Cerita Sex Suster Hot
Cerita ini terjadi beberapa bulan yang lalu, dimana saat itu saya sedang dirawat di rumah sakit untuk beberapa hari. Dan dalam urusan asmara, khususnya “bercinta” saya sama sekali belum memiliki pengalaman berarti. Saya tidak tahu bagaimana memulai cerita ini, karena semuanya terjadi begitu saja. Tanpa kusadari, ini adalah awal dari semua pengalaman asmaraku sampai dengan saat ini.
Sebut saja nama wanita itu Ira, karena jujur saja saya tidak tahu siapa namanya. Ira adalah seorang suster rumah sakit dimana saya dirawat. Karena terjangkit gejala pengakit hepatitis, saya harus dirawat di Rumah sakit selama beberapa hari. Selama itu juga Ira setiap saat selalu melayani dan merawatku dengan baik. Orang tuaku terlalu sibuk dengan usaha pertokoan keluarga kami, sehingga selama dirumah sakit, saya lebih banyak menghabiskan waktu seorang diri, atau kalau pas kebetulan teman-temanku datang membesukku saja.
Yang kuingat, hari itu saya sudah mulai merasa agak baikkan. Saya mulai dapat duduk dari tempat tidur dan berdiri dari tempat tidur sendiri. Padahal sebelumnya, jangankan untuk berdiri, untuk membalikkan tubuh pada saat tidurpun rasanya sangat berat dan lemah sekali. Siang itu udara terasa agak panas, dan pengap. Sekalipun ruang kamarku ber AC, dan cukup luas untuk diriku seorang diri. Namun, saya benar-benar merasa pengap dan sekujur tubuhku rasanya lengket. Yah, saya memang sudah beberapa hari tidak mandi. Maklum, dokter belum mengijinkan aku untuk mandi sampai demamku benar-benar turun.
Dirawat Suster Hot
Akhirnya saya menekan bel yang berada disamping tempat tidurku untuk memanggil suster. Tidak lama kemudian, suster Ira yang kuanggap paling cantik dan paling baik dimataku itu masuk ke kamarku.
“Ada apa Dik?” tanyanya ramah sambil tersenyum, manis sekali.
Tubuhnya yang sintal dan agak membungkuk sambil memeriksa suhu tubuhku membuat saya dapat melihat bentuk payudaranya yang terlihat montok dan menggiurkan.
“Eh, ini Mbak. Saya merasa tubuhku lengket semua, mungkin karena cuaca hari ini panas banget dan sudah lama saya tidak mandi. Jadi saya mau tanya, apakah saya sudah boleh mandi hari ini mbak?”, tanyaku sambil menjelaskan panjang lebar.
Saya memang senang berbincang dengan suster cantik yang satu ini. Dia masih muda. Wajahnya yang khas itupun terlihat sangat cantik, seperti orang Jepang kalau dilihat sekilas.
“Oh, begitu. Tapi saya tidak berani kasih jawabannya sekarang Dik. Mbak musti tanya dulu sama Pak dokter apa adik sudah boleh dimandiin apa belum, Aku lap aja dulu ya..”, jelasnya ramah.
Mendengar kalimatnya untuk “memandikan”, saya merasa darahku seolah berdesir keatas otak semua. Pikiran kotorku membayangkan seandainya benar Mbak Ira mau memandikan dan menggosok-gosok sekujur tubuhku. Tanpa sadar saya terbengong sejenak, dan batang kontolku berdiri dibalik celana pasien rumah sakit yang tipis itu.
“Ihh, kamu nakal deh mikirnya. Kok pake ngaceng segala sih, pasti mikir yang ngga-ngga ya. hi hi hi”.
Dirayu Suster Hoot
Mbak Ira ternyata melihat reaksi yang terjadi pada penisku yang memang harus kuakui sempat mengeras sekali tadi. Saya cuma tersenyum menahan malu dan menutup bagian bawah tubuhku dengan selimut.
“Ngga kok Mbak, cuma spontanitas aja. Ngga mikir macem-macem kok”, elakku sambil melihat senyumannya yang semakin manis itu.
“Hmm, kalau memang kamu mau merasa gerah karena badan terasa lengket Mbak bisa mandiin kamu, kan itu sudah kewajiban Mbak kerja disini. Tapi Mbak bener-bener ngga berani kalau Pak dokter belum mengijinkannya”, lanjut Mbak Ira lagi seolah memancing gairahku.
“Ngga apa-apa kok mbak, saya tahu Mbak ngga boleh sembarangan ambil keputusa” jawabku serius, saya tidak mau terlihat “nakal” dihadapan suster cantik ini. Lagi pula saya belum pengalaman dalam soal memikat wanita.
Suster Ira masih tersenyum seolah menyimpan hasrat tertentu, kemudian dia mengambil bedak Purol yang ada diatas meja disamping tempat tidurku.
“Dik, Mbak bedakin aja yah biar ngga gerah dan terasa lengket”, lanjutnya sambil membuka tutup bedak itu dan melumuri telapak tangannya dengan bedak.
Saya tidak bisa menjawab, jantungku rasanya berdebar kencang. Tahu-tahu, dia sudah membuka kancing pakaianku dan menyingkap bajuku. Saya tidak menolak, Mbak Ira melihat penisku yang berdiri menantang dan penisku ikut dibersihkan juga. Penisku semakin keras
Suster Hot Bikin Merangsang Lalu Ngocok
Pikiranku tidak bisa terkontrol, sejak dirumah sakit, memang sudah lama saya tidak membayangkan hal-hal tentang seks, ataupun melakukan onani sebagaimana biasanya saya lakukan dirumah dalam keadaan sehat. Kontolku benar-benar berdiri dan mengeras. Rasanya ingin dikocok mbak Ira, mereka ternyata mengerti gelagatku dan keinginanku. fantasiku melayang jauh, sesekali tangannya yang mungil itu menyenggol lalu meremas kontolku seperti sedang memijat. Mbak Ira semakin berani untuk meremas, Terasa ada cairan bening mengalir dari ujung kontolku karena terangsang.
Beberapa saat kemudian Mbak Ira mengocok kontolku yang tegang. Saya merasa canggung bukan main, karena takut ketahuan orang lain.
Kini kupandangi wajahnya yang berada begitu dekat denganku, rasanya dapat kurasakan hembusan nafasnya dibalik hidung mancungnya itu. Kucoba menekan perasaan dan nikmatnya sentuhan tangannya yang lembut dengan memejamkan mata.
Sekarang tangannya mulai lagi memaikan kontolku, jantungku kutahan sekuat mungkin agar tidak berdegup terlalu kencang. Saya benar-benar terangsang sekali, apalagi semakin keras tapi lembut kocokannya
“Ahh, geli dan enak banget mbak”.
“Wah, kok jadi keras ya? he he he”, aku menggeliat tak tertahankan, ingin muncrat maniku..
“Keluarin aja nggak papa…”.
Suster Hot Ngocok Kontolku Sampai Muncrat
Tapi saya tidak berani berbuat apa-apa, Saya cuma tersenyum dan mendesah pelan-pelan dan tidak bicara apa-apa.
“Ahh, geli Mbak. Aku ndak tahan mbak, mau muncrat nich…”, kataku menahan malu dan keenakan.
Disatu sisi saya ingin terus di “kerjain” oleh Mbak Ira, satu sisi saya merasa malu dan takut ketahuan orang lain yang mungkin saja tiba-tiba masuk.
Wow, nafsuku bertambah bergejolak ketika Mbak Ira sudah memulai aksinya mencumbuiku kemudian dijilatnya putingku sambil memainkan kontolku.
“Ahh, geli Mbak”m rintihku keenakan. Ahhhgghhhh…….Uhhh……”. Ahirnya spermaku yang putih kental keluar ditangan mbak Ira. Dia pun ikut senang dan tertawa sambil melihatkan spermaku di tangannya.
Suster Bugil Ingin Ngentot
Setelah sesaat beres beres, dia pun mulai menggodaku lagi lebih berani, Kemudian dia menciumi leherku, telingaku, dan akhirnya mulutku. Awalnya saya cuma diam saja tidak bisa apa-apa, setelah beberapa saat saya mulai berani membalas ciumannya. Saat lidahnya memaksa masuk dan menggelitik langit-langit mulutku, terasa sangat geli dan enak, kubalas dengan memelintir lidahnya dengan lidahku. Kuhisap lidahnya dalam-dalam dan mengulum lidahnya yang basah itu. Sesekali saya mendorong lidahku kedalam mulutnya dan terhisap oleh mulutnya yang merah tipis itu. Tanganku mulai berani, mulai kuraba pinggulnya yang montok itu. Namun, saat saya mencoba menyingkap rok seragam susternya itu, dia melepaskan diri.
Tangannya dengan tangkas menanggalkan semua pakaian dan celanaku sampai saya telangjang bulat. Kemudian dia sendiripun melepas melepas beberapa kancing seragamnya sehingga saya sekarang dapat melihat bentuk sempurna payudaranya yang putih montok dibalik Bra-nya yang berwarna putih.
Kami pun melanjutkan cumbuan kami, kali ini lebih panas dan bernafsu. Saya belum pernah berciuman dengan wanita, namun Mbak Ira benar-benar pintar membimbingku. Sebentar saja sudah banyak jurus yang kepelajari darinya dalam berciuman. Kulumat bibirnya dengan bernafsu. Kontolku yang berdiri tegak kudekatkan kepahanya dan kugesek-gesekkan. Ahh enak sekali. Tanganku pun makin nekat meremas dan membuka Bra-nya. Kini dia sudah bertelanjang dada dihadapanku, kuciumi puting susunya, kuhisap dan memainkannya dengan lidah dan sesekali menggigitnya.
“Yes, enak.. ouh geli Wan, ah.. kamu pinter banget sih”, desahnya seolah geram tak terkendali sambil meremas rambutku dan membenamkannya ke dadanya.
Susu Kenyal Suster Hot
Kini tangannya mulai meraih kontolku, digenggamnya. Tersentak saya dibuatnya. Genggamannya begitu erat, namun terasa hangat dan nikmat. Saya pun melepas kulumanku di putingnya,
“Mbak Ira, sedotin kontol saya dong.. please.. saya kepingin banget”, pintaku karena memang sudah dari tadi saya mengharapkan sedotan mulutnya di kontolku seperti adegan film BF yang biasa kutonton.
“Ih.. kamu nakal yah”, jawabnya sambil tersenyum.
Tapi ternyata dia tidak menolak, dia mulai menjilati kepala kontolku,
Mbak Ira memainkan kontolku dengan tangannya. Dia jongkok mengahadap selangkanganku, dan diemut kontolku pelan-pelan, benar-benar dia menikmatinya. Saya cuma bisa menahan nafas, sesaat gerakan jempol kakiku terhenti menahan kenikmatan yang sama sekali belum pernah kurasakan sebelumnya.
Disepong Suster Hot Bikin Crot
“Ahh, enak banget Mbak.. asik.. ahh.. ahh..”, desahku menahan agar tidak menyemburkan maniku cepat-cepat.
Kuremas payudaranya saat dia terus menyepong kontolku, sekarang kulihat dia mulai menyelipkan tangan kirinya diselangkannya sendiri, digosok-gosoknya tangannya ke arah memeknya sendiri. Melihat aksinya itu saya benar-benar terangsang sekali.
Lalu ku menggelitik memeknya yang ditumbuhi bulu-bulu keriting itu dengan jempol kakiku. Terasa basah dan sedikit becek, padahal saya cuma menggeklitik pakai jari.
“Yes.. ah.. nakal banget kamu Wan.. em, em, eh.. enak banget”, desahnya keras.
Saya juga membalas desahannya juga.
Dan tiba-tiba dia memasukkan kontolku ke dalam mulutnya yang terbuka lebar, kemudian dikatupnya mulutnya sehingga kini kontolku terjepit dalam mulutnya, disedotnya sedikit batang kontolku sehingga saya merasa sekujur tubuhku serasa mengejang, kemudian ditariknya kontolku keluar.
“Ahh.. ahh..”, saya mendesah keenakkan setiap kali tarikan tangannya dan mulutnya untuk mengeluarkan kontolku dari jepitan bibirnya yang manis itu.
Kupegang kepalanya untuk menahan gerakan tarikan kepalanya agar jangan terlalu cepat. Namun, sedotan dan jilatannya sesekali disekeliling kepala kontolku didalam mulutnya benar-benar terasa geli dan nikmat sekali.
Tidak sampai diulang 10 kali, tiba-tiba saya merasa getaran di sekujur batang kontolku. Kutahan kepalanya agar kontolku tetap berada dsidalam mulutnya. Seolah tahu bahwa saya akan segera “keluar”, Mbak Ira menghisap semakin kencang, disedot dan terus disedotnya kontolku. Terasa agak perih, namun sangat enak sekali.
“AHH.. AHH.. Ahh.. ahh”, teriakku mendadak tersemprot cairan mani yang sangat kental aku keluarkan itu kedalam mulut Mbak Ira.
Dia terus memnghisap dan menelan maniku seolah menikmati cairan yang kutembakkan itu, matanya merem-melek seolah ikut merasakan kenikmatan yang kurasakan. Kubiarkan beberapa saat kontolku dikulum dan dijilatnya sampai bersih, sampai kontolku melemas dan lunglai, baru dilepaskannya sedotannya.
Ngentot Suster Hot Sungguh Nikmat
Dia mebuka lebar pahanya, dan digosok-gosoknya memeknya dengan jari-jari mungilnya itu. Saya cuma terbelalak dan terus menikmati pemandangan langka dan indah ini. Sungguh belum pernah saya melihat seorang wanita melakukan masturbasi dihadapanku secara langsung, apalagi wanita itu secantik dan semanis Mbak Ira. Sesaat kemudian kontolku sudah mulai berdiri lagi, kuremas dan kukocok sendiri kontolku sambil memandang aktifitas “panas” yang dilakukan Mbak Ira biar kondolku bisa berdiri mengeras lagi untuk memuaskan mbak Ira.
Saat melihat saya mulai ngaceng lagi, Mbak Ira tampak semakin terangsang dan tersenyum.
“Ihh, kok ngaceng lagi sih.. belum puas ya..”, canda Mbak Ira sambil mendekati diriku.
Kembali digenggamnya kontolku dengan menggunakan tangan yang tadi baru saja dipakai untuk memainkan memeknya. Cairan memeknya di tangan itu membuat kontolku yang sedari tadi sudah mulai kering dari air ludah Mbak Ira, kini kembali basah. Saya mencoba membungkukkan tubuhku untuk meraih memeknya dengan jari-jari tanganku, tapi Mbak Ira menepisnya.
“Ngga usah, biar cukup Mbak aja yang puasin kamu.. hehehe”, agak kecewa saya mendengar tolakannya ini.
Mungkin dia khawatir saya memasukkan jari tanganku sehingga merusak selaput darahnya pikirku, sehingga saya cuma diam saja dan kembali menikmati permainannya atas kontolku.
Kali ini saya bertahan cukup lama, benar-benar semua itu membuat tubuhku terasa letih dan basah oleh peluh keringat. Mbak Ira pun tampak letih, keringat mengalir dari keningnya,
Dia merintih, “Ah.. ahh.. ahh.. Mbak mau keluar Wan, Mbak mau keluar”, teriaknya sambil mempercepat gosokan tangannya.
Vagina Suster Hot Sempit Dan Legit
“Sini mbak, saya mau menjilatnya vaginamu”, jawabku spontan, karena teringat adegan film BF dimana pernah kulihat prianya menjilat memek wanita yang sedang orgasme dengan bernafsu.
Mbak Ira pun nungging di hadapanku, ku jilat dan kulumat memeknya sampai dia tak tertahankan.
“Nih.. cepet hisap Wan, hisap..”, desahnya seolah memelas.
Kepalaku kubenamkannya ke memeknya sampai hidungku tergencet diantara bulu-bulu jembutnya. Langsung kuhisap memeknya dengan kuat, Kuhisap dan kusedot sambil memainkan lidahku di seputar kelentitnya, tak lama kemudian penisku ku masukkan ke liang vagina dalam posisi dia masih nungging.
“Cepet masukin kontolmu Wan… ayo….”, mungkin mbak Ira khawatir klu muncrat duluan sebelum dimasukin ke tempeknya. Dan aku pun buru buru langsung ku tancapkan masuk ke liang vaginanya, karena aku sudah tak tertahankan oleh permainan lidah dan hisapan suster hot yang liar itu.
“Ahhhgh…aaahhhgghhhh.. huuhhh…., sayang aku mau keluar say..”
Terasa sudah tidak bisa terbendung lagi maniku mau moncrot didalam tempeknya yang panas. keluar masuk dan ku goyang goyang sampai dalam mengenai sesuatu seperti kontol kecil didalam vagina mbak Ira, entah apa itu namanya. sentuhan sentuhan itu yang membuat mbak Ira juga mengalami orgasme sampai puncak kenikmatan.
Lalu kutrik kedua tangannya hingga memposisikan dia duduk dipangkuanku tanpa melepaskan penisku yang masih menancap di vaginanya. Dia lebih asyik menggoyangkan pinggulnya untuk memberi nikmat permainan ini yang lebih hot dan lebih nikmat.
“Uuuugghhhh… aku gak kuat Wan… ayo keluarin bersamaan Wan….”. Kurasakan getaran hebat dari pinggul dan memeknya. Ku dekap erat erat tubuhnya dan kugencot keras dan semakin keras… Kepalaku pusing sesaat, benar-benar kurasakan bagaikan gejolak pil ekstasi saja
“Crrooottt…crooottt…croooot..”.
Ahirnya spermaku moncrot bersamaan dengan mbak Ira, benar-benar seperti membawaku terbang ke langit ke tujuh. Kita berdua sungguh benar-benar puas melakukan permainan seks ini bisa keluar mani bersamaan. *Sempurna….
Spermaku Perlahan Keluar Dari Vagina Suster Hot
Mbak Ira (Suster Hot) adalah wanita pertama yang mengajariku permainan seks. Sejak itu saya sempat menjalin hubungan gelap dengan Mbak Ira selama hampir 2 tahun, kami sering berjanji bertemu, entah di motel ataupun di tempat kostnya yang sepi.
Kini saya sudah kuliah di luar kota, sementara Mbak Ira masih kerja di Rumah sakit itu. Saya jarang menanyakan kabarnya, lagi pula hubunganku dengannya tidak lain hanya sekedar saling memuaskan kebutuhan seks. Konon, katanya dia sering merasa “horny” menjadi perawat. Begitu pula pengakuan teman-temannya sesama suster. Saya bahkan sempat sekali bercinta dengan temannya Mbak Ira. Pengalaman masuk rumah sakit, benar-benar membawa pengalaman indah bagi hidupku, paling tidak masa mudaku benar-benar nikmat. Mbak Ira, benar-benar fantastis menurutku.
Cerita ini terjadi beberapa bulan yang lalu, dimana saat itu saya sedang dirawat di rumah sakit untuk beberapa hari. Dan dalam urusan asmara, khususnya “bercinta” saya sama sekali belum memiliki pengalaman berarti. Saya tidak tahu bagaimana memulai cerita ini, karena semuanya terjadi begitu saja. Tanpa kusadari, ini adalah awal dari semua pengalaman asmaraku sampai dengan saat ini.
Sebut saja nama wanita itu Ira, karena jujur saja saya tidak tahu siapa namanya. Ira adalah seorang suster rumah sakit dimana saya dirawat. Karena terjangkit gejala pengakit hepatitis, saya harus dirawat di Rumah sakit selama beberapa hari. Selama itu juga Ira setiap saat selalu melayani dan merawatku dengan baik. Orang tuaku terlalu sibuk dengan usaha pertokoan keluarga kami, sehingga selama dirumah sakit, saya lebih banyak menghabiskan waktu seorang diri, atau kalau pas kebetulan teman-temanku datang membesukku saja.
Yang kuingat, hari itu saya sudah mulai merasa agak baikkan. Saya mulai dapat duduk dari tempat tidur dan berdiri dari tempat tidur sendiri. Padahal sebelumnya, jangankan untuk berdiri, untuk membalikkan tubuh pada saat tidurpun rasanya sangat berat dan lemah sekali. Siang itu udara terasa agak panas, dan pengap. Sekalipun ruang kamarku ber AC, dan cukup luas untuk diriku seorang diri. Namun, saya benar-benar merasa pengap dan sekujur tubuhku rasanya lengket. Yah, saya memang sudah beberapa hari tidak mandi. Maklum, dokter belum mengijinkan aku untuk mandi sampai demamku benar-benar turun.
Dirawat Suster Hot
Akhirnya saya menekan bel yang berada disamping tempat tidurku untuk memanggil suster. Tidak lama kemudian, suster Ira yang kuanggap paling cantik dan paling baik dimataku itu masuk ke kamarku.
“Ada apa Dik?” tanyanya ramah sambil tersenyum, manis sekali.
Tubuhnya yang sintal dan agak membungkuk sambil memeriksa suhu tubuhku membuat saya dapat melihat bentuk payudaranya yang terlihat montok dan menggiurkan.
“Eh, ini Mbak. Saya merasa tubuhku lengket semua, mungkin karena cuaca hari ini panas banget dan sudah lama saya tidak mandi. Jadi saya mau tanya, apakah saya sudah boleh mandi hari ini mbak?”, tanyaku sambil menjelaskan panjang lebar.
Saya memang senang berbincang dengan suster cantik yang satu ini. Dia masih muda. Wajahnya yang khas itupun terlihat sangat cantik, seperti orang Jepang kalau dilihat sekilas.
“Oh, begitu. Tapi saya tidak berani kasih jawabannya sekarang Dik. Mbak musti tanya dulu sama Pak dokter apa adik sudah boleh dimandiin apa belum, Aku lap aja dulu ya..”, jelasnya ramah.
Mendengar kalimatnya untuk “memandikan”, saya merasa darahku seolah berdesir keatas otak semua. Pikiran kotorku membayangkan seandainya benar Mbak Ira mau memandikan dan menggosok-gosok sekujur tubuhku. Tanpa sadar saya terbengong sejenak, dan batang kontolku berdiri dibalik celana pasien rumah sakit yang tipis itu.
“Ihh, kamu nakal deh mikirnya. Kok pake ngaceng segala sih, pasti mikir yang ngga-ngga ya. hi hi hi”.
Dirayu Suster Hoot
Mbak Ira ternyata melihat reaksi yang terjadi pada penisku yang memang harus kuakui sempat mengeras sekali tadi. Saya cuma tersenyum menahan malu dan menutup bagian bawah tubuhku dengan selimut.
“Ngga kok Mbak, cuma spontanitas aja. Ngga mikir macem-macem kok”, elakku sambil melihat senyumannya yang semakin manis itu.
“Hmm, kalau memang kamu mau merasa gerah karena badan terasa lengket Mbak bisa mandiin kamu, kan itu sudah kewajiban Mbak kerja disini. Tapi Mbak bener-bener ngga berani kalau Pak dokter belum mengijinkannya”, lanjut Mbak Ira lagi seolah memancing gairahku.
“Ngga apa-apa kok mbak, saya tahu Mbak ngga boleh sembarangan ambil keputusa” jawabku serius, saya tidak mau terlihat “nakal” dihadapan suster cantik ini. Lagi pula saya belum pengalaman dalam soal memikat wanita.
Suster Ira masih tersenyum seolah menyimpan hasrat tertentu, kemudian dia mengambil bedak Purol yang ada diatas meja disamping tempat tidurku.
“Dik, Mbak bedakin aja yah biar ngga gerah dan terasa lengket”, lanjutnya sambil membuka tutup bedak itu dan melumuri telapak tangannya dengan bedak.
Saya tidak bisa menjawab, jantungku rasanya berdebar kencang. Tahu-tahu, dia sudah membuka kancing pakaianku dan menyingkap bajuku. Saya tidak menolak, Mbak Ira melihat penisku yang berdiri menantang dan penisku ikut dibersihkan juga. Penisku semakin keras
Suster Hot Bikin Merangsang Lalu Ngocok
Pikiranku tidak bisa terkontrol, sejak dirumah sakit, memang sudah lama saya tidak membayangkan hal-hal tentang seks, ataupun melakukan onani sebagaimana biasanya saya lakukan dirumah dalam keadaan sehat. Kontolku benar-benar berdiri dan mengeras. Rasanya ingin dikocok mbak Ira, mereka ternyata mengerti gelagatku dan keinginanku. fantasiku melayang jauh, sesekali tangannya yang mungil itu menyenggol lalu meremas kontolku seperti sedang memijat. Mbak Ira semakin berani untuk meremas, Terasa ada cairan bening mengalir dari ujung kontolku karena terangsang.
Beberapa saat kemudian Mbak Ira mengocok kontolku yang tegang. Saya merasa canggung bukan main, karena takut ketahuan orang lain.
Kini kupandangi wajahnya yang berada begitu dekat denganku, rasanya dapat kurasakan hembusan nafasnya dibalik hidung mancungnya itu. Kucoba menekan perasaan dan nikmatnya sentuhan tangannya yang lembut dengan memejamkan mata.
Sekarang tangannya mulai lagi memaikan kontolku, jantungku kutahan sekuat mungkin agar tidak berdegup terlalu kencang. Saya benar-benar terangsang sekali, apalagi semakin keras tapi lembut kocokannya
“Ahh, geli dan enak banget mbak”.
“Wah, kok jadi keras ya? he he he”, aku menggeliat tak tertahankan, ingin muncrat maniku..
“Keluarin aja nggak papa…”.
Suster Hot Ngocok Kontolku Sampai Muncrat
Tapi saya tidak berani berbuat apa-apa, Saya cuma tersenyum dan mendesah pelan-pelan dan tidak bicara apa-apa.
“Ahh, geli Mbak. Aku ndak tahan mbak, mau muncrat nich…”, kataku menahan malu dan keenakan.
Disatu sisi saya ingin terus di “kerjain” oleh Mbak Ira, satu sisi saya merasa malu dan takut ketahuan orang lain yang mungkin saja tiba-tiba masuk.
Wow, nafsuku bertambah bergejolak ketika Mbak Ira sudah memulai aksinya mencumbuiku kemudian dijilatnya putingku sambil memainkan kontolku.
“Ahh, geli Mbak”m rintihku keenakan. Ahhhgghhhh…….Uhhh……”. Ahirnya spermaku yang putih kental keluar ditangan mbak Ira. Dia pun ikut senang dan tertawa sambil melihatkan spermaku di tangannya.
Suster Bugil Ingin Ngentot
Setelah sesaat beres beres, dia pun mulai menggodaku lagi lebih berani, Kemudian dia menciumi leherku, telingaku, dan akhirnya mulutku. Awalnya saya cuma diam saja tidak bisa apa-apa, setelah beberapa saat saya mulai berani membalas ciumannya. Saat lidahnya memaksa masuk dan menggelitik langit-langit mulutku, terasa sangat geli dan enak, kubalas dengan memelintir lidahnya dengan lidahku. Kuhisap lidahnya dalam-dalam dan mengulum lidahnya yang basah itu. Sesekali saya mendorong lidahku kedalam mulutnya dan terhisap oleh mulutnya yang merah tipis itu. Tanganku mulai berani, mulai kuraba pinggulnya yang montok itu. Namun, saat saya mencoba menyingkap rok seragam susternya itu, dia melepaskan diri.
Tangannya dengan tangkas menanggalkan semua pakaian dan celanaku sampai saya telangjang bulat. Kemudian dia sendiripun melepas melepas beberapa kancing seragamnya sehingga saya sekarang dapat melihat bentuk sempurna payudaranya yang putih montok dibalik Bra-nya yang berwarna putih.
Kami pun melanjutkan cumbuan kami, kali ini lebih panas dan bernafsu. Saya belum pernah berciuman dengan wanita, namun Mbak Ira benar-benar pintar membimbingku. Sebentar saja sudah banyak jurus yang kepelajari darinya dalam berciuman. Kulumat bibirnya dengan bernafsu. Kontolku yang berdiri tegak kudekatkan kepahanya dan kugesek-gesekkan. Ahh enak sekali. Tanganku pun makin nekat meremas dan membuka Bra-nya. Kini dia sudah bertelanjang dada dihadapanku, kuciumi puting susunya, kuhisap dan memainkannya dengan lidah dan sesekali menggigitnya.
“Yes, enak.. ouh geli Wan, ah.. kamu pinter banget sih”, desahnya seolah geram tak terkendali sambil meremas rambutku dan membenamkannya ke dadanya.
Susu Kenyal Suster Hot
Kini tangannya mulai meraih kontolku, digenggamnya. Tersentak saya dibuatnya. Genggamannya begitu erat, namun terasa hangat dan nikmat. Saya pun melepas kulumanku di putingnya,
“Mbak Ira, sedotin kontol saya dong.. please.. saya kepingin banget”, pintaku karena memang sudah dari tadi saya mengharapkan sedotan mulutnya di kontolku seperti adegan film BF yang biasa kutonton.
“Ih.. kamu nakal yah”, jawabnya sambil tersenyum.
Tapi ternyata dia tidak menolak, dia mulai menjilati kepala kontolku,
Mbak Ira memainkan kontolku dengan tangannya. Dia jongkok mengahadap selangkanganku, dan diemut kontolku pelan-pelan, benar-benar dia menikmatinya. Saya cuma bisa menahan nafas, sesaat gerakan jempol kakiku terhenti menahan kenikmatan yang sama sekali belum pernah kurasakan sebelumnya.
Disepong Suster Hot Bikin Crot
“Ahh, enak banget Mbak.. asik.. ahh.. ahh..”, desahku menahan agar tidak menyemburkan maniku cepat-cepat.
Kuremas payudaranya saat dia terus menyepong kontolku, sekarang kulihat dia mulai menyelipkan tangan kirinya diselangkannya sendiri, digosok-gosoknya tangannya ke arah memeknya sendiri. Melihat aksinya itu saya benar-benar terangsang sekali.
Lalu ku menggelitik memeknya yang ditumbuhi bulu-bulu keriting itu dengan jempol kakiku. Terasa basah dan sedikit becek, padahal saya cuma menggeklitik pakai jari.
“Yes.. ah.. nakal banget kamu Wan.. em, em, eh.. enak banget”, desahnya keras.
Saya juga membalas desahannya juga.
Dan tiba-tiba dia memasukkan kontolku ke dalam mulutnya yang terbuka lebar, kemudian dikatupnya mulutnya sehingga kini kontolku terjepit dalam mulutnya, disedotnya sedikit batang kontolku sehingga saya merasa sekujur tubuhku serasa mengejang, kemudian ditariknya kontolku keluar.
“Ahh.. ahh..”, saya mendesah keenakkan setiap kali tarikan tangannya dan mulutnya untuk mengeluarkan kontolku dari jepitan bibirnya yang manis itu.
Kupegang kepalanya untuk menahan gerakan tarikan kepalanya agar jangan terlalu cepat. Namun, sedotan dan jilatannya sesekali disekeliling kepala kontolku didalam mulutnya benar-benar terasa geli dan nikmat sekali.
Tidak sampai diulang 10 kali, tiba-tiba saya merasa getaran di sekujur batang kontolku. Kutahan kepalanya agar kontolku tetap berada dsidalam mulutnya. Seolah tahu bahwa saya akan segera “keluar”, Mbak Ira menghisap semakin kencang, disedot dan terus disedotnya kontolku. Terasa agak perih, namun sangat enak sekali.
“AHH.. AHH.. Ahh.. ahh”, teriakku mendadak tersemprot cairan mani yang sangat kental aku keluarkan itu kedalam mulut Mbak Ira.
Dia terus memnghisap dan menelan maniku seolah menikmati cairan yang kutembakkan itu, matanya merem-melek seolah ikut merasakan kenikmatan yang kurasakan. Kubiarkan beberapa saat kontolku dikulum dan dijilatnya sampai bersih, sampai kontolku melemas dan lunglai, baru dilepaskannya sedotannya.
Ngentot Suster Hot Sungguh Nikmat
Dia mebuka lebar pahanya, dan digosok-gosoknya memeknya dengan jari-jari mungilnya itu. Saya cuma terbelalak dan terus menikmati pemandangan langka dan indah ini. Sungguh belum pernah saya melihat seorang wanita melakukan masturbasi dihadapanku secara langsung, apalagi wanita itu secantik dan semanis Mbak Ira. Sesaat kemudian kontolku sudah mulai berdiri lagi, kuremas dan kukocok sendiri kontolku sambil memandang aktifitas “panas” yang dilakukan Mbak Ira biar kondolku bisa berdiri mengeras lagi untuk memuaskan mbak Ira.
Saat melihat saya mulai ngaceng lagi, Mbak Ira tampak semakin terangsang dan tersenyum.
“Ihh, kok ngaceng lagi sih.. belum puas ya..”, canda Mbak Ira sambil mendekati diriku.
Kembali digenggamnya kontolku dengan menggunakan tangan yang tadi baru saja dipakai untuk memainkan memeknya. Cairan memeknya di tangan itu membuat kontolku yang sedari tadi sudah mulai kering dari air ludah Mbak Ira, kini kembali basah. Saya mencoba membungkukkan tubuhku untuk meraih memeknya dengan jari-jari tanganku, tapi Mbak Ira menepisnya.
“Ngga usah, biar cukup Mbak aja yang puasin kamu.. hehehe”, agak kecewa saya mendengar tolakannya ini.
Mungkin dia khawatir saya memasukkan jari tanganku sehingga merusak selaput darahnya pikirku, sehingga saya cuma diam saja dan kembali menikmati permainannya atas kontolku.
Kali ini saya bertahan cukup lama, benar-benar semua itu membuat tubuhku terasa letih dan basah oleh peluh keringat. Mbak Ira pun tampak letih, keringat mengalir dari keningnya,
Dia merintih, “Ah.. ahh.. ahh.. Mbak mau keluar Wan, Mbak mau keluar”, teriaknya sambil mempercepat gosokan tangannya.
Vagina Suster Hot Sempit Dan Legit
“Sini mbak, saya mau menjilatnya vaginamu”, jawabku spontan, karena teringat adegan film BF dimana pernah kulihat prianya menjilat memek wanita yang sedang orgasme dengan bernafsu.
Mbak Ira pun nungging di hadapanku, ku jilat dan kulumat memeknya sampai dia tak tertahankan.
“Nih.. cepet hisap Wan, hisap..”, desahnya seolah memelas.
Kepalaku kubenamkannya ke memeknya sampai hidungku tergencet diantara bulu-bulu jembutnya. Langsung kuhisap memeknya dengan kuat, Kuhisap dan kusedot sambil memainkan lidahku di seputar kelentitnya, tak lama kemudian penisku ku masukkan ke liang vagina dalam posisi dia masih nungging.
“Cepet masukin kontolmu Wan… ayo….”, mungkin mbak Ira khawatir klu muncrat duluan sebelum dimasukin ke tempeknya. Dan aku pun buru buru langsung ku tancapkan masuk ke liang vaginanya, karena aku sudah tak tertahankan oleh permainan lidah dan hisapan suster hot yang liar itu.
“Ahhhgh…aaahhhgghhhh.. huuhhh…., sayang aku mau keluar say..”
Terasa sudah tidak bisa terbendung lagi maniku mau moncrot didalam tempeknya yang panas. keluar masuk dan ku goyang goyang sampai dalam mengenai sesuatu seperti kontol kecil didalam vagina mbak Ira, entah apa itu namanya. sentuhan sentuhan itu yang membuat mbak Ira juga mengalami orgasme sampai puncak kenikmatan.
Lalu kutrik kedua tangannya hingga memposisikan dia duduk dipangkuanku tanpa melepaskan penisku yang masih menancap di vaginanya. Dia lebih asyik menggoyangkan pinggulnya untuk memberi nikmat permainan ini yang lebih hot dan lebih nikmat.
“Uuuugghhhh… aku gak kuat Wan… ayo keluarin bersamaan Wan….”. Kurasakan getaran hebat dari pinggul dan memeknya. Ku dekap erat erat tubuhnya dan kugencot keras dan semakin keras… Kepalaku pusing sesaat, benar-benar kurasakan bagaikan gejolak pil ekstasi saja
“Crrooottt…crooottt…croooot..”.
Ahirnya spermaku moncrot bersamaan dengan mbak Ira, benar-benar seperti membawaku terbang ke langit ke tujuh. Kita berdua sungguh benar-benar puas melakukan permainan seks ini bisa keluar mani bersamaan. *Sempurna….
Spermaku Perlahan Keluar Dari Vagina Suster Hot
Mbak Ira (Suster Hot) adalah wanita pertama yang mengajariku permainan seks. Sejak itu saya sempat menjalin hubungan gelap dengan Mbak Ira selama hampir 2 tahun, kami sering berjanji bertemu, entah di motel ataupun di tempat kostnya yang sepi.
Kini saya sudah kuliah di luar kota, sementara Mbak Ira masih kerja di Rumah sakit itu. Saya jarang menanyakan kabarnya, lagi pula hubunganku dengannya tidak lain hanya sekedar saling memuaskan kebutuhan seks. Konon, katanya dia sering merasa “horny” menjadi perawat. Begitu pula pengakuan teman-temannya sesama suster. Saya bahkan sempat sekali bercinta dengan temannya Mbak Ira. Pengalaman masuk rumah sakit, benar-benar membawa pengalaman indah bagi hidupku, paling tidak masa mudaku benar-benar nikmat. Mbak Ira, benar-benar fantastis menurutku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar