src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.8.3/jquery.min.js" type="text/javascript">

Kamis, 08 Oktober 2015

Kunikahi Pacarku Setelah Hamil Diluar Nikah

 
Empat bulan kami berpacaran, awalnya saya tidak menginginkan dia menjadi istri saya karena disaat kami pacaran saya sudah mendapatkan seluruh tubuhnya yang seksi, saya laki-laki yang dari keluarga normal dan pacar saya dari keluarga
broken.

Dia tinggal bersama seorang adiknya dan setiap saya mengantarnya pulang, kami selalu melakukan hubungan seks, kebetulan adiknya juga jarang keluar dari kamarnya. Selama 4 bulan non stop tiap hari kami melakukan hub intim/berzinah. akhirnya kami mendapat musibah... kami kebobolan...dia hamil ..!!,

Pada saat itu saya bertanggungjawab dan saya meminta dia untuk saya nikahi tapi dia nya belum bersedia. Sempat saya bertanya-tanya dalam hati kenapa dia tega membuang rahim dari hasil buah cinta kami.akhirnya kandungan tersebut kami gugurin berumur 1 1/2 bulan.

Setelah dia gugurin anak kami, saya mulai menjauh dari dia karena saya frustasi, jujur saya sempat berkhayal akan menggendong anak dan akan menjadi bapak. Ketika saya jauh dari nya satu bulan tidak pernah menghubunginya, tiba-tiba dia dan keluarganya datang menjumpai saya dan keluarga saya.

Seperti malam itu rumah kami disambar petir yang deras, saya sempat marah dan saya terkejut atas kedatangannya tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Saya dikasih batas waktu 30 hari untuk berfikir kembali oleh keluarganya dengan sebuah ancaman bila saya tidak menikahinya mereka akan perbesar masalah karena telah menggugurkan anak kami.

Sudah saya bilang ke keluarga yang minta gugurin itu bukan saya, tapi dia. Mungkin dia menganggap saya tidak bisa memberikan dia nafkah lahir dan bathin. Hubungan intim yang kami lakukan adalah dasar suka sama suka dan aku tidak pernah melakukan perkosaan terhadapnya. Cerita dia ke keluarganya mungkin berbeda dari kenyataan.

Akhirnya dengan berat hati dan desakan saya bersedia menikahi dia, jujur saya belum punya persiapan, tapi pada saat itu keluarganya yang membiayai pesta pernikahan kami. Saya hanya diminta untuk membeli perhiasan sebagai mahar pernikahanm dan saya belikan dia 1 set Perhiasan 30 gram emas, dan kami menempati rumah yang selama pacaran kami jadikan tempat perzinahan kami
.
Enam bulan kami menjalani pernikahan timbullah rasa mencintai dengan sungguh-sungguh, dan kami dibuahi seorang anak laki-laki yang cukup ganteng.

Tidak ada komentar: