersemangat ngewe dengannya mungkin karena efek tadi melihat dia begitu seksi melayani Deni.
Dipagi harinya akupun bertanya kepada istriku dan menceritakan apa yang aku lihat pada kejadian semalam, awalnya emang dia tidak mau mengakui, mungkin karena rasa bersalahnya dia akhirnya mengakui skandal yang dilakukan dengan temanku itu. Sebulan kemudian kamipun bercerai dan sampai sekarang aku tidak pernah menghubungi istriku lagi. Anakupun kubawa bersamaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar