src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.8.3/jquery.min.js" type="text/javascript">

Rabu, 09 Desember 2015

Cerita Dewasa Ngentot SMA Perawan

Aku adalah mahasiswa PTS di daearah Bandung, kata cewek cewek yang pernah aku pacarai dia mengecap aku dengan sebutan playboy, karena aku tipe cowok romantic yang selalu mengumbar kemesraan dihadapan cewek.
Cerita Sex Ngentot Cewek SMA Seleb
Cerita Sex Ngentot Cewek SMA Seleb
Tapi dalam ceritaku ini aku akan ceritakan kisahku seks pada waktu SMA. Dulu saat aku masih kelas 3 SMA dan menjelang ebtanas, biasanya aku dan teman wanita Binar
dan Ailsa belajar bersama, kita pun berteman layaknya sahabat aku pun tidak ada pikiran macam macam dengan mereka berdua, banyak cowok yang sirik denganku karena aku bisa dekat dengan kedua cewek tersebut apalagi cewek itu adalah seleb SMA di kota Bandung.

Saat itu belajarnya di rumah Binar kita sudah berjanji bersama unutk bertemu di sana, waktu sudah menunjukan pukul enam malam, aku langsung mengeluarkan motorku unutk menuju ke rumah Binar, eee tak taunya di tengah jalan hujan turun deras sekali mengguyur kota Bandung, terpaksa aku berhenti dan menunggu hujan reda, karena aku sudah mempunyai janji dengan mereka berdua untuk belajar bersama, yah.. aku berani berkorban meski hujan itu belum reda.

Dan akhirnya aku pun sampai di rumah Binar dengan basah kuyup. Tiba-tiba Binar keluar dari rumahnya karena mendengar suara motorku, maklum ketika itu aku memakai motor NSR yang cukup berisik untuk didengar.

Tiba-tiba pun Binar menghampiriku untuk membukakan pagar, agaraku bisa masuk, dan secara otomatis Binar pun menjadi basah kuyup, dan terlihatlah olehku pemandangan yang menggiurkan. BH-nya yang terlihat jelas olehku, dan kuperkirakan ukurannya cukup besar (36B) dan dia waktu itu memakai BH berwarna hitam, jadi terlihat jelas olehku.

Setelah itu aku pun masuk ke rumahnya, dan permisi ke Binar untuk ke toilet untuk membersihkan badanku akibat hujan tadi. Ketika aku mandi terdengar Binar mengetuk pintu dan memanggilku untuk memberikan handuk, aku pun membuka pintu dan mengambil handuk tersebut.

Setelah selesai mandi aku keluar dengan hanya memakai handuk saja. Aku mencari Binar untuk meminjam pakaian kakaknya yang kebetulan sedang di luar kota. Aku melihat-lihat rumahnya, dan kurasakan tidak ada satu orang pun di rumahnya.

Cuek saja, aku pikir. Dan aku pun dikagetkan oleh suara seseorang yang memanggilku, ketika kulihat, dia adalah Ailsa, yang entah kapan datangnya. Kemudian dia memberikan baju kepadaku, aku sempat kaget dibuatnya, karena aku tidak tahu dia kapan datangnya.

Aku pun kembali ke kamar mandi untuk memakai baju ini. Dan ketika aku sedang ganti baju, tiba-tiba Binar masuk, dan terkejut sekali karena menduga aku sudah tidak ada di dalam (maklum pintu kamar mandi lupa saya kunci).

Binar berkata dengan wajah panik, “Sorry yah,” dan dia langsung beranjak keluar dan aku pun melanjutkan memakai pakaian itu. Setelah selesai, aku pun beranjak dari situ. Aku keluar ke arah ruang tamu dan melihat mereka sedang bersiap-siap untuk memulai belajar bersama.

Aku sempat melihat wajah Binar yang sedikit canggung. Setelah itu aku duduk dan mengeluarkan buku yang telah kubawa. Setelah beberapalama belajar, entah apa yang merasuki otakku ini sehingga membuat si “Joni” berdiri.

Pada saat itu Binar minta maaf padaku atas kejadian tadi, dan dengan berbisik dia agar tidak memberitahu pada siapapun juga, aku pun mengiyakannya. Ketika itu Ailsa mengajak untuk menonton VCD yang baru dipinjamnya untuk melepas suntuk dalam belajar, dan kami pun menuju kamar Binar.

Kami bertiga pun mulai menonton film tersebut. Setelah beberapa lama kami menonton, terlihatlah suatu adegan yang “hot”, kami betiga hanya diam saja, sambil berpandang-pandangan. Aku melihat Ailsa yang sudah mulai kegelisahan, mungkin karena melihat adegan tersebut, dan terlihat Binar yang dari tadi diam saja, tetapi dia seperti mulai terangsang oleh adegan tersebut.

Aku pun melirik ke arah Binar, dan tanpa dia sadari dia mengusap-ngusap ke arah kemaluannya, dan sedikit-sedikit berdesah kecil, “Sshh.. ahh..” hal ini membuat si “Joni” beranjak dari tempatnya. Timbul hatiku untuk mengerjai mereka berdua.

Aku menggeserkan posisi dudukku ini untuk mendekatkan ke mereka berdua. Aku pun memberanikan diri untuk mengelus-elus pahanya yang montok dan putih mulus itu. Dia pun hanya diam saja, seakan akan menikmati elusan itu.

Ailsa melihat dan ikut terangsang juga, ketika itu Ailsa nekad untuk mendekat padaku, dan tiba-tiba dia mengecup bibirku dengan hangat, dan aku pun membalas dengan manis ciumannya. Ciumannya yang sangat lembut itu membuatku semakin membabi buta.

Aku pun meremas dada Ailsa yang masih terbungkus oleh BH, dan Ailsa pun sangat menikmatinya. Tiba-tiba aku mendengar desahan dari Binar, “Ssshh.. ahh.. puaskan aku malam ini,.. pleassee, aku udah nggak tahannich.” Aku menyuruh mereka membuka pakaiannya satu persatu.

Mereka pun dengan cepat membuka pakaiannya. Lalu Ailsa melucuti pakaianku, dan ketika membuka celanaku mereka terbelalak, karena melihat punyaku itu yang cukup besar (18 cm). Dengan cepat Binar melahap penisku yang sudah tegang dari tadi.

Saat Binar melahap penisku itu, aku terus menjilati puting susu Ailsa yang sudah mulai mengeras, dan Ailsa menggelinjang keenakan. Saat itu aku menyuruh Ailsa untuk terlentang di ranjang, kini aku mulai menjilati kemaluannya yang sudah mengeluarkan bau yang harum dari kemaluannya.

Aku terus menjilatinya dengan buas, dengan sedikit-sedikit aku mengocok-ngocok dengan jariku, dan dia pun menikmatinya. Dia menyuruhku untuk memasukkannya ke vaginanya, “Ayo, masukin dong itunya, aku udah nggak sabaran nunggunya,”aku berkata,

“Iya sayang, sabar yah..” tiba-tiba Binar melepaskan kemaluanku itu dari dalam mulutnya dan membimbing batanganku itu masuk ke dalam liang milik Ailsa yang sudah basah sejak tadi.

“Bless.. bless.. bless” batanganku pun masuk setengahnya, dan aku menggoyangkan maju-mundur secara perlahan-lahan dengan bantuan Binar yang terus memelukku dan menciumku itu.

Tiba-tiba Ailsa menjerit kesakitan karena batang kemaluanku itu terlalu besar untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya. Aku terus berusaha, dan akhirnya batangku itu pun berhasil amblas semuanya di dalam, dan terasa olehku cairan hangat yang keluar dari kemaluan Ailsa.

“Ahh.. ahh.. ah.. Ailsa..” Setalah 20 menit aku melakukannya bersama Ailsa, sekarang giliran Binar yang sudah tak tahandengan horny-nya itu.

Aku pun mulai memasukkan ke liang Binar yang sangat menggodaitu,

“Bless.. bless..” amblaslah sudah batanganku itu di dalamnya.

“Ah ah ah..” desahnya. Aku merasakan dia sudah akan orgasme, tapi memang benar dia mendesah,

“Yonn.. aa.. kuu maa.. uu.. keeluarr..”

Lalu aku berkata, “Tahan yah say.. bentar lagi, aku pun maukeluar nich..” Dan setelah beberapa lama dia pun orgasme, dan mengeluarkan cairan hangat yang terasa olehku.

Segera setalah itu aku pun mempercepat goyanganku itu dan.. “Creett.. croott.. creett..” aku memuntahkan seluruh maniku itu di mulut Binar dan Ailsa.

Mereka berdua sangat menikmatinya. Kami bertiga pun terkulai lemas di tempat tidur. Binar dan Ailsa bekata kepadaku,

“Thanks yah sayang, aku belum pernah merasakan seperti ini. emang kamu sangat hebat untuk melakukan hal ini,”

aku pun bekata, “Iya sayang,” sambil aku mengecup bibir mereka berdua. Karena hari sudah larut malam aku pun bergegas untuk pulang dan pamit kepada mereka. Setelah kejadian itu kami sering melakukannya, baik di rumah maupun di hotel. Sekian cerita sex dariku ini.

Tidak ada komentar: